Provinsi Lampung - Pemerintah Provinsi Lampung BAB III
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
83
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
Akuntabilitas Kinerja dalam LKj Provinsi Lampung tidak terlepas dari rangkaian mekanisme fungsi perencanaan yang sudah berjalan mulai dari RPJMD, Renstra SKPD, RKPD ataupun RKT dan Perjanjian Kinerja Pemerintah Provinsi Lampung. Dalam pelaksanaan pembangunan Pemerintah Provinsi
Lampung sebagaimana fungsi actuating, dari berbagai piranti perencanaan yang
sudah dibuat tersebut, hingga sampai pada saat pertanggungjawaban pelaksanaan pembangunan yang mengerahkan seluruh sumber daya manajemen pendukungnya.
Pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan pembangunan sifatnya terukur, terdapat standar pengukuran antara yang diukur dengan piranti pengukurannya. Pertanggungjawaban pengukuran yang diukur adalah kegiatan, program dan sasaran yang prosesnya adalah sejauh mana ketiga komponentersebut dilaksanakan selaras dan sinergi dengan berbagai piranti perencanaan yang telah dibuat. Piranti pengukurannya berupa Pengukuran Kinerja (atau sebelum Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 disebut dengan Pengukuran PencapaianSasaran untuk mengukur sasaran).
Adapun pengukuran kinerja dilakukan dengan caramembandingkan target setiap Indikator Kinerja Sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan
penghitungan akan diketahui selisih atau celah kinerja (performance gap).
Selanjutnya berdasarkan selisih Kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan kinerja di masa yang akan
datang (performance improvement).
Dalam hal ini, laporan kinerja pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiapinstansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukandalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan
evaluasi sertapengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap
pengukurankinerja (Permenpan No. 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah).
(2)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
84
Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman pada Permendagri No. 54 tahun 2010 dengan menggunakan skala penilaian terhadap kinerja pemerintahdibagi 4 (empat) kategori dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut :
Tabel 3.1 Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Tahun 2015
No. Interval Nilai Realisasi Kinerja
Kriteria Penilaian
Realisasi Kinerja Kode
1. 91 Sangat Tinggi
2. 76 90 Tinggi
3. 66 75 Sedang
4. 51 65 Rendah
5. 50 Sangat Rendah
Sumber: Permendagri No. 54 Tahun 2010
3.1 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2015
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan akan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Kriteria penilaian yang diuraikan dalam tabel 3.2 selanjutnya akan dipergunakan untuk mengukur kinerja Pemda Lampung untuk tahun 2015. Pencapaian IKU Gubernur tahun 2015 secara ringkas ditunjukkan oleh tabel berikut ini:
Tabel 3.2 Tabel Pencapaian IKU Gubernur Tahun 2015
No Indikator Capaian 2014
2015 Target
Akhir RPJMD
(2019)
Capaian s/d 2015 terhadap 2019 Target Realisasi %
Realisasi 1 Pertumbuhan
Ekonomi
5,08 6,00-6,35 5,13 85,50 7,00-7,50 73,29
2 Indeks Gini 0,35 0,33 0.33 100 0,32 93,93
3 PDRB atas dasar harga berlaku
231.008.426 245.330.948 253.162.538,30 103,19 318.996.62 9
79,36 4 PDRB atas dasar
harga konstan
189.809.458 ,54
201.577.645 199.525.419,80 98,98 262.203.722 76,10
5 PDRB per kapita (berlaku)
28,78 30,63 31,19 101,83 39,45 79,06
6 Laju pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan, perikanan
3,39 3,69 3,66 99,18 4,48 81,69
7 Nilai Tukar Petani (NTP)
104,38 103,53 103,17 99,65 104,84 98,41 8 Nilai Tukar 111,7 113,72 105,86 93,09 114,29 92,62
(3)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
85 Nelayan (NTN)
9 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi
83,4 84,1 84,1 100 86,20 97,56
10 Laju pertumbuhan sektor industri pengolahan
4,51 7,48 7,48 100 7,46 100,27
11 Laju pertumbuhan sektor
perdagangan
5,98 2 1,98 99,00 5,24 37,79
12 Pertumbuhan ekspor
-9,49 6 17,4 290,00 6,70 259,70
13 Jumlah koperasi aktif
2.903 2.945 2.760 93,72 3.250 84,92
14 Jumlah UMKM 375.425 375.425 382.425 101,82 414.398 92,28 15 Laju pertumbuhan
investasi (PMTDB) atas dasar harga berlaku
5,66 9,94 7,24 72,83 14,56 49,73
16 Jumlah wisatawan nusantara
4.327.188 4.759.950 5.530.803 116,19 7.155.495 77,29
17 Jumlah wisatawan mancanegara
95.528 105.081 114.907 109,35 153.914 74,66 18 Pertumbuhan PAD 2,20 2,64 2,55 94,81 14,87 17,15 19 Kemantapan jalan
provinsi
65,05 65,00 67,02 103,11 85,00 78,85 20 Tingkat
kesesuaian antara RTRW Provinsi Lampung dengan penataan ruang
Sesuai Sesuai Sesuai 99,10 Sesuai 99,10
21 Kondisi jaringan irigrasi dan bangunan pelengkap yang terpelihara
65 65 100 85 76,47
22 Pembangunan embung dan bangunan
penampungan air lainnya dari kebutuhan yang akan dibangun
12 12 100 20 60
23 Tingkat Rumah Tangga yang Memiliki Akses Masyarakat
(4)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
86 Terhadap Air
Minum Layak 24 Tingkat Kawasan
Permukiman Kumuh
2,11 2,11 100 0 -
25 Tingkat Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap
Lingkungan Sehat
50,71 50,71 100 100 50,71
26 Tingkat Rumah Layak Huni
40 39,75 99,38 60 66,25
