Pengertian Tanggap Darurat Bencana Manajemen Bencana

6. Melindungi anak 7. Makan makanan bergizi 8. Tidak merokok di pengungsian 9. Mengelola stres 10. Bermain sambil belajar 2.3. Tanggap Darurat Bencana

2.3.1. Pengertian Tanggap Darurat Bencana

Menurut Pedoman Peraturan Kepala BNPB Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pedoman Komando Tanggap Darurat Bencana, Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana. Sedangkan menurut Ramli 2010: 35, tanggap darurat bencana respons adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana. Universitas Sumatera Utara

2.3.2. Manajemen Bencana

Menurut Mary Paker Folet, manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Selain itu, UU No. 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana Bab I Pasal 1 angka 1, bencana adalah peristiwa atau rangkaian yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam danatau faktor nonalam maupun faktor manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Disaster manajemen is ”An applied acience which seeks, by the systematic observation and analysis of disaster, to improve measures relating to prevention, mitigation, preparedness, emergency response and recovery.” Carter, 1991: xxiii. Menurut Willian Nick Carter bahwa penanggulangan bencana alam disaster Manajement perlu diselenggarakan melalui tahapan-tahapan: persiapan preparation, penghadanganpenanganan facing disaster, perbaikan akibat kerusakan reconstruction, pemfungsian kembali prasarana dan sarana sosial yang rusak rehabilitation, dan penjinakan gerak alam yang menimbulkan bencana mitigation. Manajemen bencana adalah sebuah ilmu pengetahuan terapan yang berupaya meningkatkan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan dengan menggunakan pengamatan dan analisa yang sistematis atas bencana. Pada dasarnya manajemen bencana merupakan sebuah proses yang dinamis, proses tersebut terdiri dari fungsi manajemen klasik yang meliputi perencanaan, Universitas Sumatera Utara pengorganisasian, pembagian tugas, pengendalian, dan pengawasan. Proses tersebut juga melibatkan berbagai macam organisasi yang harus bekerja sama untuk melakukan pencegahan, mitigasi, kesiap-siagaan, tanggap darurat, dan pemulihan akibat bencana. Pasal 33 Undang-Undang Penanggulangan Bencana menyebutkan bahwa Penyelenggaraan penanggulangan bencana terdiri dari 3 tiga tahap meliputi: a. Prabencana; b.Saat tanggap darurat; dan c. pasca bencana. Selanjutnya Pasal 48 Undang-Undang Penanggulangan Bencana menyebutkan bahwa penyelenggaraan penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat meliputi: a. Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya; b. Penentuan status keadaan darurat bencana; c. Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana; d. Pemenuhan kebutuhan dasar; e. Perlindungan terhadap kelompok rentan; dan f. Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital. Sementara itu Pasal 49 menyebutkan bahwa pengkajian secara cepat dan tepat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 huruf a dilakukan untuk mengidentifikasi: a. Cakupan lokasi bencana; b. Jumlah korban; c. Kerusakan prasarana dan sarana; d. Gangguan terhadap fungsi pelayanan umum serta pemerintahan; Universitas Sumatera Utara e. Kemampuan sumber daya alam maupun buatan. Penyelamatan dan evakuasi korban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 huruf c dilakukan dengan memberikan pelayanan kemanusiaan yang timbul akibat bencana yang terjadi pada suatu daerah melalui upaya: a. Pencarian dan penyelamatan korban; b. Pertolongan darurat; danatau c. Evakuasi korban. Pemenuhan kebutuhan dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 d meliputi bantuan penyediaan: a. Kebutuhan air bersih dan sanitasi; b. Pangan; c. Sandang; d. Pelayanan kesehatan; e. Pelayanan psikososial; dan f. Penampungan dan tempat hunian.

2.3.3. Masalah Kesehatan pada Tanggap Darurat Bencana

Dokumen yang terkait

Implementasi Kebijakan Pedoman Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan pada Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Sinabung Tahun 2014

2 89 205

Analisis Pelaksanaan Fungsi Koordinasi Bidang Kesehatan pada Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Sinabung Tahun 2014

0 50 134

Hubungan Pendidikan Kesehatan Dengan Perilaku Hidup Sehat Remaja Di Smu Darussalam Medan

3 77 8

Pengaruh Stategi Promosi Kesehatan Terhadap Tingkat Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Tatanan Rumah Tangga DI Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

5 109 108

Analisis Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta Penyakit Berbasis Lingkungan pada Anak Usia 6-12 Tahun Korban Erupsi Gunung Sinabung di Posko Pengungsian Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2017

0 1 13

Analisis Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta Penyakit Berbasis Lingkungan pada Anak Usia 6-12 Tahun Korban Erupsi Gunung Sinabung di Posko Pengungsian Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2017

0 0 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Promosi Kesehatan 2.1.1 Definisi - Manajemen Promosi Kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Masa Tanggap Darurat di Lokasi Pengungsian Korban Erupsi Gunung Sinabung Tahun 2014

0 0 36

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Manajemen Promosi Kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Masa Tanggap Darurat di Lokasi Pengungsian Korban Erupsi Gunung Sinabung Tahun 2014

0 0 11

MANAJEMEN PROMOSI KESEHATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA MASA TANGGAP DARURAT DI LOKASI PENGUNGSIAN KORBAN ERUPSI GUNUNG SINABUNG TAHUN 2014 TESIS

0 0 16

Analisis Pelaksanaan Fungsi Koordinasi Bidang Kesehatan pada Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Sinabung Tahun 2014

0 0 16