98 50. Maka dapat disimpulkan bahwa untuk kriteria rangking 1satu pilihan para
responden adalah kriteria kondisi ruas jalan sebanyak 4 empat responden 66,67. Sedangkan untuk kriteria rangking 2 dua dan kriteria rangking 3 tiga pilihan para
responden adalah kriteria biaya pemeliharaan jalan atau kriteria arus ruas jalan dengan masing
– masing sebanyak 3 tiga responden 50. Karena 50 responden menempatkan kriteria arus ruas jalan dan kriteria biaya penanganan pada rangking 2
dua dan rangking 3 tiga, maka untuk kriteria yang akan menempati peringkatrangking 2 dua dan rangking 3 tiga pilihan responden bisa saja
ditempati oleh kriteria biaya pemeliharaan jalan atau kriteria arus ruas jalan tergantung pada besarnya bobot dari masing
– masing kriteria tersebut. Oleh karena itu perlu dianalisis besarnya bobot masing
– masing kriteria tersebut sesuai dengan hasil kuesioner atau pilihan responden.
Dari hasil distribusi perangkingan di atas terlihat bahwa kecenderungan para responden dalam menentukan rangking sangat dipengaruhi oleh persepsi dari
kepentingan mereka. Seperti bagi wakil perencana dan pengguna jalan yang cenderung memberikan perhatian mereka terhadap kondisi ruas jalan yang sangat
tinggi, sedangkan untuk wakil pelaksana lebih cenderung memilih kriteria biaya pemeliharaan jalan. Hal tersebut terkait dengan besarnya biaya yang diperlukan serta
sebagai bentuk ketersediaan anggaran dalam penanganan jalan.
4.2 Analisis Bobot Kriteria
Setelah data persepsi dari para pemangku kepentingan stakeholder terkumpul, maka proses selanjutnya adalah menghitung bobot kriteria dari masing
– masing responden dan kemudian dilanjutkan dengan bobot rata-rata per kelompok
Universitas Sumatera Utara
99 stakeholder dan bobot rata-rata keseluruhan. Dalam menghitung bobot kriteria
digunakan program expert choice 11. Hasil rekapitulasi pembobotan secara keseluruhan disebut sebagai nilai eigen vector, seperti disajikan dalam tabel 4.3 di
bawah. Adapun proses perhitungan bobot kriteria tersebut adalah : 1. Meng- input data kuesioner ke program expert choice 11 yang hasilnya dapat
dilihat pada lampiran 2. 2. Merekapitulasi output pada langkah 1.
3. Menghitung bobot kriteria per kelompok stakeholder. 4. Selanjutnya menghitung bobot kriteria eigen vector keseluruhan responden.
Tabel 4.3 Rekapitulasi Bobot Kriteria Secara Keseluruhan
Kondisi Ruas Jalan
Arus Ruas Jalan
Biaya Pemeliharaan
Jalan 1
Wakil Perencana 1 0.705
0.211 0.084
0.03 2
Wakil Perencana 2 0.751
0.070 0.178
0.03 3
Wakil Pelaksana 1 0.178
0.070 0.751
0.03 4
Wakil Pelaksana 2 0.205
0.078 0.717
0.02 5
Wakil Pengguna 1 0.751
0.162 0.087
0.01 6
Wakil Pengguna 2 0.793
0.131 0.076
0.02 0.5638
0.1203 0.3155
Wakil Perencana 0.728
0.1405 0.131
Wakil Pelaksana 0.1915
0.074 0.734
Wakil Pengguna 0.772
0.1465 0.0815
0.5638 0.1203
0.3155 Rata - Rata Bobot
Keseluruhan Rata - Rata Bobot Kriteria Per Kelompok Stakeholders
Bobot Kriteria Responden
Rata - Rata Bobot Keseluruhan
CR maks 0.03
Sumber : Hasil Analisa
Universitas Sumatera Utara
100 Berdasarkan perhitungan bobot rata-rata eigen vector
keseluruhan responden diperoleh bahwa kriteria kondisi ruas jalan memiliki bobot sebesar 56,38
, kriteria arus ruas jalan 12,03 dan kriteria biaya pemeliharaan jalan sebesar 31,55 . Sehingga dapat disimpulkan bahwa kondisi ruas jalan merupakan faktor
yang sangat berpengaruh dalam penentuan prioritas penanganan ruas jalan nasional Panton Labu Simpang
– Langsa – Batas SUMUT. Sementara itu untuk bobot per kelompok pemangku kepentingan
stakeholders juga jelas terlihat bahwa kelompok perencana dan pengguna jalan sangat memprioritaskan kriteria kondisi ruas jalan dalam penanganan ruas jalan di
daerah penelitian yakni masing – masing sebesar 72,8 dan 77,2 . Sedangkan
bagi wakil pelaksana jalan, kriteria biaya penanganan mendapatkan bobot terbesar yaitu sebesar 73,4 .
4.3 Analisis Bobot Variabel