27 Laju pertumbuhan sektor
pertambangan
2,06 4,20 203,88 2,50 168
28 Rasio elektrifikasi rumah tangga
78 74,16 80,46 108,50 83,47 96,39
29 Angka melek huruf
95,60 96 99,88 104,04 98 101,92
30 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A
111,85 111,9 110,17 98,45 112,08 98,30
31 APK
SMP/MTS/Paket B
95,66 96,05 98,52 102,57 97,62 100,92 32 Angka Partisipasi
Murni (APM) SD/MI/Paket A
98,20 95,56 92,92 97,24 95,75 97,04
33 APM SMP/MTs/ Paket B
78,40 75,50 72,24 95,68 77,10 93,70
34 Angka rata-rata lama sekolah
7,48 7,50 7,50 100 7,70 97,40
35 Angka Kelulusan 99,91 100 100 100 100 100
36 Angka
melanjutkan SMP - SMA
70,24 80 72,06 90,01 100 72,06
37 Angka
melanjutkan SMA - PT
55 55 100 75,00 73,33
38 APK
SMA/SMK/MA/ Paket C
64,35 70 66,06 94,37 78 84,70
39 APM SMA/SMK/ MA/Paket C
62 50,15 80,89 70 71,64
40 Angka harapan hidup
69,66 69,75 70 100,36 72 97,22
41 Angka Kematian Bayi (AKB) per
(5)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
87 1000 lahir hidup
42 Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup
81 341 95,46 172,01 309 169,11
43 Prevalensi Balita Kurang Gizi
18,8 18,44 15,64 117,90 17,00 169,11 44 Angka Penemuan
Kasus TB (semua tipe yg
dilaporkan)/Case Notification Rate)
91 99 99 100 154 64,29
45 Angka Kesakitan Positif Malaria (API)
0,40 0,35 0,43 77,14 0,10 (-)230,00
46 Prevalensi HIV AIDS per 100 penduduk usia > dari 15 tahun
0,04 0,49 0,01 198,58 0,49 198,58
47 Angka Kesakitan DBD
16,82 50 38,51 122,98 46 116,28
48 Cagar budaya dan aset daerah yang bernilai budaya yang diperlihara
4.747 1.576 1.576 100 3.267 48,24
49 Peningkatan jumlah pengunjung museum
137.987 137.987 100 225.000 61,33
50 Jumlah sanggar kesenian
903 494 54,70 960 51,46
51 Persentase penduduk miskin
14,28 13,53 14,35 93,93 11,10 70,72
52 Indeks kedalaman kemiskinan
2,23 2,095 2,36 87,39 1,40 31,43
53 Indeks keparahan kemiskinan
0,51 0,47 0,60 72,34 0,34 23,53
54 Jumlah PMKS yang ditangani
5.409 8.677 8.595 99,05 8.220 104,56
55 Rasio
ketergantungan
64,32 52,55 49,57 105,67 46,75 93,97 56 Tingkat partisipasi
angkatan kerja
66,99 65,75 65,60 100,23 66,46 101,29 57 Tingkat
pengangguran terbuka
4,79 5,29 5,42 92,24 4,17 70,02
(6)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
88 transmigrasi ke
luar Lampung 59 Fasilitas yang dibangun di kawasan KTM sebagai embrio pusat
pertumbuhan ekonomi baru
- 3 3 100 6 50
60 Jumlah SKPD Provinsi yang mengimplementas ikan anggaran responsif gender
- 3,6 5,45 151,3 36,4 10
61 Perempuan keluarga miskin pedesaan
25 kelom pok
450 450 100 130 29,41
62 Jumlah Kab/Kota layak anak se-Provinsi Lampung
1 1 1 100 3 33,3
63 Penanganan kasus perempuan dan anak
22 75 95 126,7 200 47,5
64 Peringkat pekan olahraga prestasi nasional
2 8 8 100 5 40
65 Kelompok pemuda yang dilatih sebagai kader
kewirausahaan
20 35 20 57,14 35 57,14
66 Rasio tempat peribadatan per jumlah penduduk
1:291 1 : 293 99,31 1:303 96,69
67 Jumlah Rumusan Kebijakan (policy paper)
pembangunan daerah yang aplikatif
- 9 9 100 40 22,5
68 Jumlah
Kabupaten dan Kota di Provinsi Lampung yang telah melakukan sinkronisasi dan koordinasi
(7)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
89 Roadmap Sida
69 Kelas status mutu sungai utama dan waduk besar
D D D 100 B
70 Jumlah
perusahaan yang menjadi peserta PROFER
70 100 70 70 140 50
71 Tingkat
pencemaran air
15 45 45 100 25 20
72 Luas rehabilitasi hutan dan lahan termasuk mangrove
66.705 84.014 86.364 102,80 175.770 18,03
73 Jumlah Raperda dan Pergub yang dihasilkan
32 dan 80
10 dan 40 11 dan 66 110 dan 165
10 dan 30
110 dan 220 74 Penyelesaian
Kasus Tanah
11 6 6 100 6 100
75 Hasil Evaluasi Kinerja Pemerintah Provinsi Lampung
CC CC CC 100 BB 33,33
76 Hasil evaluasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)
Tinggi Tinggi Tinggi 100 Tinggi 100
77 Opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah
WTP WTP WTP 100 WTP 100
78 Persentase Hasil Audit APIP yang Terselesaikan
100 50 50 100 90 55,55
79 Persentase Penurunan Pelanggaran Terhadap Standar Atas Pelaksanaan Tugas SKPD Sesuai Aspek Pembinaan dan Pengawasan
(8)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
90 80 Konsistensi antar
dokumen perencanaan
100 100 100 100 100 100
81 Indeks kepuasan masyarakat (skala 1-10)
6,23 6,23 100 7,00 89,00
82 Akreditasi kelembagaan Badan Diklat
- B B 100 A 50
83 Indeks demokrasi 63,13 71,88 71,62 99,63 73,50 97,44
Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016
Catatan:
Untuk indikator ke-66, 75, 76, 77 dan 83 merupakan capaian kinerja tahun 2014, karena realisasi kinerja tahun 2015 baru bisa dilihat pada triwulan 3 dan 4 tahun 2016.
Dari 83 Indikator Kinerja Sasaran yang merupakan Indikator Kinerja Utama
(IKU)Pemerintah Provinsi Lampung pada tahun 2015, 56 indikator menunjukkan
capaian 100% atau lebih. Tingkat ketercapaian ini menunjukkan pelaksanaan urusan yang terkait dicapai melalui dukungan penganggaran dan kerja keras seluruh stakeholder dalam mendukung capaian sejumlah indikator tersebut. Untuk sejumlah target IKU Provinsi Lampung yang tingkat pencapaiannya belum mencapai 100% pada tahun 2015, masih diperlukan upaya kinerja yang lebih keras, fokus, dan terarah; dengan pertimbangan sejumlah analisa yang
mempengaruhi. Sedangkan, 27 indikator kinerja sasaran yang lainnya memiliki
capaian 54,70% sampai dengan 99,65%.
