Ruang Lingkup Promosi Kesehatan Indikator Keberhasilan Promosi Kesehatan Indikator-indikator dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

2.1.3. Tujuan Promosi Kesehatan

Green 1991 dalam Maulana 2009, tujuan Promosi Kesehatan terdiri dari tiga tingkatan yaitu: a. Tujuan Program Refleksi dari fase sosial dan epidemiologi berupa pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam periode tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan. Tujuan program ini juga disebut tujuan jangka panjang. b. Tujuan Pendidikan Pembelajaran yang harus dicapai agar tercapai perilaku yang diinginkan. Tujuan ini merupakan tujuan jangka menengah, contohnya : cakupan angka kunjungan ke klinik perusahaan meningkat 75 setelah Promosi Kesehatan berjalan tiga tahun. c. Tujuan Perilaku Gambaran perilaku yang akan dicapai dalam mengatasi masalah kesehatan. Tujuan ini bersifat jangka pendek, berhubungan dengan pengetahuan, sikap, tindakan, contohnya: pengetahuan pekerja tentang tanda-tanda bahaya di tempat kerja meningkat 60 setelah Promosi Kesehatan berjalan 6 bulan.

2.1.4. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan

Adapun ruang lingkup promosi kesehatan adalah sebagai berikut: 1. Pendidikan Kesehatan perubahan perilaku 2. Kampanye Sosialisasi sosial marketing 3. Penyuluhan komunikasi, informasi dan edukasi 4. Upaya peningkatan upaya promotif Universitas Sumatera Utara 5. Advokasi upaya mempengaruhi lingkungan 6. Pengorganisasian dan penggerakkan dan pemberdayaan masyarakat 7. Upaya lain sesuai dengan keadaan dan kebutuhan

2.1.5. Indikator Keberhasilan Promosi Kesehatan

Indikator keberhasilan perlu dirumuskan untuk keperluan pemantauan dan evaluasi Promosi Kesehatan Notoadmodjo, 2007. Indikator keberhasilan mencakup indikator masukan input, indikator proses, dan indikator output. 1. Indikator Masukan Masukan yang perlu diperhatikan adalah yang berupa komitmen, sumber daya manusia, saranaperalatan, dan dana dengan sasaran individu, kelompok, dan masyarakat. Oleh karena itu, indikator masukan ini perlu diperhatikan secara detail sebelum melakukan Promosi Kesehatan. 2. Indikator Proses Proses yang dipantau adalah proses pelaksanaan Promosi Kesehatan yang akan mempengaruhi orang lain. Hal ini bisa merupakan media dan metode yang digunakan dalam Promosi Kesehatan. 3. Indikator Keluaran Keluaran yang diharapkan dari Promosi Kesehatan yaitu perilaku kesehatan yang kondusif untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan yang terbagi atas: a. Perubahan perilaku, yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesehatan dirubah. Universitas Sumatera Utara b. Pembinaan perilaku, yaitu perilaku masyarakat yang sudah sehat tetap dilanjutkan. c. Pengembangan perilaku, yaitu membiasakan perilaku hidup sehat dimulai bagi anak-anak. 2.1.6. Promosi Kesehatan 2.1.6.1 Pengertian Promosi Kesehatan Menurut Soekidjo Notoatmodjo 2007, Promosi kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental dan sosial. Promosi kesehatan juga dirumuskan sebagai “upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat agar dapat menolong dirinya sendiri serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan” Depkes RI, 2005. Sedangkan WHO memberi pengertian bahwa promosi kesehatan merupakan “the process of enabling individuals and communities to increase control over the determinants of health and thereby improve their health” proses mengupayakan individu-individu dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan dalam mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan, dengan demikian meningkatkan derajat kesehatan. Universitas Sumatera Utara

