118
4.4.3 Bobot Alternatif Terhadap Variabel Volume Lalulintas
Analisis pembobotan alternatif ruas jalan terhadap variabel volume lalu lintas berasumsi bahwa alternatif ruas jalan dengan volume lalu lintas yang lebih
besar akan lebih diprioritaskan penanganannya dibandingkan dengan alternatif ruas jalan dengan volume lalu lintas yang lebih kecil. Analisa dilakukan
berdasarkan pada data sekunder yang diperoleh dari satuan kerja perencanaan dan pengawasan jalan nasional Aceh yang dilampirkan pada lampiran 7. Adapun
rekapitulasi data volume lalu lintas untuk masing – masing alternatif tersebut
dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut ini :
Tabel 4.17 Rekapitulasi Volume Lalu Lintas Setiap Alternatif Ruas Jalan
No Urut
Nomor Ruas
Nama Ruas LHRT
kendhari 1
010 Panton LabuSimpang km 328 - Peureulak
5,257 2
011 Peureulak km 392 - Batas Kota Langsa
4,907 3
01111 Jalan A.M.Ibrahim Langsa
3,039 4
01112 Jalan Ahmad Yani Langsa
89,205 5
012 Batas Kota Langsa - Batas Prov. SUMUT
6,160 6
01211 Jalan Agus Salim Langsa
14,440 7
047 Batas Kota Langsa - Kuala Langsa
9,194 8
04711 Jalan Kuala Langsa Langsa
14,301 Sumber : Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Aceh Balai
Besar Pelaksanaan Jalan Nasional I Direktorat Jenderal Bina Marga Range selisih LHRT diperoleh dengan mencari selisih antara LHRT
terbesar dikurang dengan LHRT terkecil. Hal ini karena ruas jalan dengan LHRT yang nilainya lebih besar akan lebih diprioritaskan dalam penanganannya.
Universitas Sumatera Utara
119 Kemudian selisih LHRT tersebut dibagi dengan jumlah jarak nilai skala banding
berpasangan n, dimana n = 9 – 1 = 8.
Dari hasil rekapitulasi LHRT diperoleh ruas jalan Ahmad Yani Langsa merupakan ruas jalan dengan LHRT terbesar yaitu sebesar 89,205 kendhari.
Sedangkan ruas jalan dengan LHRT terkecil adalah ruas jalan A.M.Ibrahim Langsa yaitu sebesar 3,039 kendhari. Maka selisih nilai LHRT = 86166
kendhari. Sehingga range bertambah sebesar 86166 kendhari 8 = 10,770.75 kendhari. Dengan menggunakan perhitungan tersebut maka nilai skala banding
berpasangan dapat ditentukan dalam membandingkan masing – masing alternatif
ruas jalan seperti yang ditampilkan pada tabel 4.18 berikut :
Tabel 4.18 Skala Banding Berpasangan Untuk Variabel Volume Lalu Lintas
Skala Banding Berpasangan
Selisih Nilai LHRT kendhari
1 0.00
0.00 sd
0.00 2
10770.75 0.01
sd 10770.75
3 21541.50
10770.76 sd
21541.50 4
32312.25 21541.51
sd 32312.25
5 43083.00
32312.26 sd
43083.00 6
53853.75 43083.01
sd 53853.75
7 64624.50
53853.76 sd
64624.50 8
75395.25 64624.51
sd 75395.25
9 86166.00
75395.26 sd
86166.00 Range kendhari
Sumber : Hasil Analisa
Universitas Sumatera Utara
120 Apabila selisih LHRT bernilai positif + maka nilai skala banding
berpasangan yang digunakan adalah nilai skala perbandingan 1 sd 9. Akan tetapi jika selisih LHRT bernilai negatif - maka nilai skala banding berpasangan yang
dipakai adalah nilai kebalikannya. Adapun nilai skala banding berpasangan untuk perbandingan setiap alternatif terhadap variabel volume lalulintas dapat dilihat
pada tabel 4.19 berikut:
Tabel 4.19 Nilai Skala Banding Berpasangan Untuk Perbandingan Setiap
Alternatif Terhadap Variabel Volume Lalulintas
Alternatif Ruas
010 Ruas
011 Ruas
01111 Ruas
01112 Ruas
012 Ruas
01211 Ruas
047 Ruas
04711 Ruas 010
1 2
2 19
12 12
12 12
Ruas 011 12
1 2
19 12
12 12
12 Ruas 01111
12 12
1 19
12 13
12 13
Ruas 01112 9
9 9
1 9
8 9
8 Ruas 012
2 2
2 19
1 12
12 12
Ruas 01211 2
2 3
18 2
1 2
2 Ruas 047
2 2
2 19
2 12
1 12
Ruas 04711 2
2 3
18 2
12 2
1 Sumber : Hasil Analisa
Selanjutnya adalah menghitung bobot skor masing – masing alternatif
dengan memakai program expert choice 11. Hasil perhitungan dengan program expert choice 11 dapat dilihat pada lampiran 8.
Adapun rekapitulasi bobot skor dan hasil perhitungan bobot alternatif ruas jalan terhadap variabel relatif volume lalu lintas ditampilkan pada tabel 4.20
berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
121
Tabel 4.20 Rekapitulasi Bobot Skor dan Bobot Alternatif Terhadap Variabel
Relatif Volume Lalulintas
No Urut
Nomor Ruas
Nama Ruas Bobot Skor
Bobot Alternatif
1 010
Panton LabuSimpang km 328 - Peureulak 0.0510
0.00158 2
011 Peureulak km 392 - Batas Kota Langsa
0.0430 0.00133
3 01111 Jalan A.M.Ibrahim Langsa
0.0330 0.00102
4 01112 Jalan Ahmad Yani Langsa
0.5370 0.01665
5 012
Batas Kota Langsa - Batas Prov. SUMUT 0.0610
0.00189 6
01211 Jalan Agus Salim Langsa 0.1090
0.00338 7
047 Batas Kota Langsa - Kuala Langsa
0.0730 0.00226
8 04711 Jalan Kuala Langsa Langsa
0.0920 0.00285
1.00 0.03097
0.0310 Bobot variabel relatif volume lalu lintas Tabel 4.5
Total
Sumber : Hasil Analisa Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.20 di atas menunjukkan bahwa
ruas jalan Ahmad Yani Langsa merupakan alternatif ruas jalan dengan bobot dan prioritas tertinggi jika di tinjau dari variabel volume lalu lintas, yaitu memiliki
bobot prioritas sebesar 0.01665 atau 1,665 .
4.4.4 Bobot Alternatif Terhadap Variabel Biaya Penanganan Jalan