Berdasarkan skala nilai peringkat kinerja pada Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 54 tahun 2010 terdapat 73 indikator menunjukkan capaian sangat
tinggi, 5 indikator menunjukkan capaian yang tinggi, 3 indikator dengan capaian
sedang dan hanya 2 indikator yang capaiannya masih rendah.
Sementara apabila dilihat dalam kerangka triwulan, perbandingan antara rencana dan realisasi kinerja untuk seluruh sasaran dapat dilihat pada tabel 3.3 sebagai berikut:
Tabel 3.3 Realisasi dan Capaian Kinerja IKU Gubernur Tahun 2015 Per Triwulan
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
Tahunan Triwulan Target Realisasi Persentase 1 Peningkatan pertumbuhan
dan kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB Provinsi Lampung
Pertumbuhan
Ekonomi Persen 6,00-6,35
Triwulan I 6,00-6,35 4,91 81,83
Triwulan II 6,00-6,35 5,06 84,33
Triwulan III 6,00-6,35 5,22 87,00
Triwulan IV 6,00-6,35 5,33 88,83
Indeks Gini Koefisien 0,33
Triwulan I 0,33 0,38 115,15
Triwulan II 0,33 - 115,15
Triwulan III 0,33 0,26 78,78
Triwulan IV 0,33 - 78,78
(9)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
91
berlaku Triwulan II 264.111.510 63.690.462,30 24,11
Triwulan III 264.111.510 66.902.442,90 25,33 Triwulan IV 264.111.510 61.783.753,10 23,39
PDRB atas dasar harga
konstan Juta Rp 201.577. 645
Triwulan I 244.917.027 48.609.466,90 19,85 Triwulan II 244.917.027 50.644.354,30 20,68 Triwulan III 244.917.027 52.327.007,00 21,37 Triwulan IV 244.917.027 47.944.591,70 19,58
PDRB per kapita
(berlaku) Juta Rp 30,63
Triwulan I 30,63 7,49 24,45
Triwulan II 30,63 7,85 25,63
Triwulan III 30,63 8,24 26,90
Triwulan IV 30,63 7,61 24,84
Laju pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan, perikanan
Persen 3,69
Triwulan I 3,69 1,76 47,70
Triwulan II 3,69 7,96 215,72
Triwulan III 3,69 3,20 86,73
Triwulan IV 3,69 1,23 33,33
Nilai Tukar Petani (NTP)
Indeks
Harga 125,64
Triwulan I 125,64 102,90 81,90
Triwulan II 125,64 102,00 81,18
Triwulan III 125,64 103,77 82,59
Triwulan IV 125,64 103,99 82,77
Nilai Tukar Nelayan (NTN)
Indeks
Harga 113,72
Triwulan I 113,72 106,81 93,92
Triwulan II 113,72 106,40 93,56
Triwulan III 113,72 106,03 93,24
Triwulan IV 113,72 104,21 91,64
2 Terpenuhinya kebutuhan pangan per kapita masyarakat untuk memenuhi kecukupan energy dan keamanan pangan
Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
Konsumsi
Persen 84,1
Triwulan I 83,40 83,40 100
Triwulan II 83,40 83,40 100
Triwulan III 83,40 83,40 100
Triwulan IV 84,10 84,10 100
3 Meningkatnya pertumbuhan dan kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Provinsi Lampung
Laju pertumbuhan sektor industri
pengolahan
Persen 7,48
Triwulan I 7,48 6,75 90,24
Triwulan II 7,48 7,77 103,87
Triwulan III 7,48 8,34 111,48
Triwulan IV 7,48 7,00 93,58
4 Meningkatnya pertumbuhan dan kontribusi sektor perdagangan pada PDRB Provinsi
Laju pertumbuhan
sektor perdagangan Persen 2
Triwulan I 2 5,32 266,00
Triwulan II 2 (1,19) (59,50)
Triwulan III 2 0,23 11,50
Triwulan IV 2 3,94 197,00
Pertumbuhan ekspor Persen 6
Triwulan I 6 2,96 49,33
Triwulan II 6 2,61 43,50
Triwulan III 6 0,83 13,83
Triwulan IV 6 (0,14) 2,33
5 Meningkatnya peran koperasi dan UMKM dalam
perekonomian daerah Jumlah koperasi aktif Unit 2.945
Triwulan I 736 500 67,93
Triwulan II 736 690 93,75
Triwulan III 736 760 103,26
Triwulan IV 737 810 109,90
Jumlah UMKM UMKM 375.425
Triwulan I 375.425 93.580 99,70
Triwulan II 375.425 93.792 99,93
Triwulan III 375.425 97.243 103,61 Triwulan IV 375.425 97.632 104,02 Peningkatan kontribusi
penanaman modal (investasi) terhadap perekonomian daerah
Laju pertumbuhan investasi (PMTDB) atas
dasar harga berlaku
Persen 9,94
Triwulan I 9,94 5,87 59,05
6 Triwulan II 9,94 6,41 64,48
Triwulan III 9,94 8,23 82,79
Triwulan IV 9,94 8,30 83,50
7 Berkembangnya kontribusi pariwisata pada perekonomian daerah
Jumlah wisatawan
nusantara 4.759.950
Triwulan I 889.635 1.033.707 116,19 Triwulan II 1.152.384 1.339.007 116,19 Triwulan III 1.341.830 1.559.133 116,19 Triwulan IV 1.376.102 1.598.955 116,19
Jumlah wisatawan
mancanegara Orang 105.081
Triwulan I 24.694 27.003 109,35
Triwulan II 26.459 28.934 109,35
Triwulan III 25.587 27.980 109,35
Triwulan IV 28.340 30.990 109,35
8 Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD)
Pertumbuhan PAD Persen 2,64
Triwulan I 25 19,15 76,60
Triwulan II 50 44,13 88,26
Triwulan III 75 71,09 94,79
Triwulan IV 100 95,15 95,15
9 Tersediannya
infrastruktur/ prasarana dan sarana transportasi yang handal, terintegritas
dengan system
transportasi nasional untuk mendukung pergerakan orang dan barang
Kemantapan jalan
provinsi Persen 65,00
