LKj Provinsi Lampung Tahun 2015
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
109
terhadap PDRB Provinsi Lampung didukung 1 satu indikator sebagaimana tabel 3.8 berikut :
Tabel 3.8 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Pertumbuhan dan
Kontribusi Sektor Industri Pengolahan Terhadap PDRB Provinsi Lampung
No Indikator
Capaian 2014
2015 Target
Akhir RPJMD
2019 Capaian
sd 2015 terhadap
2019 Target
Realisasi Realisasi
1 Laju pertumbuhan
sektor industri pengolahan
4,51 7,48
7,48 100
7,46 100,26
Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016
Pencapaian target kinerja yang menunjukkan capaian sebanyak 100
diatas menunjukkan capaian kinerja yang sangat tinggi. Capaian laju
pertumbuhan sektor industri pengolahan tahun 2015 ini lebih baik dari tahun 2014 sebesar 4,51. Capaian ini juga menyumbang sebanyak 100,26 dari
target kinerja pada akhir RPJMD. Kegiatan industri pengolahan di Lampung secara umum juga
menunjukkan peningkatan produksi. Sepanjang tahun 2010-2015 lapangan usaha industri pengolahan tumbuh 6,63 persen rata-rata per tahunnya.
Kegiatan industri di Lampung keseluruhannya merupakan pengolahan komoditi non migas, sedangkan minyak dan gas bumi yang ada baru sebatas
kegiatan eksplorasi sumber daya alam. Menurut jenis industri, produksi kertasbarang dari kertaspercetakan tahun 2014 mengalami pertumbuhan
tertinggi 12,17 persen. Selain itu produk lain yang juga tumbuh signifikan adalah industri barang galian bukan logam, industri alat angkutan, industri
mesin dan perlengkapannya, industri batu bara dan pengilangan minyak, industri logam dasar, serta industri tekstil dan pakaian jadi yang diperkirakan
tumbuh di atas 5 persen.
4. Sasaran Meningkatnya Pertumbuhan dan Kontribusi Sektor Perdagangan pada PDRB Provinsi
Tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi ketimpangan pembangunan daerah yang dijabarkan dalam sasaran
meningkatnya pertumbuhan dan kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Provinsi Lampung didukung 2 dua indikator sebagaimana tabel 3.9
berikut :
LKj Provinsi Lampung Tahun 2015
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
110
Tabel 3.9 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Pertumbuhan Dan
Kontribusi Sektor Perdagangan pada PDRB Provinsi
No Indikator
Capaian 2014
2015 Target
Akhir RPJMD
2019 Capaian
sd 2015 terhadap
2019 Target Realisasi
Realisasi 1
Laju Pertumbuhan
Sektor Perdagangan 0,71
2 1,98
99,00 5,24
37,79 2
Pertumbuhan Ekspor -
6 17,40
290,00 6,70
259,70 Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016
Pengukuran terhadap capaian kinerja untuk sasaran ini menunjukkan bahwa capaian kinerja untuk indikator laju pertumbuhan sektor perdagangan
sangat tinggi, karena mencapai 99,00 dari target yang dirumuskan.
Pencapaian ini juga telah mencapai 37,79 dari rencana target kinerja pada akhir RPJMD pada tahun 2019 yaitu sebesar 5,24 persen.
Di Tahun 2015 ini Neraca Perdagangan Provinsi Lampung Menunjukan Surplus sebesar US 14.566.254,6 dengan Nilai Ekspor US 131.989.309,1dan
Nilai Impor US 117.423.054,5. Sedangkan, pertumbuhan ekspor Provinsi Lampung Tahun 2015
mencapai 290 dari yang ditargetkan sebesar 6 persen. Jumlah Ekspor di Provinsi Lampung sampai dengan Desember 2015 sebanyak US
131.989.309,1 dengan Volume Ekspor sebanyak 458.475.709,1 Ton. Perkembangan Ekspor jangka waktu 2 tahun terakhir 2014
– 2015 secara komulatif mengalami penurunan sebesar US1.945.758.171,32 atau sebesar
93,65 .
Grafik 3.6 Jumlah Nilai Ekspor Provinsi Lampung Tahun 2011 – 2015 Juta
Catatan : Angka Sementara Sumber : Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, 2016
.
