Tanggapan Mahasiswa Mengenai Program Penataan Yang Dilakukan
“menurut pendapatku sich, ya bagus biar rapi, tapi tu dari segi kerapian. Tapi kalau boleh jujur aku pribadi kurang setuju, masalahnya yang saya
lihat di UGM, UI dan kota-kota besar lainnya seperti Yogyakarta, Jakarta, Surabaya yang namanya kampus itu pasti disekitarnya banyak sekali berdiri
para pedagang kaki lima. Mulai dari pedagang makanan, fotocopy, penjilidan, alat tulis, rental, hingga pernak-pernik perempuan semua tersedia
di sekitar kampus. Namun yang terjadi disini eh.. malah dipindah
” RN, Perempuan 22 tahun W14062010
Tanggapan yang hampir sama juga diungkapkan oleh AA sebagai berikut “Menurut saya panataan di sektor ini hanya dalam bentuk fisik saja,
penataan yang dilakukan hanya semata-mata untuk keindahan kota saja dan bukan pada penataan sektor ekonomi yang sesungguhnya. Pada
faktanya tidak semua pedagang yang direlokasi pindah ke tempat baru
hasil pembangunan yang dilakukan oleh pemkot” AA, Laki-laki 22 tahun W15062010
Dari uraian dari AA dan RN diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa mereka kurang setuju penataan pedagang ini. Dari tanggapan mereka
diketahui bahwa penataan ini hanya pada tataran bentuk fisiknya saja. Maksudnya adalah penataan ini dilakukan untuk keindahan dan kerapian kota dan kemudian
pedagang disediakan tempat di pasar Panggungrejo sebagai lokasi penataan pedagang ini. Sedangkan dari sisi perekonomian pedagang kurang diperhatikan
oleh pemerintah kota Surakarta. Seharusnya pedagang sektor informal PKL dapat menjadi mitra universitas sebagai penyedia alat pemenuhan kebutuhan
mahasiswa sama seperti yang ada di universitas-universitas di kota-kota besar yang lain.
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa menanggapi penataan pedagang ini kurang begitu maksimal. Karena pemerintah kota Surakarta hanya memindah
pedagang ke lokasi berdagang yang baru tanpa adanya pendampingan kepada pedagang agar dapat berdagang secara baik. Seperti yang diungkapkan oleh FN
sebagai berikut: “Bagus tetapi tidak maksimal karena hanya manyuruh untuk pindah ke
dalam pasar tanpa pendampingan hingga para pedagang bisa berdagang dengan wajar. Ditambah lagi, masih banyak pedagang yang berjualan di
pinggir-pinggir jalan tentu akan mengurangi omset pedagang di pasar. Seharusnya bisa pedagang tersebut, semuanya dipindahkan kedalam pasar
meskipun itu adalah lahan pribadi
” FN, Perempuan 21 tahun W15062010
Hal senada juga diungkapkan oleh AA sebagai berikut: “Menurut saya pembangunan pasar ini belum sepenuhnya direncanakan
secara matang. Karena untuk penyebaran pedagang melum merata dan tidak semua pedagang yang direlokasi pindah ke tampat baru yang
disediakan. Bagi kami sebagai konsumen, jika terjadi demikian, kami malah kehilangan tempat yang biasa kami beli
” AA, Laki-laki 22 tahun W15062010.
Tanggapan serupa juga diungkapkan oleh RN sebagai berikut: “Seharusnya pemerintah langsung merelokasi pedagang semuanya tidak
setengah-setengah kaya gini kalau kaya gini pedagang yang masih belum di relokasi akan mendapatkan keuntungan dan pedagang yang disini akan
turun terus pendapatannya” RN, Perempuan 22 tahun W14062010 Tanggapan AA, RN dan FN diatas menunjukkan bahwa dalam
pelaksanaan penataan pedagang ini belum makasimal. Salah satu indikasinya adalah masih banyaknya pedagang yang telah mendapatkan kios namun tidak
menempatinya. Malahan banyak dari mereka berjualan di luar pasar Pangung Rejo. Dengan kondisi seperti itu menjadikan pedagang yang di dalam pasar
omzetnya berkurang. Upaya yang dilakukan pengelola pasar Panggungrejo untuk menarik
minat mahasiswa datang ke pasar kurang begitu terlihat. Karena acara yang dibuat oleh pengelola pasar Panggungrejo hanya menampilkan kesenian tradisional dan
acara musik dangdut yang kurang manarik bagi mahasiswa. Seperti yang diungkapan oleh FN sebagai berikut:
“Kurang efektif untuk sosialisasi pasar, karena tidak sesuai dengan konsumen yang dituju,,dimana sosialisasinya hanya dengan acara musik
dangdut setiap senin yang saya yakin, mahasiswa di sekitar pasar sebagai konsumen utama menjadi kurang tertarik
” FN, Perempuan 21 tahun W15062010
Informan RN juga mengungkapkan hal yang hampir sama sebagai berikut:
Aku menyayangkan kinerja dari pemerintah kota Surakarta dan pengelola pasar. Menurutku belum ada hal yang nyata dalam meramaikan pasar
Panggungrejo ini. RN, Perempuan 22 tahun W14062010
Dari tanggapan masyarakat khususnya mahasiswa mengenai penataan pedagang ke pasar Panggungrejo dapat disimpulkan bahwa mereka menganggap
penataan ini hanya pada segi kerapian dan keindahan kota saja tanpa
memperhatikan akibat yang akan terjadi setelah adanya penataan. Kemudian mereka juga menganggap bahwa penataan ini hanya dalam bentuk fisiknya saja,
yaitu dengan hanya memindah pedagang ke lokasi yang baru tanpa adanya pendampingan kepada pedagang untuk mengembangkan usahanya. Konsumen
juga mengeluhkan ketidak tegasan pemerintah mengenai pedagang yang tidak menempati kios yang telah disediakan oleh pemerintah. Tanggapan mereka yang
terakhir adalah belum adanya upaya yang terlihat dari pemerintah maupun pengelola pasar untuk meramaikan pasar Panggungrejo ini. Seolah-olah
pemerintah dan pengelola menutup mata akan kondisi dan keadaan pedagang di pasar.