70
Inang  Hotang  semakin  yakin  untuk  menerima  masuknya  roh  leluhur  mereka  ke dalam tubuh dan menjadi seoarang pangobati.
3.2.1  Proses Penerimaan Masuknya Keahlihan
Sebelum  menjadi  seorang  datu  atau  pangobati,  Inang  Hotang  dalam pengobatannya menerima secara khusus masuknya roh leluhunya  yang dipanggil
dengan  sebutan  opung.  Pemanggilan  nama  roh  opung  dipakai  keluarga  Inang Hotang  karena  roh  tersebut  usianya  sudah  sangat  tua.  Penerimaan  masuknya  roh
opung ke dalam tubuh Inang Hotang benar-benar dilakukan secara khusus sesuai arahan roh di dalam mimpi.
Proses  penerimaan  roh  opung  dilakukan  Inang  Hotang  dan  suaminya  di Samosir  atas  permintaan  roh  tersebut  melalui  mimpi.  Menurut  Inang  Hotang
Daerah Danau Toba, pedalaman Samosir dipilih sebagai tempat karena, tempat itu merupakan daerah asal kelima roh yang memasuki tubuh beliau.
Daerah  tempat  penerimaan  masuknya  roh  leluhur  Inang  Hotang,  tidak dapat  disebutkan  dan  diketahui  oleh  orang  lain,  hanya  keluarga  yang  mengikuti
proses  penerimaan  masuknya  roh  yang  dapat  mengetahui  hal  tersebut.  Tidak disebutkannya  nama  lengkap  lokasi  penerimaan  roh  di  sebab  kan  karena,  daerah
ini  merupakan  lokasi  yang  sangat  sakral  dan  orang-orang  umum  tidak  dapat mengetahui nama dari lokasi atau daerah tersebut.
Universitas Sumatera Utara
71
Menurut  penuturan  cerita  Inang  Hotang,  para
16
opung
17
margaboru Sihotang  dulunya  tinggal  di  sebuah  desa  yang  bernama  Negeri  Sihotang,
daerahsekitaran  Danau  Toba,  pedalaman Samosir.  Sihotang  sendiri  memiliki  arti nama  “rotan”.Daerah  Sihotang,  merupakan  daerah  tempat  tinggal  yang  banyak
dijumpai rotanhotang. Leluhur  Inang  Hotang,  berdasarkan  keturunan  dari  generasi  opung  atau
keluarga terdahulu berasal dari daerah Danau Toba dan sekitaran daerah Samosir. Makakarena hal tersebut, penerimaan roh leluhur dilakukan di tempat tempat asal
para  roh.Dalam  proses  awal  penerimaan  roh,  Inang  Hotang  di  bantu  oleh  suami dan  seorangitok  atau  adik  lelaki  yang  merupakan  saudara  kandung  beliau.
Pengikut sertaan saudara kandung diwajibkan oleh perintah roh leluhur yaitu roh opung, alasannya  saudara kandung laki-laki dari Inang  Hotang merupakan  orang
yang  sama  atu  keturunan  dari  pada  roh,  sama  seperti  Inang  Hotang.  Awalnya, menurut  Inang  Hotang  adik  beliau  tidak  mau  ikut  campur  dalam  segala  urusan
yang berhubungan dengan ritual roh, kareana menurutnya hal tersebut sangat aneh dan  berifat  mistis.  Tetapi,  karena  melihat  kondisi  dari  pada  sang  kakak  yaitu,
Inang  Hotang  yang  sudah  sangat  kurus  dan  sakit-sakitan  membuat  adiknya  mau ikut  serta  dalam  upacara  yang  dimaksudkan  Inang  hotang.  Dalam  melakukan
penerimaan roh agar mau masuk ke dalam tubuh, Inang hotang beserta suami dan adik  lelakinya  melakukan  pemanggilan  roh-roh  leluhur  dengan  menggunakan
gondang-gondang alat musik Batak Toba  yang khusus mereka beli di luar dari
16
Opung adalah orang tua dari ayah atau ibu Nenekkakek.
17
Marga adalah nama keluarga yang telah digunakan sebagai nama keturunan.
