Informan 2 menyebutkan tenaga kesehatan yang berperan tidak hanya tenaga medis, tetapi juga tenga penyuluh dan petugas Puskesmas yang saling membantu dan
langsung terjun ke lapangan untuk mengkoordinir keadaan kesehatan pengungsi. Pentingnya tenaga kesehatan di setiap posko dalam membantu mewujudkan
tercapainya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS memang dianggap penting termasuk warga pengungsi.
4.6.3 Metode dan Media
Metode adalah suatu cara yang digunakan dalam melakukan Promosi Kesehatan PHBS. Sedangkan media adalah suatu alat atau bahan yang digunakan
selain metode dalam menyampaikan pesan-pesan promosi kesehatan. Metode dan media yang dipilih harus disesuaikan dengan kelompok sasaran yang dituju dengan
mempertimbangkan perilaku, budaya atau kebiasaan mereka agar keberhasilan dari Promosi Kesehatan tersebut tercapai.
Di lokasi pengungsian Gunung Sinabung, Promosi Kesehatan PHBS yang dilakukan menurut informan 1 menggunakan metode pengkoordinasian antar lintas
sektor: “Kita melaksanakan gak sendiri ya, bersama dengan Puskesmas jga
dilakukan bersama dengan bidang yang lain kayak Kesga, Yankes, pas ada Posyandu atau kita memang sengaja turun ke lapangan untuk itu. Metode
yang kita pakai ya penyuluhan, tapi gak harus kita selalu yang turun kan ada orang di puskesmas”
Menurut Informan pertama dalam melaksanakan penyuluhan tentang PHBS di
lokasi pengungsian tidak dilakukan sendiri oleh Dinas Kesehatan, tetapi juga dilakukan bersama-sama dengan Puskemas. Selain itu dilakukan secara bersama
Universitas Sumatera Utara
dengan beberapa kegiatan lain bersama dengan bidang lain seperti kesehatan keluarga dan pelayanan kesehatan saat dilaksanakan Posyandu. Kadang-kadang mereka juga
sengaja turun ke lapangan untuk melaksanakan penyuluhan tersebut. Sementara informan 2 berpendapat:
“ Kalau datang, kita kasih penyuluhan trus kita kasih leaflet la., poster juga, tapi kita ngasih ke Puskesmasnya.”
Menurut Informan kedua, bila mereka datang melakukan kunjungan ke lokasi
pengungsian maka mereka akan membagilan leaflet, poster dan juga diberikan kepada Puskesmas agar seluruh masayarakat dapat menerima penyuluhan dari Puskemas.
Promosi Kesehatan PHBS juga diperlukan untuk anak-anak yang berada di bawah 10 tahun. Tujuan ini jelas diungkap oleh informan 2 mengenai pentingnya hal
tersebut juga dilakukan untuk kelompok usia yang rentan dan perlu perhatian tersebut.
Sementara media yang digunakan untuk Promosi Kesehatan PHBS ini menurut Informan ketiga adalah:
“Ada kita kasih ya poster tentang 10 prilaku hidup bersih dan sehat, ini ada poster tentang HIV yang ini tentang bahaya merokok. Tapi kalau panduan
yang kayak adek bilang itu buku pedoman PHBS dalam kedaruratan ya, belum ada kita bagi. Gak tau juga kita itu. Penyuluhan cara yang terbaik
untuk menyampaikan informasi PHBS, nanti kalau mereka berobat kita ingatkan , orang Puskesmas kalau mau buat Posyandu dan imunisasi
dilakukan juga penyuluhan di situ.” Informan Ketiga Menurut Informan tersebut, Dinas Kesehatan memberikan poster tentang 10
sepuluh perilaku hidup bersih dan sehat dan tentang HIV serta bahaya merokok. Namun mereka tidak memiliki buku tentang promosi kesehatan khusus PHBS dalam
Universitas Sumatera Utara
kedaruratan seperti yang dianjurkan oleh Departemen Kesehatan dan UNICEF. PHBS dilaksanakan dengan melakukan penyuluhan dan ketika pengungsi datang untuk
berobat di posko kesehatan. Selain itu mereka juga penyuluhan ketika dilakukan Posyandu di Puskemas. Kebutuhan media tersebut disesuaikan dengan jumlah
pengungsian yang ada. Kadang-kadang kebutuhan terhadap media ini kurang disebabkan bertambahya jumlah pengungsi pasca erupsi Gunung Sinabung yang
memerlukan waktu beberapa bulan. Rangkuman:
Kesimpulan dari wawancara adalah media yang digunakan adalah leaflet dan poster yang sudah tersedia dari sejak sebelum terjadi bencana. Dinas Kesehatan
belum memiliki booklet yang berisi tentang penyuluhan pada masa kedaruratan. Sedangkan metode yang digunakan adalah penyuluhan karena pengungsi
terkonsentrasi di pos-pos pengungsian.
4.6.4 Dana