Wawancara Metode Pengumpulan Data
dengan suasana informal dan pertanyaan tidak terstruktur namun tetap mengarah pada fokus masalah penelitian. Informan yang dipilih adalah informan yang
dianggap tahu tentang topik permasalahan yang bersangkutan. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara secara mendalam dengan tiga jenis informan.
Pertama adalah wawancara mendalam dengan kepala pasar Panggungrejo. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana proses penataan pedagang sektor
informal di belakang kampus UNS berlangsung. Selain itu wawancara dilakukan untuk memperoleh data mengenai data pedagang yang telah menempati pasar
Panggungrejo, retribusi yang dibayarkan, fasilitas yang ada di pasar Panggungrejo serta alasan mengenai penataan pedagang sektor informal itu dilakukan.
Selanjutnya yang kedua adalah wawancara dengan pedagang pasar Panggungrejo yang notabenya merupakan objek dari penataan pedagang tersebut. Wawancara
dengan pedagang ini diperlukan untuk menggali data mengenai dampak yang dirasakan oleh para pedagang setelah menempati lokasi baru yaitu di pasar
Panggungrejo. Sehingga dapat diketahui keadaan yang sebenarnya yang pedagang alami setelah dilakukan penataan dan pindah ke pasar Panggungrejo. Wawancara
dengan pedagang juga akan menggali mengenai keluhan-keluhan yang dirasakan oleh para pedagang mengenai penataan ini. Sehingga dapat diketahui upaya atau
strategi bertahan para pedagang untuk menyesuaikan dengan keadaan yang baru. Wawancara yang ketiga dilakukan dengan para konsumen atau pembeli yang
berada di pasar Panggungrejo. Tujuan untuk mewawancarai konsumen atau pembeli adalah untuk mengetahui tanggapan pedagang mengenai penataan
pedagang di belakang kampus UNS, selain itu juga ingin menggali mengenai tanggapan mengenai keadaan pasar Panggungrejo. Dengan demikian dapat
diketahui bagaimana eksistensi keberadaan pasar Panggungrejo ini. Wawancara di atas dilakukan dengan wawancara terbuka. Sehingga
informan mengetahui kehadiran pewawancara sebagai peneliti yang akan melakukan wawancara di lokasi penelitian. Peneliti menerapkan teknik
face to face
sehingga peneliti dapat mengungkap secara langsung keterangan dari informan tanpa melalui perantara. Peneliti mencatat informasi yang diberikan oleh
informan dan mendiskusikan yang belum jelas tanpa memberikan pengaruh terhadap informan mengenai jawaban yang diberikan.