Inang Hotang Pangobati Batak (Studi Kasus Penyembuh Inang Hotang di Desa Janji Hutanapa, Kecamatan Parlilitan)

60 BAB III INANG HOTANG

3.1 Inang Hotang

Foto 5. Pangobati Inang Hotang Sedang Makan. Sumber: Dokumen pribadi tahun 2016. Inang Hotang yang memiliki nama lengkap Uli Sihotang adalah seorang Kepala Sekolah di Sekolah Dasar Negeri di Simataniari, Kecamatan Parlilitan. Ibu Uli yang lebih sering dipanggil oleh pasien beliau dengan sebutan Datu Inang Hotang lahir di Desa Simataniari 17 April 1962, Kecamatan Parlilitan. Walaupun, lahir dan bahkan bekerja di desa Simataniari, beliau tidak tinggal di desa tersebut. Inang Hotang dan keluarganya tinggal di desa Parluasan, Kecamatan Parlilitan. Inang Hotang memiliki anak tunggal laki-laki yang bernama Doli Putra Universitas Sumatera Utara 61 Anggi Sitinjak, yang masih duduk dibangku kelas X SMA. Suami Inang Hotang bernama Bapak Sitinjak, pekerjaan sehari-harinya adalah sebagai petani di desanya. Inang Hotang dan keluarganya merupakan suku Batak Toba dan beragama Kristen Protestan. Aktivitas harian Inang Hotang sehari-hari,mengajar dan menjadi kepala sekolah di SD negeri ,yang kurang lebih berjarak 10 km dari tempat tinggalnya. Selain menjadi seorang kepala sekolah, Inang Hotang juga menjadi ibu rumah tangga dan beliau juga setiap harinya pergi ke lahan pertanian atau ladang yang jaraknya tidak jauh dari rumah mereka. Dahulu, sebelum menjadi seorang pangobati atau yang sering dipanggil oleh orang lain datu, Inang Hotang sehabis pulang dari sekolah sering menghabiskan waktu untuk berladang dari siang hingga sore hari bersama suaminy tetapi, semenjak mengobati sekitar lima tahun terakhir kegiatan berladang lambat-laun mulai dikurangi perlahan- lahan oleh Inang Hotang, mengingat semakin banyaknya jumlah pasien yang selalu datang untuk berobat. Dalam hal mengobati setiap pasien, keahlihan mengobati penyakit tidak bisa ditunda oleh Inang Hotang. Jika Inang Hotang selesai mengajar dan sudah pulang dari sekolah atau bekerja, biasanya Inang Hotang langsung mengambil waktu untuk beristirahat dari lelahnya bekerja. karena jika waktu pengobatan yang ditentukan sudah tiba dan pasien tersebut sudah datang untuk berobat Inang Hotang tidak bisa lagi beristirahat total dan harus segera memulai pengobatannya, terkecuali ada beberapa hal-hal penting, seperti anak beliau sedang sakit atau suami beliau Pak Sitinjakjuga sedangsakit dan terkadang juga ada beberapa halangan seperti, suami beliau belum tiba di Universitas Sumatera Utara 62 rumah karena adanya urusan-urusan tertentu seperti kunjungan keluarga atau jika ada sebuah pesta maka biasanya pengobatan agak sedikit ditunda. Tetapi,hal-hal seperti itu biasanya kejadian yang sangat jarang sekali terjadi. Adanya kegiatan mengobati yang harus dilakukan oleh Inang Hotang, mengakibatkan kegiatan berladang beberapa tahun terakhir tidak lagi sama dan sering seperti dahulu dilakukan oleh Inang Hotang. Berladang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga beberapa tahun terakhir lebih sering dilakukan oleh Bapak Sitinjak jika pasien tidak ada yang datang untuk berobat dan jumlah pasien yang datang tidak terlalu banyak, sehingga Pak Sitinjak memiliki waktu. Ketika pasien tidak ada Inang Hotang benar-benar memanfaatkan waktu untuk beristirahat seharian di dalam kamar, karena tidak adanya pasien merupakan hal yang sangat jarang terjadi.

3.2 Sumber Memperoleh Keahlihan