Prosedur Penelitian PENATAAN SEKTOR INFORMAL DI BELAKANG KAMPUS UNS (Studi Kasus Dampak Sosial Ekonomi Pada Pedagang Di Pasar Panggungrejo Jebres, Surakarta)

1. Menyusun Proposal Sebelum dilaksanakan penelitian semua ditulis dalam rencana susunan penelitian yang meliputi pendahuluan, landasan teori dan metode penelitian yang diawali persiapan sebagai berikut : a Mengajukan judul penelitian pada pembimbing b Mengumpulkan bahan sumber materi penelitian c Menyusun proposal d Mengurus perijinan penelitian. 2. Menyusun Instrumen Penelitian Pada tahap ini adalah membuat semua instrument yang akan digunakan dalam penelitian ini. Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data langsung diperoleh dari informan yaitu dalam bentuk pertanyaan yang ditanyakan langsung kepada pedagang pasar Panggungrejo. 3. Pengumpulan Data Dalam tahap ini semua data yang berhubungan dengan penelitian dikumpulkan yang meliputi keadaan Pasar Panggungrejo, tanggapan para pedagang mengenai penataan pedagang yang mereka alami dan dampak yang dirasakan pedagang mengenai penataan tersebut. Data tersebut nantinya dapat digunakan untuk menjelaskan apa yang ingin dicapai dalam penelitian. Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara sebagai berikut : a Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. b Membuat transkrip hasil wawancara c Membuat field note. d Memilah dan mengatur data sesuai kebutuhan. 4. Analisis Data Analisis data adalah mengorganisasikan data yang telah diperoleh, dengan jalan mengatur data, mengurutkan data, dan mengelompokkan data agar dapat menjelaskan apa yang akan dicapai dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini peneliti melakukan analisis data dengan cara : a Menentukan teknik analisis data yang tepat sesuai proposal penelitian. b Mengembangkan sajian data dengan analisis lanjut kemudian di rechek kan dengan temuan lapangan. c Melakukan verifikasi dan pengayakan dengan pembimbing d Membuat simpulan akhir sebagai temuan penelitian. 5. Penyusunan Laporan Penelitian Tahap ini adalah tahap terakhir dalam sebuah penelitian. Semua data yang telah diperoleh diolah, dianalisa dan dilaporkan dalam bentuk yang sesuai dengan kaidah yang benar. Penyusunan laporan yang dilakukan peneliti sebagai berikut : a Penyusunan laporan awal. b Review laporan yaitu mendiskusikan laporan yang telah disusun dengan orang yang cukup memahami penelitian. c Melakukan perbaikan laporan sesuai hasil diskusi. d Penyusunan laporan akhir. BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Gambaran Umum Kawasan Belakang Kampus UNS

Universitas merupakan salah satu jenjang pendidikan yang cukup diminati oleh masyarakat. Banyak masyarakat yang telah selesai menempuh pendidikannya di sekolah menengah atas melanjutkan studinya di perguruan tinggi atau universitas. Harapannya ketika menempuh pendidikan tinggi akan mendapatkan pekerjaan yang layak. Sehingga banyak masyarakat berbondong- bondong masuk dan belajar di universitas ataupun perguruan tinggi. Salah satu perguruan tinggi Negeri di Surakarta adalah UNS Universitas Sebelas Maret. Perguruan tinggi ini berdiri sejak 11 maret 1976 merupakan gabungan dari lima perguruan tinggi yang ada di Surakarta. Sampai saat ini jumlah mahasiswa UNS mencapai 40.000 mahasiswa www.uns.ac.id. Jumlah ini terdiri dari angkatan tahun 2006-2009 di sembilan fakultas. Banyaknya mahasiswa ini menimbulkan kawasan sekitar kampus UNS menjadi ramai. Hal ini karena mahasiswa yang menempuh studi di UNS tidak hanya berasal dari dalam kota namun juga berasal dari luar kota. Banyaknya mahasiswa UNS yang menempuh pendidikan ini membuka peluang untuk pedagang sektor informal dalam hal ini pedagang kaki lima PKL untuk melakukan suatu usaha. Para PKL ini melakukan usaha dagangnya dengan menempati lahan kosong yang ada di jalan Ki Hajar Dewantara. Lahan yang PKL gunakan untuk melakukan usaha sebenarnya merupakan trotoar jalan yang seharusnya difungsikan untuk para pengguna jalan kaki. Namun karena penggunaan trotoar jalan yang kurang difungsikan oleh pengguna jalan kaki dan cenderung terbengkalai maka para pedagang menganggapnya itu sebagai lahan yang kosong. Munculnya PKL di belakang kampus ini dimulai sejak tahun 1990- an, dan hingga sekarang jumlahnya telah mencapai 160 pedagang kaki lima yang menempati kawasan belakang kampus UNS. a Fenomena Pedagang Sektor Informal PKL Di Belakang Kampus UNS Pedagang Sektor Informal atau biasa disebut Pedagang Kaki Lima PKL di Kota Surakarta bukan merupakan suatu fenomena yang baru. Keberadaannya sebagai sektor informal merupakan bagian yang sebenarnya memiliki ketahanan yang cukup handal dibandingkan sektor-sektor usaha lainnya. Terbukti disaat unit-unit usaha lainnya tersingkir akibat badai krisis ekonomi, justru sektor ini tumbuh dan berkembang hampir di setiap kota besar termasuk Surakarta. Dilihat dari perkembangannya, jumlah PKL di Surakarta mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan secara sensus oleh Kantor Pengelolaan PKL Surakarta dapat diketahui jumlah dan penyebaran PKL. Jumlah PKL di Surakarta pada tahun 2007 sebanyak 3.917 PKL, tersebar di 5 wilayah kecamatan. Sebagian besar PKL berada di wilayah kecamatan Jebres dan Banjarsari yang mencapai lebih dari 50 dari jumlah PKL yang ada di Surakarta. Di kecamatan Banjarsari terdapat 1.050 PKL dengan persentase jumlah PKL di seluruh kota Surakarta mencapai 26,81 . Sedangkan di Kecamatan Jebres tercatat 1.172 PKL. Jumlah PKL di kecamatan Jebres yang mencapai 1.172 usaha menempatkan kecamatan Jebres sebagai kecamatan dengan jumlah PKL tertinggi dengan persentase 29,92. Kemudian untuk kecamatan Laweyan jumlah PKL- nya sebanyak 697 usaha. Dengan persentase sebesar 17,79 dari jumlah PKL di Surakarta. Selanjutnya jumlah PKL di kecamatan Pasar Kliwon sebesar 617 usaha. Kecamatan Pasar Kliwon menempati posisi keempat jumlah PKL yang ada di Surakarta dengan persentase sebesar 15,75. Kemudian yang terakhir adalah kecamatan Serengan dengan jumlah PKL sebanyak 381 usaha. Sehingga merupakan kecamatan yang paling sedikit jumlah PKL-nya dengan persentase yang hanya 9,73. Dari penjelasan mengenai besaran dan persebaran PKL di kota Surakarta menunjukkan bahwa PKL cenderung memilih lokasi usahanya di tempat-tempat yang ramai dengan aktivitas masyarakat. Di kecamatan Jebres yang merupakan kecamatan dengan jumlah PKL paling besar merupakan salah satu kecamatan yang paling ramai aktivitas warganya. Karena di kecamatan Jebres ini terdapat pusat pendidikan seperti adanya Universitas Sebelas Maret UNS dan Institut