103 empat variabel dari kriteria kondisi perkerasan ruas jalan yakni kondisi perkerasan
baik, kondisi sedang, kondisi rusak ringan dan kondisi rusak berat dan 2 dua variabel dari kriteria ruas jalan yakni kapasitas ruas jalan dan volume lalulintas serta
variabel biaya pemeliharaan jalan. Sementara itu, ada 8 delapan alternatif ruas jalan dalam pembobotan penentuan prioritas penanganannya di wilayah penelitian.
Adapun 8 delapan alternatif tersebut diperlihatkan dalam tabel 4.6 berikut :
Tabel 4.6 Alternatif Ruas Jalan Yang Dipakai Dalam Penentuan Prioritas
Penanganan Ruas Jalan Di Daerah Penelitian
No Nomor
Ruas Nama Ruas
Panjang Ruas Jalan
km 1
010 Panton LabuSimpang km 328 - Peureulak
65.480 2
011 Peureulak km 392 - Batas Kota Langsa
44.339 3
01111 Jalan A.M.Ibrahim Langsa
4.679 4
01112 Jalan Ahmad Yani Langsa
5.222 5
012 Batas Kota Langsa - Batas Prov. SUMUT
50.832 6
01211 Jalan Agus Salim Langsa
1.424 7
047 Batas Kota Langsa - Kuala Langsa
4.070 8
04711 Jalan Kuala Langsa Langsa
2.960 179.006
Panjang Ruas Jalan Total Sumber : Satuan Kerja Perencana dan Pengawasan Jalan Nasional Aceh
4.4.1 Bobot Alternatif Terhadap Variabel Kondisi Perkerasan
Dalam pembobotan alternatif terhadap variabel kondisi perkerasan ada 4 empat variabel yaitu variabel kondisi baik, sedang, rusak ringan dan rusak berat.
Universitas Sumatera Utara
104 Adapun hasil rekapitulasi kondisi ruas jalan di daerah penelitian tahun 2014 dengan tipe perkerasan aspal hotmix seperti
ditunjukkan dalam tabel 4.7 di bawah. Sementara rincian data kondisi ruas jalan tahun 2014 dilampirkan pada lampiran 4.
Tabel 4.7 Kondisi Ruas Jalan Nasional Panton LabuSimpang
– Langsa – Batas SUMUT Berdasarkan Nilai IRI Tahun 2014
km km
km km
1 010
Panton LabuSimpang km 328 - Peureulak 65.48
46.78 71.44
18.7 28.56
0.00 0.00
2 011
Peureulak km 392 - Batas Kota Langsa 44.339
34.3 77.36 10.039 22.64
0.00 0.00
3 01111
Jalan A.M.Ibrahim Langsa 4.679
1 21.37
3.679 78.63 0.00
0.00 4
01112 Jalan Ahmad Yani Langsa
5.222 4.9
93.83 0.322
6.17 0.00
0.00 5
012 Batas Kota Langsa - Batas Prov. SUMUT
50.832 37.532 73.84
13.1 25.77
0.1 0.20
0.1 0.20
6 01211
Jalan Agus Salim Langsa 1.424
0.4 28.09
1.024 71.91 0.00
0.00 7
047 Batas Kota Langsa - Kuala Langsa
4.07 2.77
68.06 1.3
31.94 0.00
0.00 8
04711 Jalan Kuala Langsa Langsa
2.96 2
67.57 0.96
32.43 0.00
0.00
Panjang ruas jalan 179.006
129.68 49.124
0.1 0.1
Persentase 100
72.45 27.44
0.06 0.06
TOTAL No
No Ruas Nama Ruas
Panjang Ruas
km Kondisi Perkerasan Berdasarkan nilai IRI
Baik Sedang
Rusak Ringan
Rusak Berat
Sumber : Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Aceh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional I Direktorat Jenderal Bina Marga
104
Universitas Sumatera Utara
105 Proses perhitungan bobot alternatif ruas jalan terhadap kondisi ruas jalan
diperoleh dengan langkah – langkah sebagai berikut :
1. Menghitung persentase dari tiap kondisi masing – masing ruas jalan terhadap panjang total ruas jalan tersebut.
2. Kemudian persentase tersebut dikalikan dengan nilai bobot variabel relatif masing
– masing kondisi yaitu untuk kondisi baik, sedang, rusak ringan dan rusak berat sesuai dengan tabel 4.5 di atas. Hasil kali tersebut disebut
sebagai bobot kondisi. Kemudian bobot tiap kondisi masing – masing ruas
jalan dijumlahkan total bobot kondisi. 3. Menghitung bobot skor masing – masing alternatif ruas jalan dengan cara
melakukan perbandingan berpasangan masing – masing alternatif ruas
jalan terhadap total bobot kondisi masing – masing ruas yang diperoleh.
