76
itu bersumber dari dunia lain. Perhatikan penegasan mereka, pengetahuan, dan keahliannya diperoleh melalui mimpi dan berupa ilham;
3. Mereka ditugaskan oleh atau bertindak sebagai utusan dari alam-suci guna
membebaskan orang yang menderita. Adapun semua tujuan dalam menceritakan pengalaman sang pangobati
bertujuan untuk mengkokohkan dan meningkatkan status kedudukan sang pangobati atau dukun di tengah pasien dam masyarakat.
3.3 Tempat dan Waktu Pengobatan
Dalam melakukan pengobatannya setiap pasien yang berobat kepada Inang Hotang selalu datang berobat kerumah Pangobati Inang Hotang secara langsung.
Secara umum dapat dikatakan bahwa pasienlah yang mendatangi rumah Pangobati Inang Hotang dan tidak pernah sekalipun beliau datang atau
menjumpai pasien ke rumah nya secara langsung. Alasannya cukup sederhana, karena beliau khusus membuka praktik pengobatan hanya dirumah saja tanpa
perlu harus lelah mendatangi setiap pasien-pasien. Bukan hanya itu, dalam melakukan pengobatannya juga banyak benda-benda yang harus dipersiapkan
beliau dan suaminya, jadi sangat tidak memungkin jika harus mendatangi setiap pasien terlebih lagi dalam melakukan pengobatan ada khusus ruangan atau kamar
yang digunakan beliau. “Ia Nang, agak susahlah kita kalau mau mengobati kerumah-kerumah
orang, kek manalah bawa semua peralatan-peralatan ini yakan. Lagian opung ini mau dalam ruangan khusus, makanya kita buat dirumah ajah
berobatnya” Inang Hotang, 54 tahun.
Universitas Sumatera Utara
77
Dalam pengobatan yang dilakukan oleh Inang Hotang, pengobatan dilakukan secara khusus di sebuah kamar, tadinya kamar atau ruangan yang
digunakan berfungsi sebagai kamar tamu apabila ada kerabat jauh yang harus tinggal dan tidur dirumah beliau. Ukuran kamar pengobatan tidak terlalu besar
hanya sebesar 3x3 meter, di dalam kamar alat penerang seperti lampu yang digunakan tidak terlalu terang, menurut peneliti hal ini semakin menambah aura
mistis di dalam ruang pengobatan. Kamar yang juga digunakan dalam praktek pengobatan, merupakan kamar yang tidak boleh dimasuki oleh orang lain kecuali
,pasien yang datang ketika berobat, suami dan anak Inang Hotang, atau pun jika ingin masuk ke dalam kamar harus sepengetahuan dan seizin Inang Hotang seperti
yang dilakukan peneliti yang meminta izin langsung untuk memasuki ruangan tersebut. Ruangan atau kamar pengobatan merupakan daerah sakral yang harus
dijaga keamanannya, maka dari itu orang yang masuk tidak boleh sembarangan atau sesuka hati bertindak di dalam ruangan pengobatan. Ketika pengobatan
sedang tidak dilakukan biasanya kamar khusus yang digunakan sebagai tempat melakukan pengobatan ini ditutup dan dikunci oleh Inang Hotang atau suaminya.
Selanjutnya, bila tamu-tamu lain seperti saudara-saudara dari setiap pasien yang ikut serta atau sekedar mengantarkan orang atau saudara yang ingin berobat,
mereka langsung mengerti untuk menenpatkan diri mengambil tempat duduk di ruang tamu atau tempat duduk-duduk diteras yang sudah dialasi dengan
18
tikar. Mereka biasanya sudah mengetahui hal ini ketika berobat dari orang lain.
18
Tikar adalah hasil anyaman yang biasanya dipakai sebagai alas duduk atau tidur.
Universitas Sumatera Utara
78
Di dalam kamar berobat juga biasanya sudah ada peralatan yang akan selalu digunakan Pangobati Inang Hotang dalam memulai pengobatan, biasanya
alat-alat pengobatan wajib di dalam kamar pengobatan seperti sirih atau demban, tembakau, lonceng bewarna keemasan kecil, pisau, tikar buat berobat dan lain
sebagainya. Inang Hotang dalam memulai pengobatannya tidak ada melakukan pembatasan hari khusus, jika sedang tidak ada halangan seperti acara keluarga
yang benar-benar sangat penting biasanya Inang Hotang selalu membuka waktu pengobatan sebab, jika Inang Hotang malas dalam mengobati pasien, biasanya roh
opung yang di dalam tubuh beliau akan marah dan tidak perlu menunggu waktu yang cukup lama biasanya Inang Hotang langsung merasakan sakit diseluruh
badan seperti badan pegal-pegal yang membuatnya tidak enak melakukan kegiatan apapun dan jika kondisi ini sudah terjadi kepada beliau, biasanya Inang
hotang sudah mengetahui langsung bahwa ini disebabkan karena kemarahan dari roh opung akibat kemalasan dari Inang Hotang dalam melayani pasien yang
datang berobat. Pada intinya seluruh pasien yang datang wajib dilayani dengan ramah dan hati yang benar-benar terbuka dari diri pangobati dan juga pasien
sesuai dengan jadwal awal yang sudah ditentukan. Waktu praktek pengobatan yang dilakukan oleh Pangobati Inang Hotang
di mulai dari pukul 16:00 Wib sampai seluh pasien benar-benar habis terlayani. Seluruh pasien terlayani biasanya tidak menentu jam habisnya kadang bisa sampai
pukul 24:00 Wib kadang juga sering sampai dini hari sekitar pukul 01:00 Wib.
Universitas Sumatera Utara
79
Menurut pengamatan yang dilakukan peneliti, pemilihan dan penggunaan waktu praktek pengobatan dilakukan pukul 16:00 Wib, agar Inang Hotang
memiliki waktu istirahat selepas pulang ngajar dari sekolah. Selama pengalaman di lapangan, peneliti melihat ada beberapa cara atau
strategi khusus dalam mempertahan pasien yang dilakukan oleh Inang Hotang, seperti:
Jaringan pasien yang menjadi pelanggan Inang Hotang adalah kerabatatau
pun keluarga Inang Hotang, tetangga dan beberapa keluarga pasien yang cukup puas dengan pengobatan yang dilakukan Inang Hotang.
Membuat pasien nyaman dalam berobat.
Tidak melakukan pemasangan tarif khusus terhadap pasien yang berobat.
3.4 Keahlihan Pengobatan Inang Hotang