Sasaran Meningkatnya Angka Melek Huruf

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG 139 Permasalahan dan Solusi Permasalahan 1 Belum tersedianya data potensi sumber daya mineral dan batubara yang detail dan akurat sehingga bertaraf jual. 2 Untuk Audit energi pada perusahaan pengguna energi belum dapat dilaksanakan sebelumnya oleh Pemerintah Daerah, hal ini disebabkan oleh karena belum adanya tenaga ahli yang berkompeten dibidang Audit Energi. 3 Belum Optimalnya pemanfaatan reneweble energi. 4 Perilaku masyarakat terhadap penggunaan energi yang tidak memperhatikan ketersediaan energi fosil BBM yang semakin menipis. Solusi 1 Melaksanakan survey atau penyelidikan sumberdaya mineral pada tahapprospeksi untuk mengetahui potensi pada tingkat kelas sumberdaya. 2 Dilakukan kegiatan audit energi dengan melibatkan pihak ketiga yang berkompeten dalam bidang audit energi dan didukung dengan dana yang cukup. 3 Dilakukan studi-studi baru mengenai potensi dan kemungkinan pengembangan energi baru – terbarukan yang dapat dikembangkan di Provinsi Lampung. 4 Kegiatan sosialisasi perlu ditiingkatkan untuk mengedukasi masyarakat agar dalam kegiatannya sehari hari dapat melaksanakan perilaku hemat energi.

