Hasil Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Lampung

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG 212

a. Hasil Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Lampung

Akuntabilitas pemerintah menunjukkan pergeseran baru dalam relasi antara pemerintah dengan publik. Konsep akuntabilitas menunjukkan bahwa pemerintah memiliki kewajiban untuk bisa mempertanggung-jawabkan mandat yang diberikan publik untuk mengelola urusan-urusan publik, dengan memberikan pelayanan publik dan pemenuhan hak-hak warga negara. Dalam RPJMD Provinsi Lampung 2015 – 2019 perhatian Provinsi Lampung akan pentingnya akuntabilitas, bisa dilihat dalam rumusan misi ke-5 yaitu Mendukung Supremasi Hukum, Membangun Demokrasi Berbasis Kearifan Lokal, dan Memantapkan Kepemerintahan yang Baik dan Antisipatif . Tata kelola pemerintahan yang baik lazim digambarkan dalam 3 pilar yaitu akuntabilitas, transparansi dan partisipasi. Ketiga kata kunci ini menunjukkan pengakuan akan kontribusi bukan hanya pemerintah dalam penyelesaian urusan- urusan publik, namun juga masyarakat dan pihak non pemerintah yang lain. Karenanya, partisipasi dan transparansi juga menjadi kunci selain akuntabilitas untuk membuat pengelolaan publik dengan lebih terbuka dan memberi ruang bagi berbagai pihak. Capain kinerja yang sudah dicapai menunjukkan hasil yang baik. Tahun 2015 target yang ditetapkan adalah predikat CC untuk akuntabilitas kinerja pemerintah dan telah berhasil dicapai 100 atau bernilai kinerja sangat tinggi. Dengan pencapaian predikat CC 5, telah menyumbang sebesar 33,33 terhadap target akhir RPJMD yaitu mencapai predikat BB 3 pada tahun 2019. Sebagai catatan, kinerja ini adalah realisasi kinerja pemerintah daerah tahun 2014 yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tahun 2015, karena proses penilaian akuntabilitas kinerja tahun 2015 sedang dalam proses ketika laporan ini disusun. Menurut penilaian Kemenpan dan RB, beberapa hal penting dari penilaian akuntabilitas Provinsi Lampung adalah sebagai berikut: a. Provinsi Lampung meraih nilai 51,14 atau mencapai predikat CC. Rincian hasil penilaian adalah sebagai berikut: 1 Perencanaan Kinerja meraih nilai 16,84 2 Pengukuran Kinerja meraih nilai 11,15 3 Pelaporan Kinerja meraih nilai 9,22 4 Evaluasi Kinerja meraih nilai 5,27 5 Capaian Kinerja meraih nilai 8,66 b. Nilai ini merupakan akumulasi penilaian terhadap seluruh komponen manajemen kinerja di lingkungan Provinsi Lampung yang dievaluasi. LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG 213 c. Secara umum, evaluasi atas kinerja Provinsi Lampung sudah menunjukkan hasil yang baik, namun masih memerlukan beberapa perbaikan ke depan sebagaimana ditunjukkan dalam tabel di bawah ini. Tabel 3.70 Hasil Penilaian Akuntabilitas Provinsi Lampung Tahun 2015 oleh Kemenpan RB Aspek Tantangan dan Rekomendasi Perencanaan Kinerja Dokumen RPJMD dan Renstra SKPD belum dilengkapi dengan indikator tujuan sebagai alat ukur keberhasilan organisasi beserta target kinerja jangka menengah Belum menyusun rencana aksi atas kinerja yang akan dicapai dalam perencanaan kinerja tahunan dan menyajikan target secara periodik atas kinerja Belum memanfaatkan rencana aksi dalam pengarahan dan pengorganisasian kegiatan serta memonitor pencapaiannya secara berkala Pengukuran Kinerja Melakukan peningkatan kualitas ukuran kinerja, tidak hanya pada tingkat Pemerintah Provinsi Lampung, tetapi juga sampai pada tingkatan yang lebih operasional eselon III dan IV Melakukan peningkatan pemanfaatan indikator kinerja utama sebagai instrumen pengukuran kinerja yang dapat memberikan umpan balik bagi upaya perbaikan kinerja, termasuk sebagai instrumen untuk menentukan reward dan punishment Pelaporan Kinerja Meningkatkan kualitas pelaporan kinerja sesuai dengan