Triwulan I 65,00 65,05 100,08
Triwulan II 65,00 55,26 85,02
Triwulan III 65,00 55,26 85,02
Triwulan IV 65,00 67,02 103,11
10 Terwujudnya tata ruang wilayah sesuai arah pemanfaatan ruang nasional, provinsi dan
Tingkat kesesuaian antara RTRW Provinsi
Lampung dengan penataan ruang
Sesuai
(10)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
92
kabupaten/ kota Triwulan II 44 0
Triwulan III 72 17,17 23,84
Triwulan IV 100 99,10 99,10
11 Tersedianya sumberdaya air yang handal dan berkualitas untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga (domestik), pertanian (irigasi), industry dan untuk berbagai keperluan lainnya baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang
Kondisi jaringan irigrasi dan bangunan
pelengkap
Persen 65
Triwulan I 22,32 5,56 24,91
Triwulan II 51,92 5,56 10,71
Triwulan III 81,32 38,21 46,99
Triwulan IV 100 100 100
Pembangunan embung dan
bangunan penampungan air
lainnya
Persen 12
Triwulan I 11,90 0 0
Triwulan II 47,14 0 0
Triwulan III 73,57 32,85 44,65
Triwulan IV 100 100 100
Meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar pemukiman (mencakup persampahan, air bersih, air limbah)
Tingkat Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap Air Minum
Layak
Persen 68,82
Triwulan I 11,36 0 0
12 Triwulan II 45,15 0 0
Triwulan III 72,58 20 27,56
Triwulan IV 100 100 100
Tingkat Kawasan
Permukiman Kumuh Persen 2,11
Triwulan I 16,67 0 0
Triwulan II 50 0 0
Triwulan III 75 23,38 31,17
Triwulan IV 100 100 100
Tingkat Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap Lingkungan
Sehat
Persen 50,71
Triwulan I 15,42 0 0
Triwulan II 45 0 0
Triwulan III 72,50 19,05 26,28
Triwulan IV 100 100 100
Tingkat Rumah Layak
Huni Persen 40
Triwulan I 13,75 0 0
Triwulan II 50,83 5,21 10,25
Triwulan III 75,42 31,07 41,19
Triwulan IV 100 99,38 99,38
13 Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur energy dan ketenagalistrikan di Provinsi Lampung
Laju pertumbuhan
sektor pertambangan Persen 2,06
Triwulan I 2,06 2,87 139,32
Triwulan II 2,06 8,08 392,23
Triwulan III 2,06 6,32 306,79
Triwulan IV 2,06 (0,16) (7,76)
Rasio elektrifikasi
rumah tangga Persen 74,16
Triwulan I 74,16 80,46 108,50
Triwulan II 74,16 80,46 108,50
Triwulan III 74,16 80,46 108,50
Triwulan IV 74,16 80,46 108,50
14 Meningkatnya angka
melek huruf Angka melek huruf
Persen 96
Triwulan I 0 0 0
Triwulan II 0 0 0
Triwulan III 0 0 0
Triwulan IV 96 99,88 104,04
15 Tuntasnya wajib belajar 9
tahun Angka Partisipasi
Kasar (APK) SD/MI/Paket A
Persen 111,9
Triwulan I 0 0 0
Triwulan II 0 0 0
Triwulan III 0 0 0
Triwulan IV 111,90 110,17 98,45
APK SMP/MTS/ Paket
B Persen 96,05
Triwulan I 0 0 0
Triwulan II 0 0 0
Triwulan III 0 0 0
Triwulan IV 96,05 98,52 102,57
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A
Persen 95,56
Triwulan I 0 0 0
Triwulan II 0 0 0
Triwulan III 0 0 0
Triwulan IV 95,56 92,92 97,24
APM SMP/MTs/ Paket
B Persen 75,50
Triwulan I 0 0 0
Triwulan II 0 0 0
Triwulan III 0 0 0
Triwulan IV 75,50 72,24 95,68
Angka rata-rata lama
sekolah Persen 7,50
Triwulan I 0 0 0
Triwulan II 0 0 0
Triwulan III 0 0 0
Triwulan IV 7,50 7,50 100
Angka Kelulusan Persen 100
Triwulan I 0 0 0
Triwulan II 100 100 100
Triwulan III 0 0 0
Triwulan IV 0 0 0
Angka melanjutkan
SMP – SMA Persen 80
Triwulan I 0 0 0
Triwulan II 0 0 0
Triwulan III 80 72,06 90,01
Triwulan IV 0 0 0
Angka melanjutkan
SMA - PT Persen 55
Triwulan I 0 0 0
Triwulan II 0 0 0
Triwulan III 55 55 100
Triwulan IV 0 0 0
16 Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat ke jenjang menengah dan
tinggi APK SMA/SMK/MA/
Paket C Persen 70
Triwulan I 0 0 0
Triwulan II 0 0 0
Triwulan III 0 0 0
(11)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
93
APM SMA/SMK/
MA/Paket C Persen 62
Triwulan I 0 0 0
Triwulan II 0 0 0
Triwulan III 0 0 0
Triwulan IV 62 50,15 80,89
17 Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan
masyarakat Angka harapan hidup Tahun 69,75
Triwulan I 69,75 70 100,36
Triwulan II 69,75 70 100,36
Triwulan III 69,75 70 100,36
Triwulan IV 69,75 70 100,36
Angka Kematian Bayi (AKB)
Per 1.000 Lahir Hidup
32
Triwulan I 32 4,88 106,25
Triwulan II 32 4,88 106,25
Triwulan III 32 4,88 106,25
Triwulan IV 32 4,88 106,25
Angka Kematian Ibu (AKI) Per 100.000 Kelahiran Hidup 341
Triwulan I 341 103,36 169,69
Triwulan II 341 103,36 169,69
Triwulan III 341 103,36 169,69
Triwulan IV 341 103,36 169,69
Prevalensi Balita
Kurang Gizi Persen 18,44
Triwulan I 18,44 15,64 115,18
Triwulan II 18,44 15,64 115,18
Triwulan III 18,44 15,64 115,18
Triwulan IV 18,44 15,64 115,18
Angka Penemuan Kasus TB (semua tipe
yg dilaporkan)/ Case Notification Rate)
Per 100.000 Penduduk
99
Triwulan I 99 99 100
Triwulan II 99 99 100
Triwulan III 99 99 100
Triwulan IV 99 99 100
Angka Kesakitan Positif Malaria (API)
Per 100.000 Penduduk
0,35
Triwulan I 0,35 0,43 77,14
Triwulan II 0,35 0,43 77,14
Triwulan III 0,35 0,43 77,14
Triwulan IV 0,35 0,43 77,14
Prevalensi HIV AIDS per 100 penduduk usia
> dari 15 tahun
Persen 0,49
Triwulan I 0,49 0,01 197,96
Triwulan II 0,49 0,01 197,96
Triwulan III 0,49 0,01 197,96
Triwulan IV 0,49 0,01 197,96
Angka Kesakitan DBD Per 100.000 Penduduk
50
Triwulan I 50 38,51 122,98
Triwulan II 50 38,51 122,98
Triwulan III 50 38,51 122,98
Triwulan IV 50 38,51 122,98
18 Terinternalisasinya nilai-nilai budaya dan kearifan lokal
Cagar budaya dan aset daerah yang bernilai
budaya yang diperlihara
1.576
Triwulan I 0 0 0
Triwulan II 0 0 0
Triwulan III 0 0 0
Triwulan IV 1.576 1.576 100
Peningkatan jumlah
pengunjung museum Persen 137.987
Triwulan I 32.101 32.101 100
Triwulan II 55.932 55.932 100
Triwulan III 13.859 13.859 100
Triwulan IV 36.095 36.095 100
Jumlah sanggar
kesenian Sanggar 903
Triwulan I 0 0 0
Triwulan II 0 0 0
Triwulan III 0 0 0
Triwulan IV 903 494 54,71
19 Meningkatnya pelayanan kesejahteraan dan rehabilitasi bagi tuna sosial
Persentase penduduk
miskin Persen 14,35
Triwulan I - -
Triwulan II - -
Triwulan III - -
Triwulan IV 14,35 14,35 93,93
Indeks kedalaman
kemiskinan Persen 2,095
Triwulan I - - -
Triwulan II - - -
Triwulan III - - -
Triwulan IV 2,095 2,357 87,49
Indeks keparahan
kemiskinan Persen 0,47
Triwulan I - - -
Triwulan II - - -
Triwulan III - - -
Triwulan IV 0,47 0,603 71,70
Jumlah PMKS yang
ditangani Jiwa 8.677
Triwulan I - - -
Triwulan II - - -
Triwulan III 8.677 8.595 99,05
Triwulan IV 8.677 8.595 99,05
20 Meningkatnya kualitas dan perlindungan terhadap
tenaga kerja Rasio ketergantungan Persen 52,55
Triwulan I - - -
Triwulan II - - -
Triwulan III - - -
Triwulan IV 52,55 71,97 63,04
Tingkat partisipasi
angkatan kerja Persen 65,75
Triwulan I - - -
Triwulan II - - -
Triwulan III - - -
Triwulan IV 65,75 60,65 92,24
Tingkat pengangguran
terbuka Persen 5,29
Triwulan I - - -
Triwulan II - - -
Triwulan III - - -
Triwulan IV 5,29 5,42 97,54
21 Meningkatnya kesejahteraan masyarakat transmigrasi dan berkembangnya kawasan transmigrasi
Penempatan transmigrasi ke luar
Lampung
KK 55
Triwulan I - - -
Triwulan II - - -
Triwulan III - - -
Triwulan IV 55 55 100
Fasilitas yang dibangun di kawasan
Lembaga Ekonomi
3 Triwulan I - - -
(12)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
94
KTM sebagai embrio pusat pertumbuhan ekonomi baru
Triwulan III - - -
Triwulan IV 3 3 100
22 Meningkatnya indeks pembangunan dan kesetaraan gender
Jumlah SKPD Provinsi yang mengimplementasikan
anggaran responsif gender
Persen 13,6
Triwulan I 13,6 5,45 151,3
Triwulan II 13,6 5,45 151,3
Triwulan III 13,6 5,45 151,3
Triwulan IV 13,6 5,45 151,3
Perempuan keluarga
miskin pedesaan Orang 450
Triwulan I 450 450 100
Triwulan II 450 450 100
Triwulan III 450 450 100
Triwulan IV 450 450 100
23 Meningkatkan perlindungan perempuan dan anak
Jumlah Kab/Kota layak anak se-Provinsi
Lampung
Kab/Kota 1
Triwulan I 1 1 100
Triwulan II 1 1 100
Triwulan III 1 1 100
Triwulan IV 1 1 100
Penanganan kasus
perempuan dan anak Kasus 75
Triwulan I - -
Triwulan II - -
Triwulan III - -
Triwulan IV 75 95 126,7
24 Meningkatnya peran pemuda dan prestasi
olahraga dalam
pembangunan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat.
Peringkat pekan olahraga prestasi
nasional
Peringkat 8
Triwulan I - - -
Triwulan II - - -
Triwulan III - - -
Triwulan IV 8 8 100
Kelompok pemuda yang dilatih sebagai kader
kewirausahaan
Kelompok 35
Triwulan I 35 20 57,14
Triwulan II 35 - -
Triwulan III 35 - -
Triwulan IV 35 - -
25 Meningkatnya kualitas
kehidupan beragama Rasio tempat peribadatan per jumlah penduduk Tempat Ibadah : Orang 1:291
Triwulan I 1:291 1:293 100
Triwulan II 1:291 1:293 100
Triwulan III 1:291 1:293 100
Triwulan IV 1:291 1:293 100
26 Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan daerah yang efisien dan efektif melalui perumusan kebijakan pembangunan daerah yang berbasis riset, IPTEK dan Inovasi
Jumlah rumusan kebijakan (policy paper) pembangunan daerah yang aplikatif
Policy
paper 9
Triwulan I 0 0 0
Triwulan II 2 2 100
Triwulan III 3 3 100
Triwulan IV 4 4 100
Jumlah Kabupaten dan Kota di Provinsi Lampung yang telah
melakukan sinkronisasi dan koordinasi Roadmap
Sida
Kab/Kota 4
Triwulan I 1 1 100
Triwulan II 1 2 200
Triwulan III 1 1 100
Triwulan IV 1 1 100
27 Penurunan beban
pencemaran, pengendalian kerusakan lingkungan, serta perlindungan dan konservasi SDA.
