Bentuk Penelitian Bentuk dan Strategi Penelitian

pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang- orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya”. Sutopo, H.B 2002:49 mengatakan “penelitian kualitatif menekankan pada makna, lebih memfokuskan pada data kualitas dengan analisis kualitatifnya”. Sehingga dapat diambil kesimpulan, metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan makna dari objek yang menjadi pengamatan dan lebih memusatkan pada kualitas data tersebut. Sesuai pendapat di atas maka bentuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian dengan mengambil masalah-masalah dengan memusatkan makna dan kualitas data yang ada pada masa sekarang dengan menggambarkan objek yang menjadi pokok permasalahannya dengan mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasi, menganalisa, dan menginterpretasikan. Informasi atau data yang didapat dari lapangan berupa keterangan, pendapat, konsep, pandangan, tanggapan yang berhubungan dengan dampak sosial ekonomi pedagang sektor informal di belakang kampus pasca penataan oleh Pemkot Surakarta. Penelitian ini bersifat lentur dan terbuka sesuai dengan kondisi yang dijumpai di lapangan. Peneliti terjun langsung ke lapangan mencari informan untuk mendapatkan informasi yang lengkap dengan mengidentifikasi dampak kehidupan sosial ekonomi para pedagang sektor informal. Karena dalam penelitian ini membahas tentang proses penataan pedagang sektor informal di belakang kampus UNS, mendeskripsikan dampak sosial dan ekonomi yang dirasakan pedagang pasca dilakukan penataan oleh Pemkot Surakarta , serta cara penyesuaian pedagang untuk bertahan di lokasi yang baru tersebut. Tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Melakukan observasi dengan mengamati langsung ke lokasi penelitian, b. Menetapkan informan, c. Melakukan wawancara dengan para informan, d. Membuat catatan lapangan field note , e. Menyajikan dan menganalisis data yang diperoleh, f. Menarik kesimpulan.

2. Strategi Penelitian

Strategi merupakan bagian dari desain penelitian yang dapat menjelaskan bagaimana tujuan penelitian akan dicapai dan bagaimana masalah yang dihadapi di dalam penelitian akan dikaji dan dipecahkan untuk dipahami. Menurut Sutopo, H. B 2002:123 “strategi adalah metode yang digunakan untuk me ngumpulkan dan menganalisis data”. Strategi dalam penelitian yang digunakan adalah studi kasus agar dapat menangkap masalah-masalah yang ada di lapangan kemudian dikaji lebih mendalam lagi. Menurut Yin 1997:1 studi kasus memiliki ciri-ciri pertanyaan be rkenaan dengan ”how” atau ”why”, peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa yang akan diselidiki, fokus penelitian terletak pada fenomena masa kini di dalam konteks kehidupan nyata. Studi kasus digunakan karena untuk memperoleh kebenaran dalam penelitian yaitu tentang kasus sosial ekonomi masyarakat pedagang sektor informal. Masalah yang ada di lapangan kemudian dikonstruksikan secara sosial dan tidak bebas nilai. Informasi dari lapangan kemudian disusun ke dalam teks yang menekankan pada masalah proses dan makna. Ada dua kategori studi kasus menurut Sutopo, H. B 2002:112-113, yaitu studi kasus tunggal dan studi kasus ganda. Studi kasus tunggal adalah subjek atau lokasi penelitian memiliki persamaan karakteristik. Sedangkan studi kasus ganda merupakan kebalikan dari studi kasus tunggal, yaitu subjek atau lokasi penelitian memiliki perbedaan karakteristik. Schramm dalam Yin 1997:17 mengatakan ”esensi studi kasus, tendensi sentral dari semua jenis studi kasus, adalah mencoba menjelaskan keputusan- keputusan tentang mengapa studi tersebut dipilih, bagaimana mengimplementasikannya, dan apa hasilnya”. Dalam penelitian ini strategi yang digunakan adalah studi kasus terpancang tunggal. Menurut Sutopo, H. B 2002: 112, studi kasus tunggal adalah penelitian hanya dilakukan pada satu sasaran satu lokasi atau satu subjek. Jumlah sasaran lokasi studi tidak menentukan suatu penelitian berupa studi kasus tunggal ataupun ganda, meskipun penelitian dilakukan di beberapa lokasi beberapa kelompok atau sejumlah pribadi, kalau sasaran studi tersebut memiliki karakteristik yang sama atau seragam maka penelitian tersebut tetap merupakan studi kasus terpancang tunggal. Penelitian ini disebut terpancang karena sasaran yang akan diteliti adalah fenomena-fenomena sosial yang sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu mendeskripsikan dampak secara sosial dan ekonomi yang dirasakan para pedagang sektor informal yang telah dilakukan penataan. Disebut tunggal karena penelitian ini merupakan penataan rinci aspek-aspek tunggal. Menurut Sutopo 2002:42, aspek tunggal dapat berupa suatu lembaga, sekelompok manusia, dan satu kelompok kebudayaan atau masyarakat. Aspek tunggal atau karakteristik dalam penelitian ini yaitu pedagang sektor informal di belakang kampus UNS yang telah dilakukan penataan di pasar Panggungrejo.

C. Jenis dan Sumber Data

Menurut H.B.Sutopo 2002:50-54, sumber data dalam penelitian kualitatif secara menyeluruh berupa nara sumber atau informan, peristiwa, atau aktivitas, tempat, benda, beragam gambar dan rekaman, dokumen, dan arsip. Dari berbagai sumber data tersebut beragam informasi dapat digali untuk menjawab dan memahami masalah yang ingin dicari jawabannya. Sedangkan menurut Lofland dan Lofland 1984:47 yang dikutip Lexy J. Moleong 2007:157, sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah tambahan seperti dokumen dan lain-lainnya. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data Primer

Yaitu data yang dikumpulkan peneliti secara langsung dari sumber data tanpa melalui perantara. Dikumpulkan dengan alat observasi dan wawancara. Data primer memiliki obyektivitas yang sangat tinggi dan aktual hangat . Adapun sumber data primer penelitian ini adalah : a. Informan atau Narasumber