kerangka Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Laporan kinerja hendaknya memberikan gambaran informasi mengenai evaluasi dan analisis mengenai capaian kinerja, pembandingan data kinerja yang memadai antara realisasi tahun ini dengan tahun sebelumnya dan pembandingan lain yang diperlukan Memberikan informasi tentang analisis efisiensi penggunaan sumber daya, informasi keuangan yang terkait dengan pencapaian sasaran kinerja LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG 214 instansi Evaluasi Kinerja Melakukan evaluasi secara berkala terhadap capaian kinerja dan melakukan tindaklanjut terhadap permasalahan yang dihadapi dengan langkah-langkah yang nyata, serta menjadi bahan pelajaran agar tidak terulang pada masa mendatang Capaian Kinerja Meningkatkan capaian kinerja tidak hanya sekedar upaya pencapaian output tetapi juga sampai pada capaian tingkat outcomes Pencapaian nilai terhadap evaluasi kinerja instansi pemerintah tahun 2015 bila dibandingkan dengan tahun 2014 mengalami peningkatan meskipun tidak signifikan yaitu hanya 0,87 poin. Adapun perbandingan nilai evaluasi atas akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah Provinsi Lampung dalam kurun 5 lima Tahun adalah sebagai berikut pada tabel 3.71 : Tabel 3.71 Perbandingan Nilai Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Lampun Tahun 2011 – 2015 No Komponen Yang Dinilai Bobot Nilai 2011 Nilai 2012 Nilai 2013 Nilai 2014 Bobot Nilai 2015 1 Perencanaan Kinerja 35 16,52 18,93 20,52 18,87 30 16,84 2 Pengukuran Kinerja 20 9,24 9,47 12,32 9,36 25 11,15 3 Pelaporan Kinerja 15 7,16 7,28 8,16 6,88 15 9,22 4 Evaluasi Kinerja 10 4,89 4,70 4,11 4,63 10 5,27 5 Capaian Kinerja 20 9,40 9,97 11,04 10,53 20 8,66 6Nilai Hasil Evaluasi 100 47,21 50,35 56,15 50,27 100 51,14 Tingkat Akuntabilitas Kinerja C CC CC CC CC Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016 Pemerintah Provinsi Lampung telah berupaya mendorong penguatan penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Kabupaten dan Kota di wilayah Provinsi Lampung. Langkah-langkah yang telah dilakukan yaitu : 1. Menyelenggarakan workshop penyusunan perjanjian kinerja bagi seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung pada bulan Januari 2015 di Balai Keratun Provinsi Lampung dengan melibatkan narasumber daerah Provinsi Lampung. 2. Menyelenggarakan workshop penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di Provinsi Lampung pada bulan Oktober 2015 bagi seluruh SKPD dan KabupatenKota di lingkungan Pemerintah Provinsi LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG 215 Lampung dengan melibatkan narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi. Foto: Workshop Penyusunan Lakip Prov. Lampung, Okt. 2015 Sumber: Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2015 3. Melaksanakan pembinaan ke SKPD dan kabupatenkota di lingkungan pemerintah Provinsi Lampung. 4. Memberikan arahan penyusunan Indikator Kinerja Utam IKU, perjanjian kinerja, rencana kinerja tahunan dan laporan kinerja di Kabupaten Tanggamus dan Kabupaten Lampung Utara. Foto: Workshop Penyusunan IKU, PK, RKT dan LKj, Nop. 2015 Sumber: Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2015 Permasalahan : 1. Sering bergantinya sumber daya manusia di bidang perencanaan SKPD yang menangani penyusunan PK, RKT, dan LKj sehingga kurang sinkronnya tujuan, sasaran dan indikator yang ditampilkan dalam dokumen renstra dengan PK, RKT dan LKj. 2. Belum adanya sampel laporan kinerja yang baik dan baku untuk dijadikan contoh sehingga penyusunan PK, RKT dan LKj belum optimal. Solusi : 1. Menyelenggarakan workshop dengan narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG 216 2. Perlu adanya pendampingan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

b. Hasil Evaluasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah