sektor formal yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Alokasi ruang untuk pedagang sektor informal adalah alokasi ruang marjinal yang selalu terpinggirkan.
5. Bidang-bidang Sektor Informal
Bidang yang ada dalam sektor informal cukup luas. Sektor ini sangat luas baik di tingkat daerah maupun di desa-desa dan daerah perkotaan. Sektor informal
yang lahir di perkotaan merupakan hasil dari urbanisasi yang mana perpindahan ini untuk mencari penghasilan. Perkotaan yang persaingannya sangat ketat dan
kadang tidak mendapatkan pekerjaan maka para urban ini membuka lapangan pekerjaan baru dalam perkotaan yaitu yang disebut sektor informal.
Menurut Hart dalam Manning1996:79-80 bidang-bidang dalam sektor informal yang ditinjau dari pendapatan yang sah dan tidak sah sebagai berikut:
a. Sektor informal dengan penghasilan sah 1
Kegiatan-kegiatan primer dan sekunder: pertanian, perkebunan yang berorientasi ke pasar, kontraktor bangunan dan kegiatan yang
berhubungan dengannya, pengrajin usaha sendiri, pembuat sepatu, penjahit, pengusaha bir dan alkohol.
2 Usaha tersier dengan modal yang relatif besar: perumahan,
transportasi, usaha-usaha kepentingan umum, spekulasi barang- barang dagangan, kegiatan sewa-menyewa.
3 Distribusi kecil-kecilan: pedangan pasar, pedangan kelontong,
pedangan kaki lima, pengusaha makanan jadi, pelayan bar, pengangkut barang, agen atau komisi, dan penyalur.
4 Jasa yang lain: pemusik, pengusaha binantu, penyemir sepatu,
tukang cukur, pembuang sampah, juru potret, pekerja reparasi kendaraan maupun reparasi lainnya, makelar dan perantara.
5 Transaksi pribadi: arus uang dan barang pemberian maupun
semacamnya, pinjam-meminjam, pengemis b. Sektor informal dengan penghasil tidak sah
kegiatan-kegiatan sektor informal tidak hanya yang berkategorikan kegiatan sah, namun juga adapula kegiatan yang tidak sah. Sektor kegiatan
informal yang tidak sah antara lain: 1
Jasa, merupakan kegiatan dan perdagangan gelap pada umumnya penadah barang curian, lintah darat, pedangan obat bius, pelacur,
mucikari, penyelundupan, suap-menyuap, pelbagai macam korupsi politik, perlindungan kejahatan.
2 Transaksi, sebagai contohnya adalah pencurian kecil, pencurian
besar, pemalsuan uang dan penipuan. Berdasarkan penjelasan mengenai bidang-bidang sektor informal diatas
maka, dapat disimpulkan bahwa pedagang sektor informal di belakang kampus UNS dapat dikategorikan sebagai pedagang dengan penghasilan sah. Hal ini dapat
dilihat dari jenis usaha yang dilakukan oleh para pedagang. Jenis usaha para pedagang tidak hanya menjual barang namun juga menjual jasa. Usaha dagang
yang cukup banyak dilakukan para pedagang adalah usaha warung makan, konter seluler, jasa potocopy, jasa laundry, jasa rental dan pint komputer, dan
sebagainya. Pedagang sektor informal di belakang kampus dikatakan berpenghasilan
sah karena tidak melanggar atutan-aturan hukum, atau tidak melakukan tindakan kriminal. Mereka hanya berdagang di trotoar atau pinggir jalan raya, yang bisa
mengganggu para pejalan kaki ketika melewatinya.
6. Dorongan Memasuki Sektor Informal Di Perkotaan