130
BAB VII PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang diteliti oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa: 1.
Pengobatan yang dilakukan oleh Pangobati Inang Hotang merupakan pengobatan yang tidak menggunakan tenaga medis dalam prakteknya
sama sekali. 2.
Inang Hotang dalam mengobati penyakit tidak berdasarkan keahlihannya terdahulu melainkan karena masuknya roh ke dalam tubuhnya.
3. Inang Hotang di dalam mengobati orang lain selalu mengunakan bantuan
atau memanggil roh leluhur “Opung”. 4.
Dalam melakukan pengobatan Inang Hotang selalu dibantu oleh suami beliau Bapak Sitinjak. Peran Bapak Sitinjak, cukup penting dalam
melaksanakan ritual pengobatan yang dilakukan oleh Inang Hotang. 5.
Keberadaan pengobatan Inang Hotangdigunakan masyarakat karena lelahnya berobat di rumah sakit, pengobatan yang relatif sederhana dan
biaya yang dikeluarkan tidak mahal atau sesuai dengan keadaan ekonomi masyarakat.
6. Tidak semua masyarakat atau pun tetangga sekitar yang menggunakan
bantuan jasa Inang Hotang,sebagai pangobati kampung. Beberapa masyarakat memilih berobat menggunakan bantuan tenaga medis atau
perangkat kesehatan di desa mereka.
Universitas Sumatera Utara
131
7.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang sebelumnya peneliti uraikan, maka peneliti memiliki beberapa saran, yaitu:
1. Kepada pembaca, untuk meningkatkan ketertarikan minat membaca
mengenai pengobatan-pengobatan Batak, seperti pengobatan yang dilakukan oleh pangobati Inang Hotang. Dimana, pembaca diharapkan
mampu memahami dan melakukan pendekatan secara antropologis, agar kajian mengenai pengobatan Dukun sebagai pengobatan tradisional dapat
dipahami lagi.
Universitas Sumatera Utara
48
BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
2.1 Lokasi dan Lingkungan Alam
Penelitian ini dilakukan di Desa Janji Hutanapa, Kecamatan Parlilitan, Kabupaten Humbang Hansundutan. Desa ini memiliki batas-batas administratif
sebagai berikut: Sebelah Utara desa berbatasan dengan Desa Pusuk I Kecamatan Parlilitan.
Sebelah Selatan desa berbatasan dengan Desa Pusuk II Kecamatan Parlilitan.
Sebelah Barat desa berbatasan dengan Hutan yang berbatasan dengan Marbusehu Kecamatan Pulung.
Sebelah Timur desa berbatasan dengan Desa Sampean Kecamatan Doloksanggul.
Desa Janji Hutanapa yang menjadi lokasi penelitian ini berbatasan langsung dengan Desa Parjurgatan, dimana pemukiman penduduknya berupa
daerah pedesaan yang biasa disebut dengan kampung. Jarak Desa Janji Hutanapa berkisar ± 244 Km dari Kota Medan, dengan perincian
sebagai berikut ini: o
Jarak dari kota Medan ke Kecamatan Parlilitan : ± 260 KM. o
Jarak dari Ke Kecamatan Parlilitan ke Desa Janji Hutanapa : ± 16 KM.
Universitas Sumatera Utara
49
Foto 1. Denah Lokasi Penelitian-Medan.
Sumber: Google maps tahun 2016.
Untuk sampai ke Desa Janji Hutanapa, kita dapat menaiki transportasi umum seperti bus TSK Tunas Kencana dan bus Sampri dengan arah tujuan ke
kota Parlilitan. Pemilihan waktu untuk pergi ke lokasi penelitian sebaiknya dilakukan dari pukul 07.00 wib-16.00 wib untuk Bus Sampri dan pukul 06.30
wib- 09.00 wib untuk bus Tsk. Waktu untuk ke daerah parlilitan jika menggunakan bus tidak boleh lewat dari jam-jam yang sudah ditentukan, jika
lewat maka bus tidak akan sampai ke daerah Parlilitan tempat lokasi penelitian, melainkan hanya sampai daerah Doloksanggul. Perjalanan Medan-Parlilitan
memakan waktu 12 jam perjalanan, sedangkan untuk sampai ke lokasi penelitian memerlukan waktu 9-10 jam perjalanan di dalam bus. Menurut peneliti lokasi
penelitian termasuk jauh dari pusat tempat tinggal peneliti karena menghabiskan
Universitas Sumatera Utara
50
seharian waktu perjalanan di dalam bus, ditambah jika kondisi jalan macet memerlukan waktu lebih dari 12 jam untuk sampai ke lokasi penelitian.
Foto 2. Desa Janji Hutanapa.
.
Sumber: Dokumen pribadi tahun 2016.
Kecamatan Parlilitan Kabupaten Humbang Hasundutan secara geografis terletak pada posisi 2°12′-2°28′ LU dan 38°39′-98°10′ BT. Berada pada
ketinggian 300 – 2000 meter di atas permukaan laut dpl dengan luas wilayah
72.774,71 Ha. Ibukota Kecamatan Parlilitan adalah Parlilitan yang terletak di Desa Sihotang Hasugian Tonga dengan jarak ± 48 Km dari Ibukota Kabupaten
Doloksanggul yang memiliki iklim sedang dan suhu udara sekitar 20 ⁰C – 30⁰C
dengan curah hujan 2.799 mmtahun sedangkan keadaan tanah berbukit dan terjal juga banyak lembah yang cukup curam. Kecamatan Parlilitan sangat berpotensi
dibidang pertanian dan perkebunan. Daerah ini terdiri dari 20 Desa yaitu: Desa
Universitas Sumatera Utara
51
Sihotang Hasugian Tonga, Desa Sihotang Hasugian Dolok I, Desa Baringin, Desa Pusuk I, Desa Pusuk II Simaninggir, Desa Sionom Hudon Selatan, Desa Sionom
Hudon Toruan, Desa Sionom Hudon Tonga, Desa Sionom Hudon Julu, Desa Sionom Hudon Timur, Desa Sionom Hudon Utara, Desa Sionom Hudon VII,
Desa Simataniari dimekarkan dari Desa Sihotang Hasugian Simataniari yang sekarang menjadi Desa Sihas Dolok I, Desa Sihotang Hasugian Habinsaran
dimekarkan dari Desa Sihotang Hasugian Tonga, Desa Sihotang Hasugian Dolok II adalah Pemekaran dari Sihotang Hasugian Dolok yang sekarang berubah nama
menjadi Sihotang Hasugian Dolok I, Desa Sionom Hudon Timur II mekar dari Desa Sionom Hudon Timur, Desa Sionom Hudon Sibulbulon mekar dari Desa
Sionom Hudon Utara, Desa Sionom Hudon Runggu mekar dari Desa Sionom Hudon Selatan, Desa Janji Hutanapa mekar dari Desa Pusuk I, Desa Baringin
Natam mekar dari Desa Baringin.
2.2 Sejarah Lokasi Penelitian