MantraDoa Pangobati Batak (Studi Kasus Penyembuh Inang Hotang di Desa Janji Hutanapa, Kecamatan Parlilitan)

91 langsung dari desa Tara Bintang, Kecamatan Parlilitan. Selain benda-benda tersebut, semua alat yang digunakan dalam proses pengobatan ada yang menggunakan barang pribadi seperti pisau, piring, sendok, kaleng dan lainnya. Selanjutnya barang lain yang dipakai ada yang dibeli dipasar seperti 22 tandok, sirih, merica, tembakau, kapur, sendok, piring dan lainnya.

4.3 MantraDoa

Pengobatan yang dilakukan oleh seorang dukun atau datu sering sekali menggunakan teknik-teknik ilmu gaib dan ucapan mantra-mantra untuk mengobati pasiennya. Dalam pengobatan non medis yang tidak berhubungan dengan ilmu kesehatan di bidang kedokteran, pengobatan melalui dukun dengan menggunakan ramuan mantra ataujampi-jampi tidak dapat dijelaskan sama sekali. Mantra adalah kata-kata yang mengandung kalimat dan kekuatan gaib atau magis dan hanya diucapkan oleh orang-orang tertentu saja seperti dukun atau pawang. Mantra adalah ucapan – ucapan dukun atau pawang yang mengandung magis bahasa. Mantra berisi tantangan terhadap suatu kekuatan gaib, tetapi dapat juga berisi bujukan kepada kekuatan gaib agar tidak merusak manusia atau alam. Mantra merupakan kalimat – kalimat yang biasanya bersajak ada rima atau persamaan pertentangan bunyi http:www.blogmamen.com201301apa-itu- mantra-pengertian-mantra-dan.html. 22 Tandok adalah hasil rajutan bambu, yang biasanya digunakan untuk menampung beras. Universitas Sumatera Utara 92 Mantra adalah perkataan atau ucapan yang memiliki kekuatan gaib, misalnya dapat menyembuhkan, mendatangkan celaka, dan sebagainya. Upacara dimulai dengan pembacaan. Mantra bisa diartikan sebagai susunan kata yang berunsur puisi seperti rima dan irama yang dianggap mengandung kekuatan gaib, biasanya diucapkan oleh dukun atau pawang untuk menandingi kekuatan gaib yang lain Depdiknas, 2008 : 876. Mantra adalah ayat yang suci, yang biasanya digunakan atau diucapkan pada waktu-waktu dan tempat tertentu, dengan tujuan untuk menimbulkan kemampuan tertentu kepada orang yang mengucapkannya atau kepada orang yang membaca mantra tersebut. Mantra merupakan susunan kata-kata atau kalimat-kalimat khusus yang mengandung kekuatan ghaib, digunakan atau diucapkan pada waktu-waktu dan tempat tertentu, dengan tujuan untuk menimbulkan kemampuan tertentu kepada orang yang mengucapkannya atau kepada orang yang membaca mantra tersebut. Mantra biasanya dikuasai oleh orang-orang tertentu, seperti dukun dan pawang. Mantra merupakan susunan kata-kata atau kalimat-kalimat khusus yang mengandung kekuatan gaib. Digunakan atau diucapkan, pada waktu-waktu dan tempat tertentu dengan tujuan untuk menimbulkan kemampuan kepada orang yang mengucapkannya atau kepada orang yang membaca mantra tersebut. Mantra biasanya dikuasai oleh orang-orang tertentu, seperti dukun dan pawang. Dalam sastra Melayu lama, kata lain untuk mantra adalah jampi, serapah, tawar, sembur, cuca, puja, seru dan tangkal. Mantra termasuk dalam genre sastra lisan yang populer di masyarakat Melayu, sebagaimana pantun dan Universitas Sumatera Utara 93 syair. Hanya saja, penggunaannya lebih eksklusif, karena hanya dituturkan oleh orang tertentu saja, seperti pawang dan bomoh dukun. Menurut orang Melayu, pembacaan mantra diyakini dapat menimbulkan kekuatan gaib untuk membantu meraih tujuan-tujuan tertentu repository.usu.ac.idbitstream. Dari segi penggunaan, mantra sangat eksklusif dan tidak boleh dituturkan sembarangan, karena bacaannya dianggap keramat dan tabu. Mantra adalah suatu kata khusus yang mempunyai arti tersendiri bahkan, menyimpan kekuatan dahsyat yang terkadang sulit diterima akal sehat. Dalam melakukan pengobatan, Inang Hotang selalu mengundang roh leluhurnya yang dipanggil “opung” untuk masuk ke dalam tubuh Inang Hotang. Opung ini lah yang nantinya akan melihat penyakit dan memberi obat kepada pasien yang datang. Pemanggilan roh opung hanya bisa dilakukan oleh Inang Hotang dibantu dengan suaminya. Dalam melakukan pemanggilan roh, Inang Hotang beserta suami menggunakan doa permohonan khusus pemanggilan roh opung agar roh mau datang, doa ini dianggap sebagai mantra khusus atau teknik berdoa untuk memanggil