Kerangka berpikir PENATAAN SEKTOR INFORMAL DI BELAKANG KAMPUS UNS (Studi Kasus Dampak Sosial Ekonomi Pada Pedagang Di Pasar Panggungrejo Jebres, Surakarta)
belakang kampus ini berdagang mulai dari
basic need
seperti makanan, pakaian, dan potocopi. Selain itu rental komputer, Rental CD,
counter
selular, hingga toko boneka. Pedagang sektor informal di sekitar belakang kampus UNS semakin lama semakin bertambah saja. Selain karena sektor
informal tidak membutuhkan persyaratan khusus yang rumit serta modal yang besar, hal ini juga dikarenakan mahasiswa yang datang untuk
menempuh studi di kawasan belakang kampus UNS ini terus bertambah. Para pedagang sektor informal di belakang kampus UNS
muncul sekitar tahun 90-an. Para pedagang memakai trotoar belakang kampus untuk berjualan. Kios-kios mereka menempel pada pagar
pembatas kampus UNS. Sehingga dari tahun ke tahun jumlah pedagang terus bertambah maka pemerintah Surakarta melakukan suatu penataan
atau relokasi bagi pedagang sektor informal di sekitar belakang kampus UNS. Penataan ini didasari bahwa lahan yang pedagang tempati
merupakan lahan yang ilegal dan bukan milik mereka, kemudian atas dasar keindahan dan kenyamanan pejalan kaki yang sedikit banyak memberi
faktor untuk dilakukan penataan pedagang sektor informal di belakang kampus UNS ini. Sehingga pemerintah kota Surakarta menerapkan
kebijakan penataan pedagang sektor informal ini yang tertuang dalam Keputusan Walikota No. 2 Tahun 2001 tentang pedoman Pelaksanan
Peraturan Daerah Kota Surakarta dan No. 8 Tahun 1995 tentang Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima.
Untuk merealisasikan kebijakan penataan sektor informal di belakang kampus UNS ini maka pemerintah kota Surakarta membangun
pasar Panggungrejo yang terletak di belakang kecamatan Jebres untuk menampung dan menata pedagang agar bisa berjualan di lahan yang legal.
Pasar Panggungrejo ini mulai dibangun pada bulan April 2008. Pengerjaannya dilakukan secara dua tahap. Tahap pertama adalah
pembangunan pasar dengan jumlah kios sebanyak 93 kios. Tahap dua pembangunan sarana dan prasarana beserta kios yang berjumlah 108 kios.
Sehingga penataan pedagang kaki lima ini dilakukan pada bulan Desember
2009 yang bersamaan dengan diresmikannya pasar Panggungrejo oleh Walikota Surakarta.
Adanya penataan pedagang ini tidak dapat dihindari akan berdampak pada pendapatan dan hubungan sosial dengan para pedagang.
Ketika para pedagang masih berdagang di jalan Ki Hajar Dewantara yang berada tepat di belakang kampus UNS dan merupakan salah satu akses
jalan menuju kota Surakarta, sehingga banyak masyarakat melewati jalan ini, dengan demikian pendapatan yang pedagang peroleh cukup besar.
Namun ketika mereka menempati lokasi yang baru ada kemungkinan pendapatan para pedagang dapat diperkirakan akan turun. Hal ini
dikarenakan lokasi baru tempat yang mereka tempati merupakan sebuah kompleks pasar yang berada cukup jauh dari jalan besar dan masuk gang.
Pasar ini terletak di gang Surya kelurahan Panggungrejo. Hubungan sosial yang terjalin juga terkena dampak dari penataan
dan pemindahan ini. Di lokasi yang lama mereka telah menempati lapaknya sekian tahun dengan interaksi sosial yang terjalin sekian tahun
pula. Namun ketika mereka pindah dan menempati lokasi yang baru ada kemungkinan mereka akan melakukan hubungan sosial yang baru dengan
pedagang lain. Melihat fenomena itulah peneliti tertarik untuk meneliti dampak sosial ekonomi yang dirasakan para pedagang sektor informal di
belakang kampus UNS yang telah dilakukan penataan.
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan salah satu unsur yang penting dalam melakukan suatu penelitian. Sedangkan penelitian merupakan aktifitas yang
seksama dalam mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyajikan data yang
tersistematis dan
tentunya bersifat
objektif yang
dapat dipertanggungjawabkan dalam memecahkan suatu permasalahan atau menguji
suatu kesimpulan sementara. Penelitian ini dilakukan dengan cara ilmiah. Menurut Kerlinger 1990:17, “penelitian ilmiah adalah penyelidikan yang
sistematis, terkontrol, empiris dan kritis, tentang fenomen-fenomen alami, dengan dipandu oleh teori dan hipotesis-hipotesis tentang hubungan yang dikira terdapat
antara fenomen- fenomen itu”. H.B.Sutopo 2002:5, menyatakan bahwa
metodologi penelitian merupakan bentuk dan strategi penelitian yang digunakan untuk memahami berbagai aspek penelitian atau pendekatan yang digunakan
dalam melaksanakan aktivitas penelitian. Ary Jacobs dan Razavieh 1982:44 mengatakan penelitian dapat dirumuskan sebagai penerapan pendekatan ilmiah
pada pengkajian suatu masalah untuk memperoleh informasi yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan, tujuannya untuk menemukan jawaban terhadap
persoalan yang berarti, melalui penerapan prosedur-prosedur ilmiah. Berdasarkan pendapat tersebut, metode penelitian merupakan bentuk dan strategi yang
digunakan seorang peneliti dalam memperoleh dan mengkaji data suatu penelitian.