Berdasarkan Komoditi unggulan sampai dengan akhir tahun 2015 sebesar US 131.989.309,1 dengan Volume Ekspor sebanyak 458.475.709,1
Ton. Penyumbang Ekspor terbesar Provinsi Lampung dari Komoditi utama
2011 2012
2013 2014
2015 Nilai Ekspor 3440,440 7277,800 2576,400 2077,750
131,989 3440,440
7277,800
2576,400 2077,750
131,989 -
2000,000 4000,000
6000,000 8000,000
LKj Provinsi Lampung Tahun 2015
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
111
yaitu Minyak Sawit dengan nilai sebesar US 504.939.030 dengan Volume ekspor sebesar 854.987,8 ton.
Komoditi utama Provinsi Lampung dari hasil Tambang yaitu Batubara merupakan penyumbang ekspor terbesar kedua dengan nilai sebesar US
311.584.763 dengan volume ekspor sebesar 5.017.585 ton.
Tabel 3.10 Ekspor Berdasarkan Komoditi Utama Provinsi Lampung Tahun 2015
NO KOMODITI
VOLUME TON NILAI US
TOTAL 1
Kopi Robusta 258.844,1
462.807.395
15,78
2 Batu Bara
5.017.585 311.584.763
10,62
3 Udang Beku
13.012,5 107.402.224
3,66
4 Minyak sawitCPO
854.987,8 504.939.030
17,22
5 Minyak RBD Stearin
423.200 265.804.338
9,06
6 Lada Hitam
25.260,1 232.804.800
7,94
7 Nanas Kaleng
124.687,3 137.475.583
4,69
8 Minyak Kelapa
368.350 255.746.511
8,72
9 Pulp
279.684,2 153.621.476
5,24
10 Komoditi Lainnya
1.107.287,5 2.781.267.709
94,83
Jumlah
8.472.898,5 2.932.858.493
100,00
Sumber : Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, 2016
Berdasarkan Negara tujuan, ekspor terbesar provinsi Lampung Tahun 2014 yaitu Negara United States Of America dengan nilai ekpor sebesar US
261.462.339,42 merupakan penyumbang ekspor terbesar sebesar 12,58 dari total ekspor Provinsi Lampung. India merupakan negara tujuan ekspor
terbesar kedua dengan nilai ekspor US 188.096.424,32 juta atau 9,05 dari total ekspor Lampung tahun 2014. Negara Tujuan Ekspor terbesar Provinsi
Lampung lainnya dapat dilihat pada tabel berikut ini;
Tabel 3.11 Ekspor Provinsi Lampung Berdasarkan Negara Tujuan Tahun 2015
NO NEGARA TUJUAN
VOLUME TON NILAI US.
TOTAL 1
Amerika Serikat 50.820,17
261.462.339,42 8,91
2 India
333.965,5 233.763.498
7,97 3
Jepang 1.301.027,9
207.356.216,6 7,07
4 Cina,RR
309.689,7 244.583.796,7
8,34 5
Spanyol 238.104,3
154.709.340,2 5,28
6 Belanda
400.970,4 162.594.138,4
5,54 7
Malaysia 117.209,7
105.637.930,5 3,60
8 Italia
325.711,3 237.555.489,4
8,10
LKj Provinsi Lampung Tahun 2015
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
112
9 Taiwan
3.481.867,3 223.819.172,1
7,63 10
Jerman 42.298,3
78.961.476,1 2,69
11 Negara Lainnya
1.871.234 1.022.415.095,38
34,86 Total
8.472.898,5 2.932.858.498,8
100,00
Catatan : Data per September 2015 Data Sementara Sumber : Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, 2016
Permasalahan dan Solusi
1 Permasalahan
a. Permintan masyarakat terhadap komoditi kebutuhan bahan pokok, barang penting dan barang strategis lainya pada hari besar nasional cenderung
melonjak sehingga menyebabkan kenaikan harga b. Masih rendahnya daya saing komoditi eksport daerah
2 Solusi
a Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan para distributor untuk menjaga ketersediaan barang pada hari besar nasional sehingga gejolak
harga dapat terkendali.
b
Perlu terus dilakukan upaya peningkatan mutu produk ekspor daerah, diversifikasi komoditi ekspor dan perluasan pasar ekspor.
1. Sasaran Meningkatnya Peran Koperasi Dan UMKM Dalam Perekonomian Daerah