5. Mengkoordinasikan Program Farmasi dan Alkes baik Lintas Program maupun
Lintas Sektor. 6.
Melaksanakan monitoring dan evaluasi program Farmamin dan Alkes 7.
Melaksanakan konsultasi dengan kepala bidang Yankesmas atas pelaksanaan kegiatan farmamin dan alkes.
8. Membuat pencatatan dan pelaporan maupun analisa-analisa di bidang farmasi dan
alkes. 9.
Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Bidang Yankesmas maupun oleh Kepala Dinas Kesehatan.
2.5 Kerangka Pikir
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian
- Kebijakan
- Tenaga Kesehatan
- Metode
- Dana
-
Sarana dan Prasarana Perencanaan
Pengorganisasian Pemantauan dan
Evaluasi
Penerapan PHBS
Kedarurata
n
Input Proses
Out Put
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa kerangka penelitian ini di lakukan berdasarkan metode input, proses dan output manajemen promosi kesehatan
khususnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS pada masa tanggap darurat erupsi Gunung Sinabung tahun 2014 yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Karo. Adapun yang dinilai dari komponen input meliputi:
1. Kebijakan adalah seluruh aktivitas pemerintah yang dilakukan oleh badan kantor
pemerintah, secara langsung ataupun tidak langsung, dan berpengaruh pada masyarakat individukelompok.
2. Tenaga Kesehatan merupakan komponen yang diperlukan dalam mewujudkan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS dalam kondisi tanggap darurat bencana. 3.
Metode dan Media. Metode adalah suatu cara yang digunakan dalam melakukan Promosi Kesehatan PHBS. Sedangkan media adalah suatu alat atau bahan yang
digunakan selain metode dalam menyampaikan pesan-pesan promosi kesehatan. Metode dan media yang dipilih harus disesuaikan dengan kelompok sasaran yang
dituju dengan mempertimbangkan perilaku, budaya atau kebiasaan mereka agar keberhasilan dari Promosi Kesehatan tersebut tercapai.
4. Dana merupakan kebutuhan finansial untuk suatu program atau kegiatan yang
ingin dilaksanakan. Kebutuhan dana ini sangatlah penting dalam melancarkan promosi kesehatan PHBS yang dirancang.
5. Sarana dan Prasarana. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai
alat dalam mencapai maksud atau tujuan yang bisa berupa alat atau media.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu penunjang utama terselenggaranya suatu proses usaha, pembangunan, proyek.
Yang dinilai dari komponen proses meliputi: 1.
Perencanaan adalah suatu proses penganalisaan dan pemahaman dari suatu sistem, merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus, memperkirakan
kemampuan yang dimiliki, menguraikan segala kemungkinan rencana kerja yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan umum dan tujuan khusus tersebut,
menganalisa efektifitas dari pelbagai rencana kerja ini, memilih satu diantaranya yang dipandang paling baik, menyusun perincian dari rencana kerja terpilih secara
lengkap agar dapat dilaksanakan, dan mengikatnya dalam suatu sistem pengawasan yang terus menerus dalam rangka dapat dicapainya hubungan
optimal antara rencana kerja itu dengan sistem yang ada. 2.
Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan, menggolong- golongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, penetapan tugas-tugas dan
wewenang seseorang, dan pendelegasian wewenang dalam rangka mencapai tujuan.
3. Pemantauan Penggerakan adalah suatu rangkaian kegiatan yang berhubungan
dengan aktivitas mempengaruhi orang lain agar mereka suka melaksanakan usaha-usaha kearah pencapaian sasarantujuan administrasi.
4. Evaluasi adalah suatu tindakan yang dilakukan melalui proses pemantauan
sehingga menghasilkan suatu hal yang dibandingkan dengan rencana kerja.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan yang dinilai dari komponen output berupa keberhasilan program PHBS dinilai dari PHBS dilapangan dan targetnya yaitu penurunan angka kesakitan
dan tidak terjadi Kejadian Luar Biasa KLB.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan studi fenomenologi yaitu penelitian yang memahami makna dan mendeskripsikan latar
untuk Manajemen Promosi Kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS pada masa tanggap darurat di lokasi pengungsian korban erupsi Gunung Sinabung 2014.
3.1. Pendekatan Penelitian