Universitas Sumatera Utara
72
desa  mereka.  Penerimaan  masuknya  roh  ke  dalam  tubuh  dilakukan  keluarga selama  4  hari  3  malam  dengan  petunjuk  yang  selalu  didapatkan  beliau  melalui
mimpi  Inang  Hotang  selama  4  hari.  Setelah  dirasa  cukup  dengan  melakukan berbagai macam ritual, Inang Hotang sudah secara resmi menerima roh leluhurnya
yaitu  opung  untuk  membantu  beliau  dalam  mengobati  orang  lain.  Setelah  resmi menerima  masuknya  roh  ke  dalam  tubuh  Inang  Hotang  lama-kelamaan
mengalami penyembuhan kondisi fisik yang tadinya mengalami sakit yang cukup lama  akhirnya  lambat-laun  sedikit  memulih,  pemulihan  penyakit  masih  terjadi
sampai  sekarang  pemulihan  drastis  yang  sekarang  terjadi  menurut  suami  Inang Hotang  beliau  sudah  berani  melakukan  aktivitas  hariannya  tanpa  harus  ditemani
lagi olehnya. Hal ini tentu sangat membuat beliau dan anaknya senang, ditambah lagi  secara  fisik  kondisi  tubuh  Inang  Hotang  sudah    lebih  gemuk  dibanding  kan
dengan  sebulumnya.  Syarat  yang  harus  dilakukan  Inang  Hotang  ketika  harus memulai mengobati pasien, Inang Hotang harus wajib menggunakan 2 ulos yang
digunakan sebagai sarung dan juga tudung di kepala dan memakan daun sirih atau dembanketika akan mengobati pasien.
Pada  saat  melakukan  pengobatan,  orang  yang  pertama  kali  diobati penyakitnya  oleh  Inang  Hotang  adalah  anak  beliau  yaitu  Doli.  Awal  mampu
menyembuhkan  anak  dari  Inang  Hotang,  anaknya  tersebut  jatuh  dari  motor  saat pulang  sekolah  sehingga  menyebabkan  badan  anak  beliau  sakit  dan  lebab-lebam
biru.  Malam  setelah  kejadian  anak  beliau  mengeluh  mengalami  sakit  di  daerah bagian dada dan parahnya mengalami muntah darah sehingga membuat beliau dan
Universitas Sumatera Utara
73
suaminya takut. Akhirnya, beliau dan suaminya membawa anak mereka ke bidan dekat daerah rumah, setelah disuntik dan minum obat anak beliau langsung tidur.
Malam  setelah  kejadian  Inang  Hotang  bertemu  dengan  roh  opung  yang merupakan leluhurnya. Di dalam mimpi Inang Hotang dimarahi oleh roh tersebut,
sebab menurut beliau, ketika anaknya sakit beliau langsung membawa anaknya ke pada  roh  opung  tersebut,  karena  hal tersebut  roh  leluhurnya  marah  dan  meminta
kepadanya  pada  pagi  hari  anaknya  tersebut  diberikan  minuman  obat.  Obat  yang diberikan  terdiri  dari  urat  pinang  dan  pisang  rias  yang  dimasak  dengan  jumlah
yang  ganjil  dan  diminum  oleh  anaknya  selama  setiap  hari  sampai  penyakit sembuh,  selanjutnya  beliau  disarankan  mengurut  badan  anak  Inang  Hotang
menggunakan minyak khusus dan daun sirih agar luka anaknya sembuh. Pagi hari setelah  mimpi  hal  tersebut  Inang  Hotang  menceritakan mimpi  yang  beliau  alami
kepada suaminya, suami beliau tersebut kemudian mengatakan bahwa hal tersebut kemungkinan adalah saran perintah yang  harus mereka lakukan kepada anaknya.
Kemudian, suami beliau menyarankan bahwa tidak ada salahnya jika hal tersebut dilakukan  terlebih  dahulu,  untuk  melihat  apakah  mimpi  tersebut  ada  artinya.
Setelah  menceritakan  hal  tersebut  beliau  kemudian  melakukan  hal  yang  di lakukan dalam mimpinya.  Hal ini dilakukan oleh Inang dan suami beliau selama
seminggu  termasuk  mengurut  ankanya  menggunakan  minyak  dan  daun  sirih. Belum  sampai  seminggu,  masih  sekitar  dua  hari  melakukan  hal  tersebut  Inang
Hotang  melihat  langsung  perubahan  yang  dialami  anaknya,  muntah  darah  dan
Universitas Sumatera Utara
74
keluhan sakit di daerah dada lambat laut tidak  lagi di rasakan anaknya, sehingga beliau rajin memberikan obat yang disuruh atas mimpinya tersebut.
