111
BAB V PASIEN DAN PENGOBATAN
Di  dalam  bab  ini  berisi  tentang  cerita  bagaimana  keluhan-keluhan  yang dialami  setiap  pasien  yang  datang  berobat  sampai  alasan  memilih  datang  ke
pengobatan  tradisional  Batak  Toba  Inang  Hotang.  Bab  ini  juga  membahas mengenai penanganan penyakit yang dilakukan oleh Inang Hotang sebagai orang
yang dipercayaai oleh pasien dapat meyembuhkan penyakit yang mereka derita.
5.1 Pasien
5.1.1  Pak Sabar
Pak  Sabar  63  tahun,  pensiunan  pegawai  negeri  sipil,  penduduk  Desa Janji Hutanapa mengalami penyakit susah tidur jika tidak lewat tangah malam dan
seringkali mengalami rasa sesak di dada ketika waktu sudah malam hari. Penyakit beliau ini sudah dirasakan hampir selama  setahun. Pasien sudah berobat kerumah
sakit, dokter mengatakan bahwa penyakitnya adalah penyakit tua yang disebabkan faktor  usia  nya  yang  sudah  lanjut.  Menurut  dokter  penyakit  tua  tersebut  sangat
wajar  dimiliki  pak  sabar  mengingat  beliau  sudah  lanjut  usia,  dokter  lalu memberikan  obat-obatan  dan  vitamin  yang  harus  dimakan  3x  sehari  dengan
jangka waktu obat yang dikonsumsi untuk 30 hari sampai datang kembali ke pada dokter.  Pak  sabar  melakukan  segala  saran  yang  dikatakan  oleh  dokter  selama  6
bulan  lebih,  tetapi  beliau  merasa  bahwa  penyakitnya  tidak  akan  pernah  sembuh dan  akan  sangat  tergantung  kepada  obat-obatan  yang  diberikan  dokter,  selain itu
Universitas Sumatera Utara
112
karena penyakitnya tidak kunjung sembuh ada perasaan bahwa penyakit tersebut merupakan penyakit kiriman orang lain atau penyakit yang dibuat oleh orang yang
tidak menyukai dirinya. Awalnya, Pak Sabar tidak mau berobat ke dukun, tetapi karena saran dari
anak lelakinya dan pertimbangan penyakit  yang juga tidak kunjung sembuh, Pak Sabar  akhirnya  memutuskan  untuk melakukan  pengobatan  ke  dukun.  Beliau  lalu
meminta Inang Hotang sebagai ahli pangobati untuk mengobati penyakitnya.
5.1.2 Argya
Argya  2  tahun  penduduk  Desa  Janji  Hutanapa  menurut  orang  tuanya mengalami  penyakit  panas  di  seluruh  daerah  tubuh  sudah  hampir  satu  minggu,
selama  hampir  dua  tahun  untuk  keluh-keluhan  penyakit,  biasanya  keluarga mereka sangat sering berobat ke Inang Hotang dan hasilnya selalu sembuh.
5.1.3 Pak Marbun
Pak  Marbun  45  tahun,  Petani  penduduk  Desa  Sumbul  Sidikalang, mengalami  penyakit  yang  tidak  kunjung  sembuh.  Penyakit  ini  sudah  dideritanya
hampir tiga tahun dengan keluhan selalu merasa panas di daerah leher ketika siang dan  malam  hari,  bengkak  di  kaki  pada  pagi  dan  sore  hari  disertai  rasa  nyeri  dan
keluhan  terakhir  selalu  mengalami  nyeri-nyeri  di  dada  pada  malam  hari  yang menyebabkan  pasien  menjadi  sulit  bernafas.  Penyakit  pasien  ini  juga  membuat
pasien tidak dapat lagi melakukan kegiatannya bertani seperti mencangkul. Pasien
Universitas Sumatera Utara
113
merasa  tidak  cukup  kuat  lagi,  karena  kaki  beliau  langsung  nyeri  dan  merasakan sakit  yang  luar  biasa  di  daerah  dada,  yang  membuatnya  sulit  untuk  bernafas.
Berbagai  metode  pengobatan  sudah  banyak  dilalui  pasien,  mulai  dari  pergi  ke klinik  yang  sudah  tidak  terhitung  lagi  banyaknya,  ke  dokter  umum  dan  juga  ke
dokter spesialis. Dari semua metode pengobatan dokter ke dokter yang dilakukan tidak  ada  satupun  yang  membawa  perubahan.  Umumnya,  dokter  mengatakan
bahwa  penyakit  pasien  adalah  penyakit  jantung,  tetapi  setelah  diberikan  resep dokter  penyakit  tidak  kunjung  sembuh  dan  selalu  kambuh  setiap  harinya  selama
bertahun-tahun. Pasien juga sering melihat-lihat cara-cara pengobatan dan ramuan obat tertentu dari internet yang dibantu oleh sang anak, namun tidak membuahkan
hasil.  Terakhir  pasien  diberikan  saran  oleh  keluarga  untuk  mengkonsumsi  jenis tanaman  tertentu  di  pagi  dan  malam  hari  menjelang  tidur.  Tanaman  ini  awalnya
membuat rasa nyeri di kaki sedikit reda, namun setelah berbulan-bulan ramuan ini masih menunjukan tanda ketidak sembuhan bagi si pasien.
Penyakit pasien membuat beliau menjadi tidak bersemangat dalam hidup, namun  mengingat  keluarga  yang  harus  bekerja  keras  demi  biaya  pengobatan
rasanya ingin sekali melakukan apa saja demi mendapat kesembuhan. “kalo  kita  sakit  yakan  Nang,  semua  pengobatan  pasti  kita  lakuin  biar
sembuh  biar  sehat  kek  biasa,  kalo  sakit  gini  ngapa-ngapain  pun  susah gadak semangat dalam hidup, nonton tv ajah bosan kali rasanya apalagi
udah  biasa  kita  dari  pagi  sampek  sore  kerjanya  di  ladang  dan  pulang kerumah kalau udah sore ajah, tiba-tiba sakit gini di rumah cuma nonton
kan  bosan  kali,  kayak  gak  berguna  ajah  kita  rasanya  kalo  hidup.  Belum lagi  di  ladang  nantulang  mu  itu  kerja  sendiri  dia,  adek-adekmu  sekolah
semua  siapa  kawannya  disitu?  Kadang  kasian  juga  aku  liat  dia  kerja sendiri  gitu,  makanya  sering  aku  kawan-kawani  dia  keladang  kadang
marah juga dia itu disuruhnya ajah aku dirumah buat tidur biar ga sakit,
Universitas Sumatera Utara
114
tapi mana bisa aku tidur sedangkan dia kerja sendirian. Makanya pengen kali  aku  sembuh  Nang,  dah  capek kurasa  yang  sakit  ini
”Bapak Marbun, 45 tahun
Penyakit  pasien  sudah  diketahui  oleh  seluruh  keluarga  dan  tetangga
pasien,  sampai  akhirnya  seorang  tetangga  menyarankan  pasien  untuk  berobat kampung  dan  juga  mengkonsultasikan  penyakitnya  kepada  seorang  datu  yang
pernah  dikenal  oleh  tetangga  pasien  dan  mengantarkan  Pak  Marbun  kerumah Inang Hotang ketika pertama kali berobat.
5.1.4 Fitri Pakpahan