2.1.6.2. Jenis Promosi Kesehatan

Ewlest Simnet 1994 dalam Heri.D.J. Maulana 2009 halaman 26, mengidentifikasi tujuan area kegiatan Promosi Kesehatan yaitu : a. Progam Pendidikan Kesehatan Program pendidikan kesehatan adalah kesempatan yang direncanakan untuk belajar tentang kesehatan, dan melakukan perubahan-perubahan secara sukarela dalam tingkah laku. b. Pelayanan Kesehatan Preventif Winslow 1920 dalam Level Clark 1958 dalam Heri.D.J. Maulana 2009 hal. 27, mengungkapkan 3 tahap pencegahan yang dikenal dengan teori five levels of prevention, yaitu: 1 Pencegahan Primer Dilakukan saat individu belum menderita sakit, meliputi: a Promosi Kesehatan health promotion Kegiatan pada tahap ini ditujukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap masalah kesehatan. b Perlindungan Khusus specific protection Berupa upaya spesifik untuk mencegah terjadinya penularan penyakit tertentu, misalnya melakukan imunisasi, dan peningkatan keterampilan remaja untuk mencegah ajakan menggunakan narkotik, dan penanggulangan stress. Universitas Sumatera Utara 2 Pencegahan Skunder a Diagnosis dini dan pengobatan segera. b Pembatasan kecacatan 3 Pencegahan Tersier Pada tahap ini upaya yang dilakukan adalah mencegah agar cacat yang diderita tidak menjadi hambatan sehingga indiviu yang menderita dapat berfungsi optimal secara fisik, mental, dan sosial. c. Kegiatan Berbasis Masyarakat Promosi kesehatan menggunakan pendekatan “dari bawah”, bekerja dengan dan untuk penduduk, dengan melibatkan masyarakat dalam kesadaran kesehatan. d. Pengembangan Organisasi Pengembangan organisasi berhubungan dengan pengembangan dan pelalaksanaan kebijakan dalam oranisasi-organisasi yang berupaya meningkatkan kesehatan para staf dan pelanggan. e. Kebijakan Publik yang Sehat Upaya ini melibatkan badan resmi atau sukarela, kelompok profesional, dan masyarakat umum yang bekerja sama mengembangkan perubahan-perubahan dalam situasi dan kondisi kehidupan. f. Tindakan Kesehatan Berwawasan Lingkungan Upaya yang dilakukan adalah menjadikan lingkungan fisik penunjang kesehatan, baik di rumah, tempat kerja, atau tempat-tempat umum. Universitas Sumatera Utara g. Kegiatan Ekonomi yang Bersifat Peraturan Kegiatan politik dan edukasional ini ditunjukan pada politisi untuk kebijaksanaan dan perencana yang melibatkan upaya lobi dan implementasi perubahan perubahan legestalatif. Seperti peratuaran pemberian lebel makanan halal mendorong praktek etik yang sukarela. Jenis Promosi Kesehatan meliputi: a. Pemberdayaan masyarakat b. Pemgembangan kemitraan c. Upaya advokasi d. Pembinaan suasana e. Pemgembangan SDM f. Pemgembangan IPTEK g. Pengembangan media dan sarana h. Pengembangan infrastruktur

2.2. PHBS Prilaku Hidup Bersih dan Sehat

Perilaku sehat adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk memelihara dan mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat Depkes, 2008. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan Universitas Sumatera Utara kesehatan di masyarakat Depkes, 2008 . Perilaku hidup bersih dan sehat PHBS adalah sebagai wujud operasional Promosi Kesehatan dalam upaya mengajak, mendorong kemandirian masyarakat berPerilaku Hidup Bersih dan Sehat Fatma, 2008. Berdasarkan beberapa defenisi PHBS adalah upaya untuk mewujudkan kesehatan anggota keluarga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

2.2.1. Indikator-indikator dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Dalam masa kedaruratan, diperlukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk melindungi kesehatan para pengungsi. Indikator-Indikator dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS KEMENKES, 2012 yaitu: 1. Terus memberikan ASI pada bayi 2. Biasakan cuci tangan pakai sabun 3. Menggunakan air bersih 4. Buang air bersar kecil di jamban dan buang sampah di tempatnya 5. Memanfaatkan pelayanan kesehatan 6. Melindungi anak 7. Makan makanan bergizi 8. Tidak merokok di pengungsian 9. Mengelola stress 10. Bermain sambil belajar Menurut Karkhi, 2011, Perilaku hidup bersih sehat di Rumah Sakit PHBS 1 Tidak membuang sampah sembarangan 2 Tidak meludah di lantai 3 Tidak merokok di ruangan Universitas Sumatera Utara

2.2.2. Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Masyarakat

Dokumen yang terkait

Implementasi Kebijakan Pedoman Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan pada Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Sinabung Tahun 2014

2 89 205

Analisis Pelaksanaan Fungsi Koordinasi Bidang Kesehatan pada Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Sinabung Tahun 2014

0 50 134

Hubungan Pendidikan Kesehatan Dengan Perilaku Hidup Sehat Remaja Di Smu Darussalam Medan

3 77 8

Pengaruh Stategi Promosi Kesehatan Terhadap Tingkat Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Tatanan Rumah Tangga DI Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

5 109 108

Analisis Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta Penyakit Berbasis Lingkungan pada Anak Usia 6-12 Tahun Korban Erupsi Gunung Sinabung di Posko Pengungsian Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2017

0 1 13

Analisis Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta Penyakit Berbasis Lingkungan pada Anak Usia 6-12 Tahun Korban Erupsi Gunung Sinabung di Posko Pengungsian Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2017

0 0 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Promosi Kesehatan 2.1.1 Definisi - Manajemen Promosi Kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Masa Tanggap Darurat di Lokasi Pengungsian Korban Erupsi Gunung Sinabung Tahun 2014

0 0 36

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Manajemen Promosi Kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Masa Tanggap Darurat di Lokasi Pengungsian Korban Erupsi Gunung Sinabung Tahun 2014

0 0 11

MANAJEMEN PROMOSI KESEHATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA MASA TANGGAP DARURAT DI LOKASI PENGUNGSIAN KORBAN ERUPSI GUNUNG SINABUNG TAHUN 2014 TESIS

0 0 16

Analisis Pelaksanaan Fungsi Koordinasi Bidang Kesehatan pada Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Sinabung Tahun 2014

0 0 16