Syarat Dalam Pengobatan Pangobati Batak (Studi Kasus Penyembuh Inang Hotang di Desa Janji Hutanapa, Kecamatan Parlilitan)

84

4.1 Syarat Dalam Pengobatan

Berobat sangat erat kaitannya dengan tindakan seseorang untuk melakukan suatu sarana atau usaha untuk dapat mencapai apapun yang dia inginkan. Dalam suatu proses pengobatan diperlukan beberapa syarat agar proses pengobatan dapat dilakukan dan mendatangkan hasil. Dalam hal ini Inang Hotang juga memiliki syarat khusus untuk setiap pengobatannya, yaitu wajib membawa jeruk purut. Jeruk purut ini digunakan sebagai awal untuk memulai pengobatan dan mengetahui penyakit apa yang dimiliki oleh seorang pasien. Menurut Inang Hotang, jeruk purut selalu dipakai dalam pengobatan dan harus dibawa oleh setiap pasien, karena menurut beliau buah tersebut adalah buah yang sakral. Inang Hotang juga menambahkan bahwa,jeruk purut yang selalu beliau gunakan dalam pengobatan yang ia lakukan dikarenakan, pada zaman dahulu puteri-puteri raja selalu suka menggunakanbuah anggir atau jeruk purut. Menurut beliau, buah jeruk purut dipakai oleh putri-putri raja ketika puteri-puteri raja hendak mandi. Buah jeruk purut memiliki wangi yang sangat khas dan oleh karena itu, selalu digunakan oleh para puteri raja. Selalu digunakan oleh para puteri raja, akhirnya buah tersebut pada awalnya disakralkan oleh beberapa masyarakat dan dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Pengsangkralan buah anggir yang sudah sangat lama akhirnya berlanjut sampai sekarang dan sering digunakan dalam setiap acara pengobatan kampung atau pengobatan Batak. Buah anggir kan dulu-dulu dipake sama putri-putri raja untuk mandi dan wangi buah itu kan khas kali wanginya Nang. Dulu mana ada sabun-sabun kek Universitas Sumatera Utara 85 sekarang Nang, makanya buah ini nya digunakan puteri-puteri raja kita pengganti sabun mandi dan karena selalu dipakai mandi selain wanginya yang enak dicium, buah ini juga dipercaya dapat mengusir penyakit dari tubuh-tubuh para puteri yang memandikannya itu karena selalu dipakai puteri-puteri itu. Makanya setelah digunakan sama puteri-puteri raja, buah ini jadinya disakralkan sampek sekarang. Makanya tengok lahdalam berbagai pengobatan sering dipakek buah ini. Ya kerena itu, karena dianggap dapat mengusir penyakit dari tubuh manusia makanya pengobatan batak memakai buah itu ” Inang Hotang, 54 tahun. Dalam pengobatan yang dilakukan Inang Hotang, jeruk purut tidak disediakan langsung oleh Inang Hotang sebagai bahan obat, sebab jeruk ini hanya khusus dibawa langsung oleh setiap pasien yang akan berobat dan dari jeruk purut akan diketahui setiap penyakit yang diderita pasien. Jeruk purut sebagai syarat pengobatan awal inang hotang memiliki peran penting, sebab setiap jeruk yang dipegang dan dibawa langsung oleh setiap pasien akan sangat mudah untuk diketahui penyakitnya karena tanpa perantaraan dari orang lain dan karena itu Inang Hotang tidak menyediakan jeruk, melainkan pasien yang harus membawanya. Dalam pengobatan tradisional persyaratan yang diberikan kepada pasien oleh seorang pangobat atau datu merupakan hal yang lazim dilakukan. Kasus tersebut banyak terjadi dibeberapa daerah seperti kasus yang terjadi di daerah pedalaman Kalimantan Tengah, suku Dayak dan masyarakat Bima di Nusa Tenggara Barat. Dalam melakukan pengobatan biasanya pasien ataupun keluarga si pasien harus menyediakan sesaji khusus. Mimin dalam buku etika keperawatan 2002 : 44 menjelaskan, bahwa di daerah pedalaman Kalimantan Tengah terdapat praktik penyembuhan dengan menggunakan perantara seorang basir yang dipercayai