Kelas status mutu sungai utama dan waduk besar
Status D
Triwulan I 30 20 66,67
Triwulan II 30 25 83,33
Triwulan III 40 55 138
Triwulan IV 0 0 0
Jumlah perusahaan yang menjadi peserta
PROFER
Perusahaa
n 100
Triwulan I 10 10 100
Triwulan II 30 30 100
Triwulan III 50 50 100
Triwulan IV 10 10 100
28 Peningkatan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
Menurunnya tingkat pencemaran air
Titik
pantau 45
Triwulan I 15 15 100
Triwulan II 15 15 100
Triwulan III 15 15 100
Triwulan IV 0 0 0
29 Peningkatan manfaat kawasan hutan Provinsi Lampung dari aspek ekonomis dan ekologis.
Luas rehabilitasi hutan dan lahan termasuk
mangrove
Hektar 84.014
Triwulan I - Triwulan II - Triwulan III -
Triwulan IV 84.014 86,364 102,80
30 Terciptanya keadilan,
kepastian dan
kemanfaatan hukum di masyarakat
Jumlah Raperda dan Pergub yang
dihasilkan
Raperda dan Pergub
10 dan 40
Triwulan I 0 & 10 0 & 20 100 & 200 Triwulan II 0 & 10 0 & 17 100 &
170 Triwulan III 2 & 10 2 & 13 100 &
130 Triwulan IV 8 & 10 9 & 16 180 & 160
Penyelesaian Kasus Tanah
Kasus/
Tahun 6
Triwulan I 6 0 0
Triwulan II 6 1 16,67
Triwulan III 6 4 66,67
Triwulan IV 6 6 100,00
31 Meningkatnya kinerja pemerintahan ditandai dengan meningkatnya kepercayaan publik melalui pelayanan prima
Hasil Evaluasi Kinerja Pemerintah Provinsi Lampung
Nilai CC
Triwulan I CC 0 200
Triwulan II CC 0 200
Triwulan III CC CC 100
Triwulan IV CC CC 100
Hasil evaluasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)
Status Tinggi
Triwulan I Tinggi 0 200
Triwulan II Tinggi 0 200
Triwulan III Tinggi Tinggi 100
Triwulan IV Tinggi Tinggi 100
32 Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja pelayanan publik
Opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah
Opini WTP
Triwulan I WTP 0 200
Triwulan II WTP WTP 100
Triwulan III WTP WTP 100
Triwulan IV WTP WTP 100
(13)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
95
pemerintahan yang bersih dan bebas KKN
yang Terselesaikan Triwulan II 50 50 100
Triwulan III 50 50 100
Triwulan IV 50 50 100
Persentase Penurunan Pelanggaran Terhadap Standar Atas Pelaksanaan Tugas SKPD Sesuai Aspek Pembinaan dan Pengawasan
Persen 50
Triwulan I 50 50 100
Triwulan II 50 50 100
Triwulan III 50 50 100
Triwulan IV 50 50 100
34 Meningkatnya kinerja pelayanan publik yang memuaskan masyarakat dan kualitas pelayanan yang merata
Konsistensi antar dokumen perencanaan
Persen 100
Triwulan I 100 100 100
Triwulan II 100 100 100
Triwulan III 100 100 100
Triwulan IV 100 100 100
Indeks kepuasan masyarakat (skala 1-10)
Indeks 6,23
Triwulan I 6,23 6,23 100
Triwulan II 6,23 6,23 100
Triwulan III 6,23 6,23 100
Triwulan IV 6,23 6,23 100
Akreditasi kelembagaan Badan Diklat
Kategori B
Triwulan I B - 100
Triwulan II B - 100
Triwulan III B - 100
Triwulan IV B B 100
35 Meningkatnya kualitas kehidupan berdemokrasi dengan proses demokrasi yang menghargai kebebasan, persamaan, keadilan dalam kerangka supremasi hukum.
Indeks demokrasi Skala 71,88 Triwulan I -
Triwulan II -
Triwulan III 71,88 71,62 99,63
Triwulan IV 71,88 71,62 99,63
Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016
Beberapa IKU yang diuraikan di atas, penetapan target dan pengukuran
realisasi triwulan dilakukan dengan menggunakan proxy indicator karena
karakter indicator yang spesifik, termasuk tentang metode pengukuran indikator.
Indikator yang dimaksud dan penjelasan mengapa dipergunakan proxy indicator
adalah sebagaiberikut:
1. Sebagian indikator merupakan indikator pada level outcome, dimana
pelaksanaan kegiatan pada tahun berjalan, belum tentu akan berkontribusi pada pencapaian target kinerja IKU secara langsung, seperti IKU yang pertama.
2. Sebagian indikator mempergunakan data yang dihasilkan oleh pengukuran
secara periodik oleh lembaga di luar SKPD di lingkungan Provinsi Lampung, yang biasanya dilakukan sekali atau dua kali dalam setahun. Indikator yang masuk dalam kategori ini adalah Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Gini, PDRB atas dasar harga berlaku, PDRB atas dasar harga konstan, PDRB per kapita (berlaku), Laju pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan, perikanan, Nilai Tukar Petani (NTP), Nilai Tukar Nelayan (NTN), Laju pertumbuhan sektor industri pengolahan, Laju pertumbuhan sektor perdagangan, Pertumbuhan ekspor, Laju pertumbuhan investasi (PMTDB) atas dasar harga berlaku, Laju pertumbuhan sektor pertambangan, Angka Melek Huruf, Angka Harapan Hidup, Jumlah penduduk miskin, Indeks Kedalaman Kemiskinan, Indeks Keparahan Kemiskinan, Rasio Ketergantungan, Tingkat partisipasi angkatan kerja, Tingkat pengangguran terbuka, Rasio tempat peribadatan per jumlah
(14)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
96
penduduk, Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Hasil Evaluasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD), Opini Pemeriksaan BPK, Indeks kepuasan masyarakat dan Indeks demokrasi.
Proxy indicator yang dipakai adalah pencapaian indikator yang menjadi penyumbang IKU. Pencapaian kinerja tahun 2015 dibandingkan dengan target kinerjanya, Target RPJMD dan Perjanjian Kinerja Tahun 2016, ditunjukkan tabel 3.4 berikut ini.
