Dampak Sosial dan Ekonomi yang Dirasakan Pedagang

pedagang jaraknya berdekatan. Kios yang berada dalam komplek gedung menjadikan pedagang sering melakukan interaksi diantara mereka. Terlebih lagi kondisi pasar yang masih sepi sehingga pedagang banyak mempunyai waktu luang. b Perubahan Dalam Hubungan Keluarga Kondisi pasar yang sepi cukup mempengaruhi jumlah penghasilan yang didapatkan pedagang. Dalam penelitian ini, faktor ekonomi yang menyebabkan konflik antara pedagang dengan anggota keluarganya. Dalam hubungan keluarga seringkali timbul pertengkaran merupakan suatu hal yang wajar. Pertengkaran dengan suami dapat ditimbulkan oleh beberapa sebab diantaranya perbedaan pendapat antara suami dan istri, serta kondisi perekonomian,sehingga saat orang terjepit masalah kebutuhan karena ekonomi orang tersebut akan mudah marah. Dampak ekonomi yang dirasakan pedagang dapat disimpulkan sebagai berikut: a Dampak positif Dampak positif yang dirasakan pedagang antara lain adanya kepastian pedagang dalam melakukan usaha. Setelah pedagang mengikuti program penataan ini status pedagang yang semula merupakan pedagang sektor informal PKL berubah menjadi pedagang pasar. Para pedagang mendapatkan kepastian usaha setelah mengikuti program penataan tersebut. Sehingga pedagang sudah merasa lebih tenang menjalankan usahanya. Kepastian pedagang dalam melakukan usaha ditandai dengan diberikannya Surat Ijin Usaha Perdagangan SIUP yang dikeluarkan Kementerian Perindustrian Dan Perdagangan. Selain itu pedagang juga mendapatkan Surat Hak Penempatan SHP yang dikeluarkan oleh Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta. Dengan diberikannya surat-surat diatas maka pedagang bukan lagi merupakan pedagang sektor informal namun telah berubah menjadi pedagang formal. Kepastian usaha yang didapatkan pedagang menjadikan pedagang merasa aman karena tidak takut lagi adanya penggusuran pedagang. selain itu dampak positif lainnya adalah penataan yang tidak dipungut biaya. Dalam proses penataan ini, mereka hanya mengumpulkan fotokopi KTP, KK dan materai senilai Rp.6.000,00. b Dampak negatif Dampak ekonomi negatif yang dirasakan pedagang seluruhnya adalah turunnya hasil pendapatan pedagang setelah pindah di pasar Panggungrejo. Hal ini karena di pasar Panggungrejo kondisinya masih sangat sepi. Lokasi pasar yang ndhelik menjadikan konsumen enggan datang ke pasar Panggungrejo, sehingga dengan lokasi pasar yang ndhelik menyebabkan pasar ini menjadi sepi konsumen. Dengan sepinya konsumen yang datang ke pasar ini menyebabkan pedagang mengalami penurunan penghasilan.

4. Tanggapan konsumen mahasiswa tentang penataan pedagang sektor informal di

belakang kampus UNS Konsumen dalam penelitian ini ditujukan kepada mahasiswa. Para mahasiswa ini memiliki berbagai tanggapan tentang penataan pedagang ini. Mereka menganggap penataan yang dilakukan pemerintah kota Surakarta hanya dalam bentuk fisiknya saja, yaitu menjadikan kawasan belakang kampus UNS menjadi bersih dari PKL sehingga kesan kumuh sudah dapat dihilangkan dari lokasi ini. Mahasiswa juga menganggap pemerintah kurang tegas dalam menindak PKL yang tidak mau pindah ke pasar Panggungrejo, padahal mereka telah mendapatkan jatah kios secara gratis. Sehingga para pedagang tersebut malah menyewa dan membuka kios di luar pasar Panggungrejo.

B. IMPLIKASI

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas dapat dikaji implikasi teoritis dan implikasi praktis sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Dari hasil temuan yang telah diuraikan di atas, penelitian ini menggunakan teori sistem sosial dari Talcott Parsons. Menurut Parsons sistem sosial merupakan suatu kerangka yang terdiri dari beberapa elemen sub elemen sub system yang saling berinteraksi dan berpengaruh. Parsons membagi sistem sosial ini menjadi empat, yaitu sistem budaya, sistem sosial, sistem politik, dan sistem ekonomi. Setiap sistem tersebut saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain. Dalam penelitian ini sistem budaya dapat dijelaskan mengenai awal mula munculnya pedagang sektor informal di belakang kampus UNS. Sistem ini merupakan awal mula berkembangnya sistem sosial. Dalam sistem sosial ada perkumpulan atau paguyuban sehingga berlakunya sebuah aturan dan norma. Sistem sosial dalam penelitian ini adalah berkembangnya pedagang sektor informal di belakang kampus UNS. Banyaknya pedagang yang menggunakan fasilitas trotoar di belakang kampus, membuat para pedagang membuat suatu paguyuban yang bernama paguyuban pedagang sekitar kampus PPSK. Dengan adanya PPSK tersebut membuat pedagang sektor informal di belakang kampus mempunyai wadah dalam berinteraksi dengan komunitas pedagang yang lain. Sehingga tercipta sistem sosial dalam pedagang sektor informal di belakang kampus ini. Selanjutnya adalah sistem politik, yang dalam penelitian ini adalah kebijakan pemerintah mengenai penataan pedagang di belakang kampus UNS. Makin bertambahnya jumlah pedagang sektor informal PKL di belakang kampus manjadikan pemerintah melakukan penataan. Hal ini dilakukan pemerintah dikarenakan pedagang menempati lahan yang illegal karena menggunakan trotoar jalan sebagai tempat berjualan. Dengan adanya penataan ini sehingga menimbulkan dampak yang dirasakan oleh pedagang, baik dampak sosial maupun dampak ekonomi. Adanya dampak yang dirasakan pedagang setelah dilakukan penataan adalah sebuah sistem ekonomi dalam teori sistem sosial Parsons. Dengan menggunakan teori dari Parsons sangat membantu peneliti dalam menguraikan proses penataan pedagang seektor informal di belakang kampus UNS.