kedatangan roh. Mantradoa pemanggilan roh opung yang dilakukan Inang Hotang beserta suami beliau, merupakan doa perpohonan khusus yang berisi kerendahan hati dan kerendahan diri terhadap roh opung, tujuannya agar roh tersebut mau datang dan masuk ke dalam tubuh Inang Hotang. “Songonan ma, opung na huhaholongi hami, opung ni sahalak namboru nami, ngadison hami marpungu sian inang nami, inang ni bere nami, boru nami nai huta, pomparan nami, keturunan ni opung ta. Opung roh ma ho Universitas Sumatera Utara 94 tu anggimu na, naing mangido do hami tu ho opung, nion ma palean nami opung” Doa permohonan pemanggilan roh opung. Koentjaraningrat, mengatakan dalam buku beberapa pokok antropologi sosial, sistem religi dan ilmu gaib menggunakan teknik berdoa. Berdoa adalah suatu unsur yang banyak terdapat dalam berbagai upacara keagamaan di dunia, berdoa merupakan suatu ucapan dari keinginan manusia yang diminta daripada leluhur dan juga ucapan-ucapan hormat dan pujian kepada leluhur itu. Biasanya doa diiringi dengan gerak-gerak dan sikap-sikap tubuh yang pada dasarnya merupakan gerak dan sikap-sikap menghormat dan merendahkan diri terhadap para leluhur, terhadap para dewata atau terhadap Tuhan. Doa ialah kepercayaan bahwa kata-kata yang diucapkan mempunya akibat yang gaib dan seringkali kata yang diucapkan dianggap mengandung kekuatan sakti. Doa seringkali diucapkan dalam suatu bahasa yang sulit dipahami dan tidak difahami oleh sebagian besar dari orang-orang dalam masyarakat. Dalam pengobatan yang berorientasi pada dukun, ada berapa jenis mantra yang biasa digunakan untuk menyembuhkan penyakit, jenis mantra tersebut Ditunjau dari segi bentuk dan isinya, dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yakni: a Mantra pengobatan. b Mantra penjagaan diri. c Mantra kekebalan. d Mantra sihir. e Mantra jimat. Universitas Sumatera Utara 95 f Mantra pengasih-asih. g Mantra penghidupan pertanian. Dalam melakukan pengobatan, Inang Hotang tidak ada menggunakan mantra atau doa-doa lain selain yang digunakan untuk awal pemanggilan roh opung, sebab ketika roh opung sudah datang dan masuk ke dalam tubuh Inang Hotang roh itu sendiri lah yang melihat, menuntun pasien dan menyembuhkannya penyakit yang diderita atau yang sedang dikeluhkan sang pasien. Pemanggilan doa khusus permohonan dilakukan bersama Pak Sitinjak suami beliau, pemanggilan roh dilakukan sambil Inang Hotang memakan sirih atau demban agar roh opung mau datang dan masuk kedalam tubuh Inang Hotang. Demban yang dimakan adalah demban yang sudah diracik khusus oleh Inang Hotang sebelum melakukan acara pemanggilan roh, demban diracik dengan kapur yang dioleskan di seluruh permukaan dalam daun sirih, kulit pinang, tembakau dan merica. Berdoa dengan tujuan memanggil ke datangan roh opung, wajib dilakukan Inang Hotang sebagai pangobati sambil menyirih atau yang sering disebut dengan mardemban. Menyirih atau mardemban memiliki makna khusus menurut Inang Hotang dalam teknik mengundahn roh yang berkaitan dengan pasien sebagai manusia yang hidup. “menyirih itu ada maknanya Nang, kapur itu yang dioleskan di seluruh permukaan dalam daun sirih itu kita anggaplah itu seperti tulang manusia, kulit pinang seperti daging manusia, tembakau yang murni berasa pahit dan merica yang berasa pedas dianggap seperti kehidupan manusia yang tidak pernah selalu merasa bahagia. Merica itu juga harus tiga biji atau harus ganjil Nang, ya karena kita itu manusia selalu ga Universitas Sumatera Utara 96 pernah puas, permintaan kita itu sebagai manusia banyak kali ga pernah genap-genap makanya ganjil lah merica itu sama kek manusia ada ajah yang kurang ga pernah genap keinginannya. Terus dari semua itu ada yang paling besar dan lebar, itulah daun sirih yang merupakan bagian tubuh yang menutupi semua yang tadi itu, sehingga tercipta air liur berwarna merah yang dikatakan sebagai darah” Inang Hotang, 54 tahun. Ketika melakukan pemanggilan dan pengucapan doa permohonan kedatangan roh opung, setiap pasien yang berobat diharapkan berdoa dalam hati dan harus yakin dalam dirinya bahwa setiap pengobatan yang dilakukan akan berhasil, sebab bila tida ada keyakinan dalam diri pasien akan kesembuhan penyakit sulit akan sembuh.

4.4 Kesurupan