Dalam hal ini peneliti menghitung dengan memakai program expert choice 11.
4. Kemudian bobot skor dikalikan dengan bobot kriteria kondisi ruas jalan. Rekapitulasi hasil perhitungan untuk langkah 1 dan langkah 2 dapat dilihat
pada tabel 4.8 di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
106
Tabel 4.8 Rekapitulasi Total Bobot Kondisi Masing
– Masing Alternatif Ruas Jalan Memakai Data Kondisi Tahun 2014
Baik Sedang
Rusak Ringan
Rusak Berat
Baik Sedang
Rusak Ringan
Rusak Berat
1 010
Panton LabuSimpang km 328 - Peureulak
65.48 0.7144 0.28558
100 0.0169
0.01828 0.03519
2 011
Peureulak km 392 - Batas Kota Langsa
44.339 0.7736 0.22641
100 0.0183
0.01449 0.03280
3 01111
Jalan A.M.Ibrahim Langsa
4.679 0.2137 0.78628
100 0.0051
0.05032 0.05538
4 01112
Jalan Ahmad Yani Langsa
5.222 0.9383 0.06166
100 0.0222
0.00395 0.02615
5 012
Batas Kota Langsa - Batas Prov. SUMUT
50.832 0.7348 0.25771 0.00197 0.002
100 0.0174
0.01649 0.0002
0.0007 0.03482
6 01211
Jalan Agus Salim Langsa
1.424 0.2809
0.7191 100
0.0066 0.04602
0.05267 7
047 Batas Kota Langsa -
Kuala Langsa 4.07
0.6806 0.31941 100
0.0161 0.02044
0.03655 8
04711 Jalan Kuala Langsa
Langsa 2.96
0.6757 0.32432 100
0.016 0.02076
0.03675 179.01
0.31031 Kondisi Rusak Berat
Bobot Variabel Relatif Total
No Urut
Jumlah Kondisi Perkerasan
Panjang Jalan
km Nama Ruas Jalan
Nomor Ruas
Bobot Tiap Kondisi
Kondisi Rusak Ringan 0.1225
0.3537 Kondisi Baik
Total Bobot
Kondisi
Kondisi Sedang 0.0237
0.0640 Sumber : Hasil Analisa
106
Universitas Sumatera Utara
107 Proses selanjutnya adalah menghitung bobot skor masing
– masing alternatif ruas jalan dengan cara melakukan perbandingan berpasangan tiap
alternatif ruas jalan terhadap total bobot kondisi masing – masing ruas yang
diperoleh. Range total bobot kondisi ruas jalan setiap alternatif ruas jalan dihitung terlebih dahulu sebagai range dalam memberikan nilai skala perbandingan
berpasangan. Range tersebut diperoleh dengan mencari selisih antara total bobot kondisi terbesar dikurang dengan total bobot kondisi terkecil, hal ini karena ruas
jalan dengan bobot total bobot kondisi yang lebih besar akan lebih diprioritaskan dalam penanganannya dibandingkan ruas jalan yang memiliki total bobot yang
lebih kecil. Kemudian nilai selisih tersebut dibagi dengan jumlah jarak nilai skala banding berpasangan n. Dimana nilai skala banding berpasangan adalah 1 sd 9.
Namun karena skala 1 merupakan perbandingan dengan tingkat kepentingan yang sama maka range yang diperhitungkan adalah 2 sd 9, maka n = 9
– 1 = 8. Dari hasil rekapitulasi total bobot kondisi semua alternatif ruas jalan
diketahui bahwa ruas jalan A.M.Ibrahim Langsa memiliki total bobot kondisi terbesar yaitu 0.05538. Sedangkan ruas jalan dengan total bobot kondisi terkecil
adalah ruas jalan Ahmad Yani Langsa yaitu sebesar 0.02615. Maka selisih bobot terbesar dengan bobot terkecil adalah 0.05538 - 0.02615 = 0.02923. Sehingga
range pada skala 2 sd 9 masing – masing bertambah sebesar 0.02923 8 =
0.003654. Dengan menggunakan perhitungan tersebut maka nilai skala banding berpasangan dapat ditentukan dalam membandingkan masing
– masing alternatif ruas jalan seperti yang ditampilkan pada tabel 4.9 berikut :
Universitas Sumatera Utara
108
Tabel 4.9 Skala Banding Berpasangan Untuk Variabel Kondisi Ruas Jalan
Skala Banding Berpasangan
Selisih Total Bobot Kondisi
1 0.000000
0.000000 sd
0.000000 2
0.003654 0.000001
sd 0.003654
3 0.007308
0.003655 sd
0.007308 4
0.010962 0.007309
sd 0.010962
5 0.014616
0.010963 sd
0.014616 6
0.018270 0.014617
sd 0.018270
7 0.021924
