a. Manajemennya sederhana,
b. Tidak memerlukan izin usaha,
c. Modal rendah,
d. Padat karya,
e. Tingkat produktivitas rendah,
f. Tingkat pendidikan formal biasanya rendah,
g. Penggunaan teknologi sederhana,
h. Sebagian besar pekerja adalah keluarga dan pemilikan usaha
oleh keluarga, i.
Mudahnya keluar masuk usaha, j.
Kurangnya dukungan dan pengakuan pemerintah.
3. Perbedaan Karakteristik Sektor Informal dan Sektor Formal
Perbedaan antara sektor informal dan sektor formal sangat jauh dari segi dana, kredit dan usaha yang dilakukan. Perbedaan antara kedua sektor
memberikan pengaruh pendapatan dan pertumbuhan ekonomi yang berbeda-beda baik untuk negara maupun masyarakat. Perbedaaan antara sektor formal dan
sektor informal sebagai berikut :
Karakteristik Sektor Informal
Sektor Formal
Modal Sukar diperoleh
Relatif mudah
diperoleh Teknologi
Padat karya Padat modal
Organisasi Organisasi keluarga
Birokrasi Permodalan
Dari lembaga keuangan tidak resmi
Dari lembaga keuangan resmi
Serikat buruh Tidak berperan
Sangat berperan
Bantuan negara Tidak ada
Penting untuk
kelangsungan usaha Hubungan dengan desa
Saling menguntungkan one-way-
traffic”untuk kepentingan
sektor formal
Sifat wiraswasta Berdikari
Sangat tergantung dari perlindungan
pemerintah atau impor Persediaan barang
Jumlah kecil kualitas rendah
Jumlah besar
dan kualitas baik
Hubungan kerja dengan majikan
Berdasarkan asas saling percaya
Berdasarkan kontrak
kerja Sumber : Alisahbana, Sutan T. dikutip oleh Pepih Nugraha dalam Kompas,
150406, hal. 34 Dari karakteristik mengenai sektor formal dan sektor informal dapat
disimpulkan bahwa sepuluh karakter perbedaan di atas merupakan gambaran bagaimana keadaan sektor informal dan sektor formal yang berkembang secara
bersama-sama dalam perekonomian sebuah bangsa. Sehingga dapat dilihat perbedaan yang sangat mencolok diantara masing-masing sektor tersebut. Dalam
hal ini sektor formal selalu diberikan kemudahan dalam mengembangkan sektornya.sektor formal sangat dekat dengan pemerintah, oleh karena itu sektor ini
selalu lebih diperhatikan pemerintah dibandingkan dengan sektor informal. Ada peraturan-peraturan yang mengikat dalam sektor formal ini. Misalnya adalah
adanya kontrak kerja para pekerjanya. Dalam hal permodalan, sektor formal cenderung lebih mendapatkan kemudahan.
Sedangkan untuk sektor informal cenderung dipandang sebelah mata bahkan sama sekali tidak mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Sektor ini
dalam menjalankan usahanya cenderung berskala lebih kecil dibandingkan sektor formal. Sektor informal lebih fleksibel dalam pelaksanaan usaha, karena tidak
terlalu terikat dengan birokrasi di pemerintahan. Adanya kefleksibelan dalam
menjalani usaha inilah yang menjadikan sektor informal sebagai salah satu pilihan masyarakat dalam bertahan hidup.
4. Kota dan Sektor Ekonomi Informal