Tabel 3.4 Kinerja dan Realisasi Pencapaian IKU Tahun 2015
No Sasaran
Strategis Indikator Kinerja Satuan
2015 2016
Target Capaian Realisasi Target
(RPJMD) PK
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Peningkatan Pertumbuhan dan kontribu si terhadap PDRB Provinsi Lampung
Pertumbuhan Ekonomi Persen 6,00-6,35 5,13 85,50 6,35-6,50 6,35-6,50
Indeks Gini Koefisien 0,33 0,33 100 0,33 0,33
PDRB atas dasar harga
berlaku Juta Rp 245.330.948 253.162.538,30 103,19 261.081.194 261.081.194
PDRB atas dasar harga
konstan Juta Rp 201.577.645 199.525.419,80 98,98 241.539.088 241.539.088
PDRB per kapita (berlaku) Juta Rp 30,63 31,19 101,83 32,82 32,82
Laju pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan, perikanan
Persen 3,69 3,66 99,18 4,16 4,16
Nilai Tukar Petani (NTP) Indeks
Harga 103,53 103,17 99,65 103,84 103,84
Nilai Tukar Nelayan (NTN) Indeks
Harga 113,72 105,86 93,09 113,86 113,86
2 Terpenuhinya kebutuhan pangan per kapita masyarakat untuk memenuhi kecukupan energi
Skor Pola Pangan Harapan
(PPH) Konsumsi Persen 84,1 84,1 100 86,2 86,2
3 Mening katnya pertumbuhan dan kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Provinsi Lampung
Laju pertumbuhan sektor industri pengolahan
Persen 7,48 7,48 100 7,44 7,44
4 Meningkatnya pertumbuhan dan kontribusi sektor perdagangan pada PDRB Provinsi
Laju pertumbuhan sektor
perdagangan Persen 2 1,98 99,00 4,40 4,40
Pertumbuhan ekspor
Persen 6 17,4 290,00 6,25 6,25
5 Meningkatnya peran koperasi dan UMKM dalam perekonomian daerah
Jumlah koperasi aktif
Unit 2.945 2.760 93,72 3.018 3.016
Jumlah UMKM UMKM 375.425 382.247 101,82 384.810 384.810
6 Peningkatan kontribu si pena naman modal (investasi) terhadap perekonomian daerah Laju pertumbuhan investasi (PMTB) atas
dasar harga berlaku
Persen 9,94 7,24 72,83 10,94 10,94
7 Berkem-bangnya kontribu-si
Jumlah wisatawan
nusantara Orang 4.759.950 5.530.803 116,19 5.235.945 5.235.945
(15)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG 97 pariwi-sata pada perekonomian daerah mancanegara
8 Peningkatan pendapatan asli
daerah (PAD) Pertumbuhan PAD Persen 2,64 2,55 94,81 3,23 3,23
9 Tersedianya infra-struktur/ prasarana dan sarana transpor-tasi yang handal, terintegrasi dengan system transpor-tasi nasional untuk mendu-kung pergera-kan orang dan barang Kemantapan jalan provinsi
Persen 65,00 67,02 103,11 70,00 70,00
10 Terwujudnya Tata Ruang Wilayah Sesuai Arah Pemanfaatan Ruang Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kot a
Tingkat kesesuaian antara RTRW Provinsi Lampung dengan penataan ruang
Sesuai Sesuai 99,10 Sesuai Sesuai
11 Tersedianya sumberdaya air yang handal dan berkuali-tas untuk memenuhi kebutu-han rumah tangga (domes-tik), pertanian (irigasi), industry dan untuk berbagai keperlu-an lain-nya baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang
Kondisi jaringan irigrasi dan bangunan pelengkap yang terpelihara
Persen 65 65 100 70 70
Pembangunan embung dan bangunan penampungan air lainnya dari kebutuhan yang akan dibangun
Persen 12 12 100 14 14
12 Mening-katkan akses masyara-kat terhadap sarana dan prasarana dasar pemukiman (menca-kup persampa-han, air bersih, air limbah)
Tingkat Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap Air Minum Layak
Persen 68,82 68,82 100 74,34 74,34
Tingkat Kawasan
Permukiman Kumuh Persen 2,11 2,11 100 1,93 1,93
Tingkat Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap Lingkungan yang Sehat
Persen 50,71 50,71 100 62,86 62,86
Tingkat Rumah Layak
Huni Persen 40 39,75 99,38 45 45
13 Mening- katnya cakupan pelaya-nan dan kualitas infra-struktur energy dan ketenaga-listrikan di Provinsi Lampung dari 72% menjadi 78% di akhir tahun 2019
Laju pertumbuhan sektor
pertambangan Persen 2,06 4,20 203,88 2,16 2,16
Rasio elektrifikasi rumah
tangga Persen 74,16 80,46 108,50 76,38 76,38
14 Mening-katnya angka melek huruf
Angka melek huruf Persen 96,00 99,88 104,04 96,50 96,50
15 Tuntas-nya wajib belajar 9 tahun
Angka Partisipasi Kasar
(APK) SD/MI/Paket A Persen 111,9 110,17 98,45 111,94 111,94
APK SMP/MTS/ Paket B Persen 96,05 95,66 99,59 96,45 96,45
Angka Partisipasi Murni
(APM) SD/MI/Paket A Persen 95,56 92,92 97,24 95,61 95,61
APM SMP/MTs/ Paket B Persen 75,50 72,24 95,68 75,90 75,90
(16)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
98
sekolah
Angka Kelulusan Persen 100 100 100 100 100
Angka melanjutkan SMP -
PT Persen 80 79,23 99,04 85,00 85,00
Angka melanjutkan SMA -
PT Persen 55 72.06 131,02 60,00 60,00
16 Meningkatnya tingkat pendidi-kan masyara-kat ke jenjang mene-ngah dan tinggi
APK SMA/SMK/MA/ Paket
C Persen 70 66,06 102,20 72 72
APM SMA/SMK/
MA/Paket C Persen 62 50,15 103,72 64 64
17 Mening-katnya akses dan mutu pelaya-nan keseha-tan terutama untuk keseha-tan ibu dan anak
Angka harapan hidup Tahun 69,75 70 100,36 69,85 69,85
Angka Kematian Bayi (AKB)
Per 1.000 Lahir Hidup
32 4,88 184,75 30 30
Angka Kematian Ibu (AKI) Per 100.000 Kelahiran Hidup
341 95,46 172,01 333 333
Prevalensi Balita Kurang
Gizi Persen 18,44 15,64 115,18 18,08 18,08
Angka Penemuan Kasus TB (semua tipe yg dilaporkan)/ Case Notification Rate)
Per 100.000 Penduduk
99 99 100 109 109
Angka Kesakitan Positif Malaria (API)
Per 100.000
