Sesuai dengan tujuan dari promosi kesehatan adalah terjadinya perubahan perilaku kearah budaya hidup bersih dan sehat maka yang penting adalah
memberdayakan masyarakat, biarkan masyarakat yang menentukan apa permasalahan yang ada didaerahnya, jangan terbiasa menerapkan suatu kegiatan sehingga akhirnya
masyarakat manjadi objek saja, sehingga penyuluh bertindak sebagai fasilitator sajas dalam mencarikan solusi bersama masyarakat. Untuk itu dalam pemilihan media
perlu dipertimbangkan secara cermat sesuai dengan sosial budaya dan kebutuhan masyarakat misalnya pesan kesehatan disampaikan saat pengungsi melakukan
kegiatan peribadatan dengan melibatkan pemuka agama, tokoh masyarakat dan koordinator pengungsi sebagai fasilitator.
5.1.4. Dana
Dari hasil wawancara mendalam dan telaah dokumen diketahui bahwa usulan dana untuk promosi kesehatan tidak diusulkan karena memang Dinas Kesehatan tidak
membuat anggaran untuk kejadian bencana. Bencana memang merupakan kejadian yang tidak terduga, namun pengalaman kejadian erupsi Gunung Sinabung pada tahun
2010 seharusnya menjadi pengalaman berharga dan pelajaran untuk menganggarkan dana untuk bencana erupsi yang memang akan terjadi berulang.
Kenyataan di atas juga diperparah dengan masalah BPBD Karo yang belum terbentuk saat erupsi pertama terjadi pada bulan September 2013. Dengan ketiadaan
BPBD Karo menyebabkan anggaran Kabupaten untuk mengatasi masalah bencana tidak teralokasi. Kondisi ini dapat menjadi hambatan sehingga program Promosi
Universitas Sumatera Utara
Kesehatan dalam penerapan PHBS rumah tangga belum sesuai dengan yang diharapkan.
Pada tanggal 22 Januari 2014, BPBD Kabupaten Karo dibentuk. Namun anggaran tetap menjadi masalah karena terbentur dengan masalah politik yaitu
pemakzulan Bupati Karo. Masalah tersebut mengakibatkan APBD Karo untuk tahun 2014 belum dapat di sahkan sementara pengungsian sudah berjalan cukup lama.
Hasil penelitian Suci Hati 2008, Pelaksanaan strategi Promosi Kesehatan untuk PHBS yang dilakukan puskesmas cenderung belum maksimal, yang disebabkan
adanya hambatan atau masalah keterbatasan biaya. Penelitian Silalahi 2010 juga mengungkapkan bahwa ketiadaan perencanaan
dana untuk bencana erupsi Gunung Sinabung pada tahun 2010 menjadi salah satu penyebab kurangnya koordinasi dalam penanggulangan bencana di Kabupaten Karo.
Hal yang sama juga terjadi pada tahun 2013 dan 2014. Untuk itu Dinas Kesehatan Kabupaten Karo perlu mengevaluasi sejauh mana pengaruh PHBS dalam kedaan
darurat terhadap kesehatan sehingga para stake holder dapat melihat perubahan yang terjadi. Sehingga ke depannya masalah PHBS tidak menjadi faktor yang mendukung
tingginya angka kesakitan pada saat bencana. Sehingga dengan demikian kita dapat meningkatkan advokasi kepada Walikota, DPRD, Bappeda atau para pembuat
keputusan disegala tingkat agar memperoleh komitmen dan dukungan dana yang cukup untuk kegiatan program yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang jika
terjadi bencana.
Universitas Sumatera Utara
5.1.5. Sarana dan Prasarana