H.B.Sutopo 2002:50, informan adalah individu yang mempunyai beragam posisi dan memiliki akses informasi yang sesuai dengan kebutuhan
peneliti. Posisi beragam tersebut menyebabkan perbedaan kelengkapan informasi yang dimiliki dan diperoleh. Dengan sumber informan ini, peneliti akan
memperoleh informasi yang berupa pernyataan, kata-kata, pendapat, atau pandangan mengenai objek penelitian. Informan dalam penelitian ini adalah :
1 Para pedagang di Pasar Panggungrejo yang merupakan tempat penataan
bagi para pedagang sektor informal di belakang kampus UNS 2
Kepala pasar Panggungrejo, tempat relokasi para pedagang kaki lima di belakang kampus
3 Konsumen atau pembeli yang ada disekitar lingkungan pasar
2. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh seorang peneliti dari hasil penelitian orang lain atau sumber lain. Sumber data sekunder ini secara tidak langsung memberi
keterangan maupun data yang ikut mendukung data primer. Data sekunder tersebut terdiri dari :
1 Dokumen yaitu Perda no.8 1995 tentang pengelolaan pedagang kaki
lima 2
Arsip-arsip tentang data-data pedagang yang direlokasi dan laporan tentang data-data kependudukan, misal arus migrasi dari desa ke kota,
3 Artikel-artikel dan informasi dari berbagai media baik cetak maupun
elektronik. Sumber data sekunder ini berfungsi untuk melengkapi dan sekaligus
mempermudah dalam menganalisa variabel penelitian serta untuk memperkuat kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian.
D. Teknik Pengambilan
Cuplikan
Di dalam penelitian kualitatif yang digunakan untuk menarik sampel sangat selektif. Sampel yang dimaksud mempunyai fungsi yang sangat bermakna
sebagai sumber informasi permasalahan. Kualitatif tidak memandang dari segi kuantitasnya melainkan segi kualitas dari penelitian sehingga jumlah sampel tidak
begitu diperhitungkan dan bukan mewakili populasi namun untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya dan sedalam-dalamnya.
Teknik cuplikan menurut Sutopo, H.B 2002:55, “teknik cuplikan merupakan suatu bentuk khusus atau proses bagi pemusatan atau pemilihan dalam
penelitian yang mengarah pada seleksi”. Teknik cuplikan sering juga dinyatakan sebagai internal sampling yang bersifat internal, dimana cuplikan diambil untuk
mewakili informasinya dengan kelengkapan dan kedalamannya yang tidak perlu ditentukan oleh jumlah sumber datanya. Sedangkan sampling dari sifatnya yang
internal mengarah pada kemungkinan generalisasi teoritis. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan
purposive
dengan
snowball
. Menurut Patton yang dikutip Sutopo,H.B 2002:185, ”
purposive
adalah peneliti akan memilih informan yang dipandang paling tahu, sehingga kemungkinan pilihan informan dapat berkembang sesuai dengan
kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data”.
Snowball
adalah penarikan sampel bertahap yang semakin lama jumlah informan semakin besar.
Snowball
dilakukan dengan cara peneliti secara langsung datang memasuki lokasi dan bertanya mengenai informasi yang diperlukan kepada siapapun yang dijumpai
pertama. Dari petunjuk informasi tersebut peneliti bisa menemukan informan yang kedua yang mungkin lebih banyak tahu mengenai informasinya. Selanjutnya
dari informasi kedua ini, peneliti menanyakan bilamana informan mengetahui orang lain yang lebih memahami informasinya, sehingga peneliti bisa menemui
informan berikutnya lebih jauh dan mendalam. Demikian seterusnya, peneliti berjalan tanpa rencana, semakin lama semakin mendekati informan yang paling
mengetahui informasinya sehingga akan mampu menggali data secara lengkap dan mendalam HB. Sutopo, 2002 : 57
Dalam teknik
purposive
dengan
snowball
ini, peneliti tidak menjadikan semua orang sebagai informan, tetapi peneliti memilih informan yang dipandang
tahu dan cukup memahami tentang sosial ekonomi pedagang dan bisa diajak kerjasama, misalnya bersikap terbuka dalam menjawab semua pertanyaan yang
diajukan oleh peneliti.
Purposive
dengan
snowball
ini dilakukan dengan cara menentukan informan yang memenuhi kriteria untuk menjawab perumusan