10. Sasaran Meningkatnya Angka Melek Huruf

Penuntasan buta aksara merupakan bagian dari fokus pembangunan untuk peningkatan human capital. Hal ini mengingat peran sentral pendidikan baik sebagai bagian dari pemenuhan hak warga negara, maupun karena daya ungkit pendidikan terhadap tujuan pembangunan yang lain seperti pembangunan dan pemerataan ekonomi dan sosial. Terlebih lagi, dalam RPJMD Provinsi Lampung 2015-2019, penegasan akan pentingnya pendidikan juga bisa ditemukan dalam misi 3 yaitu Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, iptek dan inovasi, budaya masyarakat dan toleransi beragama.Dalam tahun 2015, realisasi pencapaian sasaran angka melek huruf telah menunjukkan hasil yang positif. Sebagaimana nampak dalam tabel di bawah ini,realisasi kinerja tahun 2015 menunjukkan bahwa angka LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG 140 melek huruf telah melebihitarget yang ditetapkan, dengan pencapaian sebanyak 99,88 dari target 96,atau sebanyak 104,04. Pencapaian ini menunjukkan kinerja yang sangat tinggi,untuk sasaran kesatu ini. Sedangkan bila dilihat dalam kaitannya dengan targetkinerja pada akhir tahun RPJMD, pencapaian ini telah mencapai 101,92 dari rencana kinerja tahun 2019. Tabel 3.32 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Angka Melek Huruf No Indikator Capaian 2014 2015 Target Akhir RPJMD 2019 Capaian sd 2015 terhadap 2019 Target Reali sasi Realisasi 1 Angka melek huruf 97,2 96,00 99,88 104,04 98,00 101,92 Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016 Pada tahun 2015, realisasi pencapaian sasaran angka melek huruf telah menunjukkan hasil yang positif. Sebagaimana nampak dalam tabel 3.32, realisasi kinerja tahun 2015 menunjukkan bahwa pencapaian angka melek huruf sebanyak 95,13 dari target 96,00, atau sebanyak 99,09. Pencapaian ini menunjukkan kinerja yang sangat tinggi untuk sasaran ini. Sedangkan bila dilihat dalam kaitannya dengan target kinerja pada akhir tahun RPJMD, pencapaian ini telah mencapai 97,07 dari rencana kinerja tahun 2019. Tabel 3.33 Capaian Kinerja Angka Melek Huruf Tahun 2010 – 2015 No. Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 Angka Melek Huruf 99,70 99,84 99,86 99,86 99,87 99,88 Sumber : BPS Provinsi Lampung, 2016 Bila melihat data historis dalam kurun 2010 – 2015, angka melek huruf Provinsi Lampung selama kurun waktu 2010 – 2015 selalu mengalami peningkatan. Tahun 2010 capaian angka melek huruf Provinsi Lampung tercatat sebesar 99,70 kemudian naik menjadi 99,84 di tahun 2011 dan menjadi 99,86 ditahun 2013 dan 99,87 di tahun 2014. Sedangkan capaian di tahun 2015 mencapai 99,88. Selengkapnya dapat dilihat pada grafik 3.20 dibawah ini : LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG 141 Grafik 3.20 Persentase Angka Melek Huruf Provinsi Lampung 2010 – 2015 Sumber : BPS Provinsi Lampung, 2016 Persentase Angka Melek Huruf, Provinsi Lampung tahun 2010-2015 Jika dilihat data per kabupatenkota, capaian angka melek huruf tahun 2015 tertinggi adalah Kota Metro sebesar 100 sedangkan capaian terendah adalah Kabupaten Lampung Selatan sebesar 99,81. Tren pencapaian angka melek huruf di 15 kabupatenkota dalam tahun 2010 tahun ke-1 hingga tahun 2015 tahun ke-6 menunjukkan kecenderungan peningkatan angka melek huruf dari tahun ke tahun. Grafik 3.21 Persentase Angka Melek Huruf KabupatenKota Provinsi Lampung 2010 – 2015 Sumber : BPS Provinsi Lampung, 2016 Bila dibandingkan dengan tingkat capaian nasional maka capaian angka melek huruf Provinsi Lampung masih diatas rata – rata nasional. 99,7 99,84 99,86 99,86 99,87 99,88 99,6 99,7 99,8 99,9 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ANGKA MELEK HURUF PROVINSI LAMPUNG ANGKA MELEK HURUF PROVINSI LAMPUNG 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Lampung Selatan Lampung Timur Lampung Tengah Lampung Utara Lampung Barat Pesisir Barat Tulang Bawang Tanggamus Way Kanan TLB.Barat Pringsewu Mesuji Pesawaran Bandar Lampung Metro LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG 142 Grafik 3.22 Perbandingan Angka Melek Huruf Provinsi Lampung dengan Nasional Tahun 2010 – 2015 Sumber : BPS Provinsi Lampung, 2016 Peningkatan angka melek huruf juga terkait dengan perluasan dan peningkatan pendidikan non formal. Beberapa data terkait dengan pendidikan non formal antara lain adalah sebagai berikut: a. PKBM dan TBM berjumlah 544 buah, dengan peserta didik 6.171 dan jumlah tutor 1.178 orang. b. PAUD berjumlah 5.724 buah dengan peserta didiksebanyak 349.394 anak. Kondisi pencapaian angka melek huruf yang positif menunjukkan hasil dariprogram kegiatan yang telah dilakukan, yang menggambarkan bukan hanyaperan dari pemerintah.Capaian ini juga menunjukkan kontribusi penting daripihak non pemerintah seperti swasta dan organisasi masyarakat yang jugamenjadi penyelenggara pendidikan di berbagai jenjang. Permasalahan: 1. Banyaknya anak putus sekolah,baik pada jenjang pendidikan dasar maupun pada jenjang pendidikanmenengah. Kemiskinan menjadi salah satu penyebab anak putus sekolah.persoalan penting, yang dalam kaitan dengan pendidikan, akan membatasi akses peserta didik terhadap pendidikan. 2. Disparitas dalam memperoleh pendidikan juga terjadi antara penduduk yang tinggal di daerah 3T = terpencil, tertinggal, terluar. 2010 2011 2012 2013 2014 2015 PROV.Lampung NASIONAL 72,27 72,77 73,29 73,81 99,70 99,84 99,86 99,86 99,87 99,88 LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG 143 Solusi: 1. Untuk menjawab persoalan tersebut dibuatlah kebijakaan terobosan seperti penyediaan dana BOS,dan beasiswa miskin secara massal telah terbukti dapat menurunkan angka putus sekolah. 2. Dan untuk memecahkan permasalahan yang kedua,Dinas Pendidikan Provinsi lampung mengadakan bantuan tenaga pengajar tingkat SD dan SMP didaerah terpencil,dengan Program Lampung Mengajar.

11. Sasaran Tuntasnya Wajib Belajar Pendidikan 9 Tahun