“Sangat kurang nyaman dengan paving-paving yang sudah rusak dan penataan yang kurang pas. Pas disini maksudnya adalah kurang diclusterkan
untuk setiap jenis-jenis barang dagangan ” FN, Perempuan 21 tahun
W15062010 Dari tanggapan FN mengenai kondisi pasar diatas menunjukkan bahwa
dia kurang nyaman dengan kondisi di pasar Panggungrejo. Selain karena paving yang rusak, dia juga menyayangkan tidak adanya pengelompokkan jenis dagangan
di pasar Panggungrejo. Sehingga ketika dia ingin mencari satu jenis barang, antara kios satu dengan kios yang lain jaraknya jauh. Itulah yang menyebabkan FN
kurang begitu nyaman ketika dia berbelanja di pasar Panggungrejo.
c. Alasan Keengganan Masyarakat Mendatangi Pasar
Penataan pedagang sektor informal PKL dari belakang kampus UNS ke pasar Panggungrejo berimbas pada sepinya pasar. Masyarakat di sekitar pasar
terutam mahasiswa merupakan segmentasi utama dari pembangunan Pasar Panggungrejo ini, namun banyak mahasiswa yang enggan atau kurang tertarik
mendatangi pasar ini. Ada beberapa tanggapan mengenai alasan mereka kurang tertarik datang ke pasar. Diantaranya adalah lokasi pasar yang jauh dari jangkauan
mahasiswa. Ketika masih banyak pedagang yang menempel pagar belakang kampus UNS, mahasiswa sering memanfaatkan para pedaagang untuk memenuhi
kebutuhannya karena lokasinya yang cukup dekat dengan kampus. Namun setelah kepindahan pedagang ke pasar Panggungrejo membuat jarak yang harus ditempuh
ke pasar ini menjadi cukup jauh. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh RN berikut ini:
“Jarak antara kampus dan kos-kosanku cukup jauh dari pasar Panggungrejo. Apalagi aku adalah seorang pendatang yang tidak membawa sepeda motor,
jadi malas kalau harus berjalan jauh” RN, Perempuan 22 tahun W14062010
AA juga mempunyai tanggapan yang hampir sama dengan RN. Dia mengungkapkan bahwa:
“Dulu pas masih ada pedagang di belakang kampus aku kalau fotokopi atau ngeprint disana, tapi sekarang aku jadi malas karena letak pasar yang cukup
jauh dari kos ku” AA, Laki-laki 22 tahun W15062010
Dari tanggapan yang diungkapkan oleh AA dan RN di atas dapat disimpulkan bahwa lokasi pasar menurut mereka kurang strategis. Karena jarak
yang harus mereka tempuh untuk sampai ke pasar Panggungrejo cukup jauh. Dengan kondisi seperti ini mereka lebih memilih pedagang yang dekat dengan
lokasi tempat tinggalnya kos untuk memenuhi kebutuhannya. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh RN sebagai berikut:
“Di dekat kosku sekarang sudah ramai pedagang. Sudah banyak yang membuka warung makan, fotokopi, rental komputer dan lain-lain. Jadi aku
pilih yang dekat,
lha wong
aku disini tidak bawa motor” RN, Perempuan 22 tahun W14062010
Dari tanggapan RN diatas dapat dilihat bahwa sekarang di wilayah sekitar kampus UNS telah banyak pedagang-pedagang yang menawarkan segala
macam kebutuhan mahasiswa. RN sekarang kos di daerah
ngoresan
yang telah banyak pedagang disana. Jarak antara tempat kosnya dengan pasar berjarak cukup
jauh, sehingga dia lebih memilih pedagang yang ada di sekitar kosnya daripada harus ke pasar Panggungrejo.
Tanggapan lain mengenai alasan kurang tertariknya mahasiswa mendatangi pasar Panggungrejo karena diberlakukannya pungutan atau lahan
parkir. Mahasiswa menganggap keberadaan pasar yang masih sepi ini disebabkan banyak dari mereka yang kurang nyaman dengan adanya pungutan parkir tersebut.
Salah satunya yang kurang nyaman adalah AA. Dia mengungkapkan bahwa: “Perbedaan yang pertama saya rasakan dari belakang kampus ke pasar ini
Panggungrejo adalah pungutan parkir yang sangat menggangu dan tidak begitu efektif
” AA, Laki-laki 22 tahun W15062010 FN juga mempunyai tanggapan yang sama mengenai pungutan parkir
yang ada di pasar Panggungrejo ini. Dia mengungkapkan bahwa: “Seharusnya tidak perlu adanya pungutan parkir, pasar ini masih sepi jadi
sama sekali tidak efektif. Kecuali kalau pasar ini sudah ramai baru diberlakukan parkir. Sehingga pengunjung pasar merasa aman menitipkan
motornya” FN, Perempuan 21 tahun W15062010 Dari uraian mengenai alasan keengganan mahasiswa mendatangi pasar
Panggungrejo ada tiga, yaitu alasan bahwa lokasi pasar yang cukup jauh dari tempat tinggal mahasiswa. Kemudian alasan yang kedua adalah banyaknya
pedagang yang berada di dekat tempat tinggal mahasiswa. Sehingga pemenuhan kebutuhan mereka cenderung lebih memilih di dekat tempat tinggalnya. Alasan