Analisis Bobot Variabel ANALISA DAN PEMBAHASAN

100 Berdasarkan perhitungan bobot rata-rata eigen vector keseluruhan responden diperoleh bahwa kriteria kondisi ruas jalan memiliki bobot sebesar 56,38 , kriteria arus ruas jalan 12,03 dan kriteria biaya pemeliharaan jalan sebesar 31,55 . Sehingga dapat disimpulkan bahwa kondisi ruas jalan merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam penentuan prioritas penanganan ruas jalan nasional Panton Labu Simpang – Langsa – Batas SUMUT. Sementara itu untuk bobot per kelompok pemangku kepentingan stakeholders juga jelas terlihat bahwa kelompok perencana dan pengguna jalan sangat memprioritaskan kriteria kondisi ruas jalan dalam penanganan ruas jalan di daerah penelitian yakni masing – masing sebesar 72,8 dan 77,2 . Sedangkan bagi wakil pelaksana jalan, kriteria biaya penanganan mendapatkan bobot terbesar yaitu sebesar 73,4 .

4.3 Analisis Bobot Variabel

Setelah bobot untuk masing-masing kriteria diperoleh mulai dari bobot kriteria hasil kuisioner masing-masing responden, bobot per kelompok stakeholder dan bobot kriteria keseluruhan. Langkah selanjutnya adalah menghitung bobot masing-masing variabel. Adapun proses perhitungan bobot variabel adalah sebagai berikut : 1. Meng-input data kuesioner ke program expert choice 11 2. Melakukan sintesis terhadap semua variabel yang hasilnya disajikan pada lampiran 3. 3. Merekapitulasi output pada langkah 2. Universitas Sumatera Utara 101 4. Menghitung bobot variabel relatif per kelompok stakeholders dan keseluruhan responden. Adapun perhitungannya disajikan dalam tabel 4.4 dan tabel 4.5 berikut ini : Tabel 4.4 Perhitungan Bobot Variabel Secara Keseluruhan dan Per Kelompok Pemangku Kepentingan Stakeholders Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Rusak Ringan Kondisi Rusak Berat Kapasitas Ruas Jalan Volume Lalu lintas Biaya Pemelih araan Jalan 1 WPR 1 0.0290 0.0690 0.1930 0.4140 0.1760 0.0350 0.0840 0.05 2 WPR 2 0.0300 0.1050 0.1190 0.4970 0.0350 0.0350 0.1780 0.06 3 WPL 1 0.0080 0.0160 0.0350 0.1190 0.0590 0.0120 0.7510 0.04 4 WPL 2 0.0100 0.0170 0.0480 0.1300 0.0680 0.0100 0.7170 0.02 5 WPG 1 0.0340 0.0650 0.1730 0.4780 0.0810 0.0810 0.0870 0.04 6 WPG 2 0.0310 0.1120 0.1670 0.4840 0.1180 0.0130 0.0760 0.06 0.0237 0.0640 0.1225 0.3537 0.0895 0.0310 0.3155 WPR 0.0295 0.0870 0.1560 0.4555 0.1055 0.0350 0.1310 WPL 0.0090 0.0165 0.0415 0.1245 0.0635 0.0110 0.7340 WPG 0.0325 0.0885 0.1700 0.4810 0.0995 0.0470 0.0815 0.0237 0.0640 0.1225 0.3537 0.0895 0.0310 0.3155 KET : WPR : Wakil Perencana WPG : Wakil Pengguna WPL : Wakil Pelaksana Rata - Rata Bobot Keseluruhan Rata - Rata Bobot Variabel Per Kelompok Stakeholders Responden Rata - Rata Bobot Keseluruhan CR maks 0.10 Bobot Variabel Sumber : Hasil Analisa Universitas Sumatera Utara 102 Tabel 4.5 Rekapitulasi Bobot Variabel Relatif Secara Keseluruhan No Variabel Bobot Variabel Relatif Bobot Kriteria a b c d 1 Kondisi Baik 0.0237 2 Kondisi Sedang 0.0640 3 Kondisi Rusak Ringan 0.1225 4 Kondisi Rusak Berat 0.3537 5 Kapasitas Ruas Jalan 0.0895 6 Volume Lalu lintas 0.0310 7 Biaya Pemeliharaan Jalan 0.3155 0.3155 1.000 1.000 0.5638 0.1203 Total Sumber : Hasil Analisa Dari hasil perhitungan bobot variabel relatif secara keseluruhan diperoleh variabel kondisi perkerasan rusak berat mendapatkan bobot yang paling tinggi dibandingkan kriteria yang lain dengan nilai 35,37 , selanjutnya di urutan kedua adalah variabel biaya pemeliharaan jalan sebesar 31,55 . Urutan ketiga adalah variabel kondisi perkerasan rusak ringan sebesar 12,25 . Sedangkan urutan keempat, kelima, keenam dan ketujuh secara berturut-turut adalah kapasitas ruas jalan 8,95 , kondisi sedang 6,40 , volume lalu lintas 3,10 dan kondisi baik dengan bobot 2,37 .

4.4 Analisis Bobot Alternatif Terhadap Variabel