8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jalan
2.1.1 Definisi dan Peranan Jalan
Menurut Wignall dkk 1999 dalam Putri Wirdatun Nafiah 2011 salah satu bagian dari sistem transportasi yang merupakan prasarana umuminfrastruktur adalah
jalan. Secara sederhana jalan didefinisikan sebagai jalur dimana masyarakat mempunyai hak untuk melewatinya tanpa diperlukannya izin khusus untuk itu.
Dalam Undang-Undang Nomor 38 tahun 2004 disebutkan bahwa definisi jalan merupakan prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan termasuk
pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas yang berada pada permukaan tanah, diatas permukaan tanah, dibawah permukaan tanah danatau
air serta diatas permukaan air kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel. Dalam pasal 5 undang - undang Republik Indonesia nomor 38 tahun 2004
tentang jalan disebutkan juga bahwa jalan sebagai bagian prasarana transportasi mempunyai peranan penting dalam bidang ekonomi, sosial budaya, lingkungan
hidup, politik, pertahanan dan keamanan serta dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Jalan yang juga merupakan satu kesatuan sistem jaringan
dapat menghubungkan dan mengikat seluruh wilayah Republik Indonesia. Sehingga keberadaan prasarana jalan dapat merangsang serta mendorong pengembangan
wilayah yakni pengembangan dalam usaha mencapai tingkat perkembangan antar daerah yang semakin merata. Artinya infrastruktur jalan merupakan urat nadi
perekonomian suatu wilayah karena perannya dalam menghubungkan serta
Universitas Sumatera Utara
9 meningkatkan pergerakan manusia dan barang. Kodoatie 2005 menyatakan bahwa
keberadaan jalan dan fasilitas transportasi lain pada tingkat tertentu sangat esensial merangsang dan memberi peluang pertumbuhan ekonomi dan sosial.
2.1.2 Klasifikasi Jalan
Jaringan jalan merupakan suatu sistem yang mengikat dan menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah yang berbeda dalam pengaruh
pelayanannya dalam suatu hirarki. Dalam UU No. 38 tahun 2004 tentang jalan sesuai dengan peruntukannya
terdiri atas jalan umum dan jalan khusus. Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum dalam rangka distribusi barang dan jasa yang
dibutuhkan. Jalan umum dikelompokkan menurut sistem, fungsi, status dan kelas jalan. Sedangkan jalan khusus tidak diperuntukkan bagi lalu lintas umum dalam
rangka distribusi barang dan jasa yang dibutuhkan. Jalan khusus merupakan jalan yang dibangun oleh instansi, badan usaha, perseorangan atau kelompok masyarakat
untuk kepentingannya sendiri. Adapun klasifikasi jalan umum yang dimaksud di atas adalah :
Menurut sistem jaringan jalan dikelompokkan atas : Sistem jaringan jalan primer
Sistem jaringan jalan sekunder Menurut fungsinya dalam setiap sistem jaringan jalan tersebut dikelompokkan atas :
Jalan arteri Jalan kolektor
Jalan lokal
Universitas Sumatera Utara
10 Jalan lingkungan
Menurut kelasnya jalan dikelompokkan atas beberapa kelas, yaitu : Jalan kelas I dengan MST yang diizinkan 10 ton
Jalan kelas II dengan MST ≤ 10 ton Jalan kelas III A yang dapat dilalui oleh kendaraan dengan lebar ≤ 2.50
meter dan panjang ≤ 18 meter dan MST ≤ 8 ton Jalan kelas III B yang dapat dilalui oleh kendaraan dengan lebar ≤ β.50 meter
dan panjang ≤ 1β meter dan MST ≤ 8 ton Jalan kelas III C yang dapat dilalui kendaraan dengan lebar ≤ β,10 meter dan
panjang ≤ 9 meter dan MST ≤ 8 ton Menurut statusnya jalan umum dikelompokkan atas :
Jalan nasional yaitu jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan antar ibukota provinsi, jalan strategis serta jalan
tol. Jalan provinsi yaitu jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang
menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupatenkota atau antar ibukota kabupatenkota dan jalan strategis provinsi.
Jalan kabupaten yaitu jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, antar ibukota
kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antar pusat kegiatan kota, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam
wilayah kabupaten dan jalan strategis kabupaten. Jalan kota yaitu jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang
menghubungkan antar pusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat
Universitas Sumatera Utara
11 pelayanan dengan persil, menghubungkan antar persil, serta menghubungkan
antar pusat permukiman yang berada dalam kota. Jalan desa yaitu jalan umum yang menghubungkan kawasan dan atau antar
permukiman di dalam desa serta jalan lingkungan. Adapun pembagian status pada jaringan jalan primer seperti pada gambar 2.1
berikut :
Gambar 2.1 Pembagian Status Pada Jaringan Jalan Primer Tanan, 2005 dalam
Ritonga, Efri Debby E 2011 Klasifikasi jalan berdasarkan tingkat pelayanan adalah sebagai berikut Dinas
Bina Marga, 2003 dalam Hotrin, Rado 2011. Jalan dengan tingkat pelayanan mantap adalah ruas-ruas jalan dengan umur
rencana yang dapat diperhitungkan serta mengikuti suatu standar perencanaan teknis. Termasuk kedalam tingkat pelayanan mantap adalah jalan-jalan dalam
kondisi baik dan sedang.
Universitas Sumatera Utara
12 Jalan tidak mantap adalah ruas-ruas jalan yang dalam kenyataan sehari-hari
masih berfungsi melayani lalu lintas, tetapi tidak dapat diperhitungkan umur rencananya serta tidak mengikuti standar perencanaan teknik. Termasuk ke
dalam tingkat pelayanan tidak mantap adalah jalan-jalan dalam kondisi rusak ringan.
Jalan kritis adalah ruas-ruas jalan sudah tidak dapat lagi berfungsi melayani lalu lintas atau dalam keadaan putus. Termasuk kedalam tingkat pelayanan
kritis adalah jalan-jalan dengan kondisi rusak berat.
2.1.3 Bagian – Bagian Jalan