Pak Marbun Fitri Pakpahan

123 selama satu minggu karena tubuh pasien masih sangat sensitif terhadap angin jahat. Menurut Inang hotang selama seminggu anak akan sangat rewel kepada orang tuanya dan itu merupakan tahap dari dalam tubuh anak untuk melawan penyakit. Setelah dua kali datang dan melakukan pengurutan pasien sudah diperbolehkan mandi, tetapi teknis mandi tidak diperbolehkan menggunakan air hangat melainkan harus langsung menggunakan air dingin untuk memandikan si pasien.

5.2.3 Pak Marbun

Pak Marbun adalah pasien Inang Hotang yang sudah dua kali datang berobat kepadanya. Dalam setiap kali berobat Pak Marbun biasanya selalu tinggal di rumah Inang Hotang sekitar 4-7 hari. Dalam pengobatannya sama seperti pasien-pasien lainnya, pasien masuk ke dalam sebuah kamar khusus yang di dalamnya sudah tersedia segala alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pengobatan, karena merupakan pasien yang tinggal langsung di rumah Inang Hotang dan juga sudah pernah datang kembali, beliau termasuk pasien yang mengalami pengobatan lanjutan. Di dalam pengobatannnya, Inang Hotang tetap mewajibkan Pak Marbun untuk meminum, memandikan obat-obatan pada saat beliau datang pertama kali ketika melakukan pengobatan, ditambah beliau juga harus memakan obat tambahan berupa ayaam yang diperintahkan oleh Inang Hotang. Universitas Sumatera Utara 124 Tinggal langsung di rumah Inang Hotang membuat segala persiapan obat- obatan yang dibutuhkan Pak Marbun selalu disiapkan oleh Inang Hotang dibantu dengan suaminya.

5.2.4 Fitri Pakpahan

Pengobatan yang dilakukan terhadap pasien Fitri hampir sama seperti pasien-pasien lainnya, mulai dari memasuki kamar pengobatan, membawa syarat pengobatan seperti jeruk purut serta memandikan dan meminum obat seperti pasien-pasien lainnya. Hanya saja menurut diagnosa penyakit yang dilakukan oleh Inang Hotang, pasien memang memiliki penyakit kiriman atau guna-guna dari orang lain seperti yang di khawatirkan oleh orang tuanya. Menurut Inang Hotang, guna-guna ini berasal dari orang yang ternyata pernah sakit hati terhadap perkataan si pasien. Orang Ini menurut diagnosis roh opung yang masuk ke dalam tubuhnya adalah orang yang menyukai pasien, tetapi karena sakit hati ditolak akhirnya si pasien disakiti dengan cara diguna-guna. Menurut Inang Hotang kekuatan yang masuk ke dalam tubuh pasien, merupakan kekuatan yang cukup besar, sehingga selama tiga hari pasien diminta untuk tinggal di rumah Inang Hotang. Pengobatan yang dilakukan oleh Inang Hotang untuk mengobati penyakit yang dialami pasien selain harus meminum obat seperti pasien lainnya, setiap malam sehabis seluruh pasien yang datang berobat kepada Inang Hotang pulang, Fitri selama tiga hari berturut-turut selalu diminyaki oleh minyak khusus seluruh bagian tubuhnya tanpa terkecuali. Hal ini Universitas Sumatera Utara 125 bertujuan, sebab guna-guna yang terjadi pada Fitri akan berkelanjutan dan bukan hanya menyakiti bagian kepala tetapi penyakit ini akan sering berpindah-pindah sehingga minyaklah yang melicinkan dan menghilangkan rasa sakit tersebut. Menurut Inang Hotang, setelah tiga hari masa pengobatan, pasien harus meminta maaf kepada orang tersebut, karena menurutnya orang itu terlalu sakit hati dengan perkataan yang dikatakan si pasien. Selama tiga hari di obati langsung oleh Inang Hotang, pasien tidak pernah sekalipun menangis histeris atau merasakan lagi sakit kepala yang sungguh luar biasa di rasakannya setiap malam tiba. Karena dirasa sudah sembuh pasien diperbolehkan pulang tetapi, saran dari Inang hotang harus dilakukan. Menurut peneliti, setiap penanganan pengobatan yang dilakukan cenderung sama, memang ada sedikit perbedaan-perbedaan penanganan penyakit tetapi jumlah tersebut tidaklah terlalu banyak jumlahnya. Sekalipun juga penanganan pasien sedikit berbeda, pemberian obat yang wajib diminum dan dimandikan oleh pasien selalu sama. Universitas Sumatera Utara 126 BAB VI SUDUT PAN DANG TERHADAP PENGOBATAN INANG HOTANG Pengobatan berkembangsesuai dengan perkembangan dunia pemikiran dan kebudayaan manusia. Masa awal metode pengobatan tradisional sangat dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap dunia non material.Metode pengobatan tradisional tidak sepenuhnya hilang di masa modern ini. Eksistensinya masih bisa ditemukan di tengah-tengah masyarakatbegitu juga praktik-praktik pengobatan tradisional masih hidup di tengah-tengah masyarakat dan masih dipercaya oleh sebagian masyarakat penggunanya. Keberadaan dukun sangat dipengaruhi oleh setiap pasien-pasiennya. Pengobatan yang dilakukan oleh Inang Hotang, memiliki penilaian khusus atau sudut pandang yang berbeda-beda dari setiap pasien maupun masyarakat sekitar terkait dengan pengobatan yang dilakukannya. Pengobatan yang dilakukan Inang Hotang menurut pasien adalah merupakan pengobatan kampung, pengobatan kampung yang dimaksud disini adalah pengobatan yang tidak menggunakan tnaga ahli atau medis dalam mengobati pasiennya.

6.1 Pendapat Pasien Mengenai Pengobatan