0.018271 sd
0.021924 8
0.025578 0.021925
sd 0.025578
9 0.029232
0.025579 sd
0.029232 Range Total Bobot Kondisi
Sumber : Hasil Analisa Sebagai contoh dalam memberikan nilai skala banding berpasangan antara
alternatif ruas jalan Panton LabuSimpang Km 328 – Peureulak dengan ruas
jalan Peureulak Km 392 – batas kota Langsa adalah sebagai berikut. Untuk ruas
jalan Panton LabuSimpang Km 328 – Peureulak memiliki total bobot kondisi
sebesar 0.03519 dan ruas jalan Peureulak Km 392 – batas kota Langsa sebesar
0.03280, maka selisihnya adalah = 0.03519 - 0.03280 = 0.00239. Dimana selisih total bobot kondisi kedua ruas tersebut berada pada range nilai 2 skala banding
berpasangan. Karena selisih total bobot kedua ruas kondisi tersebut bernilai positif + maka nilai skala banding berpasangan yang digunakan adalah 2. Akan
tetapi jika selisihnya bernilai negatif - maka nilai skala banding berpasangan yang dipakai adalah 12 atau 0.5. Adapun nilai skala banding berpasangan untuk
Universitas Sumatera Utara
109 perbandingan setiap alternatif ruas jalan terhadap variabel kondisi ruas jalan
ditampilkan pada tabel 4.10 berikut ini :
Tabel 4.10 Nilai Skala Banding Berpasangan Untuk Perbandingan Setiap
Alternatif Terhadap Variabel Kondisi Ruas Jalan
Alternatif Ruas
010 Ruas
011 Ruas
01111 Ruas
01112 Ruas
012 Ruas
01211 Ruas
047 Ruas
04711 Ruas 010
1 2
17 4
2 16
12 12
Ruas 011 12
1 18
3 12
17 13
13 Ruas 01111
7 8
1 9
7 2
7 7
Ruas 01112 14
13 19
1 14
19 14
14 Ruas 012
12 2
17 4
1 16
12 12
Ruas 01211 6
7 12
9 6
1 6
6 Ruas 047
2 3
17 4
2 16
1 12
Ruas 04711 2
3 17
4 2
16 2
1 Sumber : Hasil Analisa
Setelah nilai skala banding berpasangan diperoleh maka selanjutnya adalah menghitung bobot skor masing
– masing alternatif dengan memakai program expert choice 11, dimana prosesnya sama seperti menghitung bobot
kriteria dan bobot variabel. Adapun proses perhitungan bobot skor alternatif ruas jalan terhadap variabel kondisi ruas jalan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Meng- input data nilai skala banding berpasangan yang diperoleh seperti pada tabel 4.10 di atas ke program expert choice 11 yang hasilnya dapat
dilihat pada lampiran 5. 2. Merekapitulasi output pada langkah 1.
Universitas Sumatera Utara
110 3. Menghitung bobot alternatif masing
– masing ruas jalan terhadap variabelkriteria kondisi ruas jalan.
Rekapitulasi bobot skor dan hasil perhitungan bobot alternatif ruas jalan terhadap variabelkriteria kondisi ruas jalan ditampilkan pada tabel 4.11 berikut :
Tabel 4.11 Rekapitulasi Bobot Skor dan Bobot Alternatif Terhadap
VariabelKriteria Kondisi Ruas Jalan No
Urut Nomor
Ruas Nama Ruas
Bobot Skor
Bobot Alternatif
1 010
Panton LabuSimpang km 328 - Peureulak 0.0570
0.03214 2
011 Peureulak km 392 - Batas Kota Langsa
0.0340 0.01917
3 01111 Jalan A.M.Ibrahim Langsa
0.3870 0.21819
4 01112 Jalan Ahmad Yani Langsa
0.0200 0.01128
5 012
Batas Kota Langsa - Batas Prov. SUMUT 0.0480
0.02706 6
01211 Jalan Agus Salim Langsa 0.2940
0.16576 7
047 Batas Kota Langsa - Kuala Langsa
0.0730 0.04116
8 04711 Jalan Kuala Langsa Langsa
0.0860 0.04849
1.00 0.56324
0.5638 Total
Bobot kriteria kondisi ruas jalan Tabel 4.5 Sumber : Hasil Analisa
Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.11 di atas diperoleh bahwa ruas jalan A.M.Ibrahim Langsa merupakan alternatif ruas jalan dengan bobot dan
prioritas tertinggi jika di tinjau dari kondisi ruas jalan, yaitu memiliki bobot prioritas sebesar 0.21819 atau 21,819 .
Universitas Sumatera Utara
111
4.4.2 Bobot Alternatif Terhadap Variabel Kapasitas Ruas Jalan