dapat mengobati berbagai penyakit. Tindakan pengobatan dilakukan dengan mengadakan acara balian, yaitu Universitas Sumatera Utara 86 keluarga si pasien harus menyediakan sesaji, seperti ayam berbulu hitam, beras dan piris putih polos. Hal serupa juga masih dilakukan oleh masyarakat suku Dayak, dimana sebagian masyarakat sudah terbiasa melakukan pengobatan bajayak pengobatan melalui dukuntabib. Dalam pengobatan ini, masyarakat memanggil orang pintar dukun yang disebut bokok. Dalam upacara penyembuhan, keluarga si pasien diminta menyiapkan berbagai bahan, antara lain ayam berbulu hitam satu ekor, piring putih polos satu buah, kemenyan, kembang 40 warna, telur ayam tujuh buah, dulang daun talas dan daun lampu. Hal serupa untuk melakukan syararat dalam pengobatan tradisional seperti diatas juga masih terjadi pada masyarakat Bima di Nusa Tenggara Barat, dimana dalam pengobatan yang menggunakan perantara sandro dukun melakukan syarat pengobatan melalui daun sirih dan lainnya.Hal-hal pengobatan seperti ini mungkin masih banyak lagi dilakukan dibeberapa daerah dengan syarat yang berbeda atau mungkin sama. Dalam pengobatannya, Inang Hotang hampir melakukan hal yang sama seperti contoh kasus di atas. Ada beberapa syarat pengobatan yang diajukan beliau sebelum pasien dapat berobat atau memulai pengobatan. Syarat yang diajukan biasanya sudah diketahui pasien sebelum datang berobat tetapi, ada juga beberapa pasien yang datang untuk berobat sudah mengetahui persyaratan dalam pengobatan terlebih dahulu, yaitu dari mulut kemulut atau cerita dari para tetangga pasien. Syarat yang diajukan oleh Inang Hotang dapat dikatakan sebagai syarat yang cukup mudah jika dibandingkan dengan kasus pengobatan di Universitas Sumatera Utara 87 pedalaman Kalimantan, masyarakat suku Dayak dan masyarakat Bima di Nusa Tenggara Barat. Dalam hal pengobatan Inang Hotang, syarat yang cukup dibawa oleh pasien adalah satu buah jeruk perut yang dipegang langsung pasien ketika berobat sebab penyakit setiap pasien akan diketahui dari dalam buah ini. Syarat pengobatan yang diajukan oleh Inang Hotang ini termasuk syarat yang cukup mudah yang dapat dirasakan oleh pasien, sebab jeruk purut sangat mudah ditemukan dan banyak terdapat di pasar-pasar tradisional, selanjutnya dari segi harga jeruk, harga jeruk purut sebagai syarat berobat tidak terlalu mahal, hal ini membuat pasien merasakan kemudahan ketika berobat. “Berobat tempat datu opung ini enak kali dek kurasa, asal aku sakit kesini ajah aku datang jaranglah ke rumah sakit. Syaratnya disini enggak banyak kali, cuma bawak jeruk purut ajah kita pertama, kau tengoklah sendiri dek jeruk purut itu, tau nya kau kan dek gak nya mahal kali itu harganya, terus banyak lagi di pajak-pajak itu. Cobalah berobat ditempat lain dek, pernah kudengar dari orang syarat-syaratnya minta bawa ayam yang warna itam lah, putih-putih semualah pokoknya bermacam-macam, terus banyak kutengok syratnya beban jugak yakan dek sama kita, tapi ini enggak dek, kau tengok sendiri lah dek syarat nya yang datang kalau mau berobat, gampang kali kan dan sembuh juga kok kami “ Mariani 35 tahun, orang tua Argya. Kemudahan dalam melakukan persyaratan yang diajukan oleh Inang Hotang ini lah yang membuat pasien merasa nyaman setiap kali datang berobat, ditambah beberapa pasien merasa sembuh walaupun, menggunakan syarat yang sederhana dan tidak rumit. Pengobatan Inang Hotang juga terkesan lebih santai dengan syarat pengobatan yang dirasakan oleh beberapa pasien cukup mudah untuk dilakukan. Universitas Sumatera Utara 88

4.2 Benda-Benda Ritual Pengobatan