163
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis berdasarkan tiga kriteria sebagai faktor pembanding yaitu kondisi jalan, arus ruas jalan dan biaya penanganan serta analisis
perbandingan urutan prioritas metode analytical hierarchy process AHP dan metode bina marga dalam menyusun skala prioritas penanganan jalan nasional
Panton LabuSimpang – Langsa – batas provinsi Sumatera Utara pada 8 delapan
ruas jalan, maka diperoleh beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut : 1. Hasil analisa dengan metode AHP terhadap kuesioner yang diberikan kepada
6 enam orang responden menunjukkan bahwa dari tiga kriteria yang digunakan pada penelitian ini, kriteria kondisi ruas jalan merupakan kriteria
yang paling dipertimbangkan dalam menentukan prioritas penanganan ruas jalan nasional Panton LabuSimpang
– Langsa – batas SUMUT yaitu sebesar 56,38 , sedangkan kriteria biaya pemeliharaan jalan sebesar 31,55 dan
kriteria arus ruas jalan sebesar 12,03 . 2. Hasil analisis menggunakan metode analytical hierarchy process AHP
dengan memasukkan 3 kriteria terhadap penentuan prioritas yaitu kriteria kondisi jalan, arus ruas jalan dan biaya penanganan diperoleh ruas jalan
A.M.Ibrahim Langsa menjadi prioritas pertama untuk mendapatkan penanganan. Urutan prioritas penanganan terhadap 8 delapan ruas jalan
penelitian ditampilkan pada tabel 4.26 halaman 127.
Universitas Sumatera Utara
164 3. Hasil perbandingan urutan prioritas penanganan dengan metode analytical
hierarchy process AHP dan metode bina marga menunjukkan perbedaan urutan prioritas. Dimana ruas jalan yang menjadi prioritas pertama dengan
metode bina marga adalah ruas jalan Peureulak km 392 – batas kota Langsa.
Selain itu juga menunjukkan bahwa satu ruas jalan berada pada posisi peringkat yang sama atau 12.5 dari total delapan ruas jalan, yaitu ruas jalan
batas kota Langsa – batas provinsi Sumatera Utara SUMUT. Peringkat
tujuh ruas jalan lainnya atau 87.5 dari total delapan ruas jalan posisinya acak random. Dari daftar peringkat metode analytical hierarchy process
terdapat empat ruas jalan mengalami penurunan peringkat dan terdapat tiga ruas jalan mengalami peningkatan peringkat setelah dibandingkan dengan
hasil penentuan prioritas dengan metode bina marga. Perbandingan urutan prioritas kedua metode tersebut ditampilkan pada tabel 4.61 halaman 161.
5.2 Saran