Setelah  anak  beliau  sembuh,  Pak  Sitinjak  suami  Inang  Hotang  lah  yang awalnnya,bercerita  kepada  rekan-rekan  dan  tetangga  sekitar  mengenai
penyembuhan  penyakitt  anak  tunggal  mereka.  Pak  Sitinjak  bercerita  bahwa penyembuhan penyakit dilakukan oleh istrinya dengan bantuan dan masuknya roh
opung  leluhur.  Tidak  sampai  sebulan  bercerita,  keahlihan  pengobatan  yang dilakukan oleh Inang Hotang, menyebar dan terdengar dari mulut ke mulut setiap
orang  bahkan  sampai  ke  kampung  atau  desa  lain.  Ketika  ada  orang  yang  datang mengobati,  awalnyaInang  Hotang  merasa  sedikit  agak  aneh  ditambah  ketika
diawal mengobati penyakit, Inang Hotang tidak mengerti langkah apa yang harus dilakukan beliau beserta anak dan suaminya tetapi, tetap melakukan penyembuhan
dengan mengundang roh. Hal itu ini membawa perubahan  cukup besar buat Inang Hotang  dan  suaminya  tetapi  lambat  laun  mereka  terbiasa  dengan  hal  seperti  itu.
Berdasarkan  pengakuan  Inang  Hotang  dan  suaminya,  banyak  pasien  yang  sering datang  tidak  hanya  dari  dalam  daerah  atau  kampung  mereka  melainkan  daeri
daerah  lain  seperti  Sidikalang,  Medan  dan  juga  pasien  dari  Kalimantan    pernah datang  untuk  berobat  kepada  beliau.  Mulai  dari  penerimaan  masuknya  roh  saat
berusia 49 tahun sampai penelitian ini dilakukan, praktek Pangobati Inang Hotang sudah berlangsung selama kurang lebih lima tahun.
Pengalaman  selama  di  lapangan  menunjukan,bahwa  Inang  Hotang  dan sang  suami  cenderung  suka  menuturkan  atau  menceritakan  kembalidengan
Universitas Sumatera Utara
75
penuhsemangat dan
panjanglebar mengenai
pengalaman Inang
Hotang,ketikaditanyakan  oleh  orang  lain,bagaimana  awal  mulanya  beliau  dapat memperolehkeahlianataumendapatkan  ilmusebagaipangobati  untuk  membantu
mengobati  penyakit  orang  lain.  Menuturkan  kembali  pengalaman,  baik  kepada pasien  atau  pun  tidak  menurut  analisis  peneliti,  merupakan  tujuan  pencapaian
status  sang  pangobati  kepada  semua  orang  terlebih  kepada  orang  baru.  Ketika mengobati  atau  bahkan  menceritakan  pengalaman-pengalaman  beliau  kepada
pasien atau pun orang lain selama proses pengobatan, bisa menjadi sebuah sugesti yang  secara  psikologis  dapat  membangkitkan  keyakinan-keyakinan  dikalangan
masyarakat terlebih sang pasien mengenai keahlihan sang pangobati. T. Sianipar 1989  :  22,    mengatakan    sadar  atau  tidak,  sengaja  atau  tidak,  cara  penonjolan
fragmen  tertentu  dari  pengalaman  yang  diceritakan  kepada  orang  lain  dapat dipandang sebagai suatu cara tidak langsung menarik pelanggan.
T.  Sianipar  dalam  buku  dukun,  mantra  dan  kepercayaan  masyarakat    1989  : 22,
mengatakan hallainyangtampaknyaingin
dinyatakanolehisipengalaman yangdiceritakanitumeliputi:
1. Bahwa  sanro  dukun  bukan  manusia  sembarangan,  melainkan  manusia
terpilih  “sebab  tidak  sembarangan  orang  bisa  mencapai  kedudukan  yang demikian”;
2. Mereka  manusia  luar  biasa  yang  mampu  berhubungan  dengan  kekuatan
dan alam gaib atau supra alamiah, pengetahuan dan keahlian yang dimiliki
Universitas Sumatera Utara
76
itu bersumber dari dunia lain. Perhatikan penegasan mereka, pengetahuan, dan keahliannya diperoleh melalui mimpi dan berupa ilham;
3. Mereka ditugaskan oleh atau bertindak sebagai utusan dari alam-suci guna
membebaskan orang yang menderita. Adapun  semua  tujuan  dalam  menceritakan  pengalaman  sang  pangobati
bertujuan  untuk  mengkokohkan  dan  meningkatkan  status  kedudukan  sang pangobati atau dukun di tengah pasien dam masyarakat.
3.3 Tempat dan Waktu Pengobatan