Pddk 0,35 0,43 77,14 0,30 0,30
Prevalensi HIV AIDS per 100 penduduk usia > dari 15 tahun
Persen 0,49 0,01 198,58 0,49 0,49
Angka Kesakitan DBD Per 100.000
Pddk 50 38,51 122,98 49 49
18 Terinter-nalisa sinya nilai-nilai budaya dan kearifan lokal
Cagar budaya dan aset daerah yang bernilai budaya yang diperlihara
1.576 1.576 100 1.891 1.891
Peningkatan jumlah
pengunjung museum 137.987 137.987 100 150.000 150.000
Jumlah sanggar kesenian Sanggar 903 494 52,52 916 915
19 Mening-katnya pelaya-nan kesejahteraan dan rehabilitasi bagi tuna sosial
Persentase penduduk
miskin Persen 13,53 14,35 93,93 12,93 70,72
Indeks kedalaman
kemiskinan Persen 2,095 2,36 87,61 1,90 1,90
Indeks keparahan
kemiskinan Persen 0,47 0,38 119,14 0,44 0,44
Jumlah PMKS yang
ditangani Jiwa 8.677 8.595 99,05 10.062 10.062
20 Mening-katnya kualitas dan perlindu-ngan terhadap tenaga kerja
Rasio ketergantungan Persen 52,55 71,97 63,04 46,51 46,51
Tingkat partisipasi
angkatan kerja Persen 65,75 60,65 92,24 65,91 65,91
Tingkat pengangguran
terbuka Persen 5,29 5,42 97,54 5,01 5,01
21 Mening-katnya kesejahteraan masyara-kat transmi-grasi dan berkem-bang nya kawasan transmi-grasi Penempatan transmigrasi
ke luar Lampung KK 55 55 100 100 100
Fasilitas yang dibangun di kawasan KTM sebagai embrio pusat pertumbuhan ekonomi baru
Lembaga
Ekonomi 3 3 100 3 3
22 Mening-katnya indeks pemba-ngunan dan kesetara-an gender
Jumlah SKPD Provinsi yang
mengimplementasikan anggaran responsif gender
Persen 3,6 14,5
Perempuan keluarga
miskin pedesaan Orang 450 320
Jumlah Kab/Kota layak
anak se-Provinsi Lampung Kab/ Kota 1 0
Penanganan kasus
perempuan dan anak Kasus 75 100
23 Mening-katnya peran pemuda dan prestasi olahraga dalam pembangunan kualitas hidup dan kehidu-pan masyara-kat.
Peringkat pekan olahraga
prestasi nasional Peringkat 8 8 100 - -
Kelompok pemuda yang dilatih sebagai kader kewirausahaan
Kelom pok
35 20 57,14 20 20
24 Mening-katnya kualitas kehidu-pan beraga-ma
Rasio tempat peribadatan per jumlah penduduk
Tempat Ibadah : Orang
1:291 1:293 100,68 1:294 1:294
25 Meningkatnya penyelenggara an
Jumlah kajian kebijakan pemerintah daerah berbasis Riset dan Iptek
Policy Paper
(17)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG 99 pemerintahan daerah yng efisien dn efektif melalui perumusan kebijakan pembangunan daerah yang berbasis Riset, IPTEK dan Inovasi yang dimanfaatkan Jumlah Kabupaten dan Kota di Provinsi Lampung yang telah melakukan sinkronisasi dan koordinasi Roadmap Sida
Kab/Kota 4 5 125 7 7
26 Penurunan beban pencemaran, pengendalian kerusa-kan lingkungan, serta perlindu-ngan dan konservasi SDA.
Kelas status mutu sungai
utama dan waduk besar Status D D 100 C C
Jumlah perusahaan yang menjadi peserta PROFER
Perusa haan
100 70 70 110 110
27 Peningkatan upaya adaptasi dan mitigasi peruba-han iklim
Menurunnya tingkat
pencemaran air Persen 45 45 100 40 40
28 Peningkatan manfaat kawasan hutan Provinsi Lampung dan aspek ekono-mis dan ekologis.
Luas rehabilitasi hutan dan lahan termasuk mangrove
Hektar 84.014 86.364 102,80 106.953 106.953
29 Tercipta-nya keadilan, kepastian dan keman-faatan hukum di masyara-kat
Jumlah Raperda dan Pergub yang dihasilkan
Raper da dan Pergub
10 dan 40 11 dan 66 110 dan
165 10 dan 35 10 dan 35
Penyelesaian Kasus Tanah Kasus/
Tahun 6 6 100 6 6
30 Mening-katnya kinerja pemerin-tahan ditandai dengan mening-katnya keper-cayaan publik melalui pelaya-nan prima
Hasil Evaluasi Kinerja Pemerintah Provinsi Lampung
Nilai CC CC 100 CC CC
Hasil evaluasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)
Tinggi Tinggi Tinggi 100 Tinggi Tinggi
31 Mening-katnya kapasitas dan akunta-bilitas kinerja pelaya-nan publik
Opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah
Opini WTP WTP 100 WTP WTP
32 Terwu-judnya pemerin-tahan yang bersih dan bebas KKN
Persentase Hasil Audit
APIP yang Terselesaikan Persen 50 50 100 60 60
Persentase Penurunan Pelanggaran Terhadap Standar Atas Pelaksanaan Tugas SKPD Sesuai Aspek Pembinaan dan Pengawasan
Persen 50 50 100 40 40
33 Mening-katnya kinerja pelaya-nan publik yang memuas-kan masyara-kat dan kualitas pelaya-nan yang merata Konsistensi antar
dokumen perencanaan Persen 100 100 100 100 100
Indeks kepuasan
masyarakat (skala 1-10) Skala 6,23 6,23 100 6,40 6,40
Akreditasi kelembagaan Badan Diklat
B B 100 B B
34 Mening-katnya kualitas kehidu-pan berdemokrasi dengan proses demokrasi yang menghargai kebeba-san, persama-an, keadilan dalam kerangka suprema-si hukum.
Indeks demokrasi Skala 71,88 71,62 99,63 72,00 72,00
(18)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
100 3.2 EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Bagian ini akan menguraikan evaluasi dan analisis capaian kinerja yang menjelaskan capaian kinerja secara umum sebagaimana sudah diuraikan dalam subbab sebelumnya. Penyajian untuk sub bab ini akan disajikan per sasaran strategis. Beberapa sasaran strategis yang terkait digabungkan menjadi satu dalam analisis ini.
1. Sasaran Peningkatan Pertumbuhan dan Kontribusi Terhadap PDRB Provinsi Lampung
Tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi
ketimpangan pembangunan daerah yang dijabarkan dalam sasaran peningkatan pertumbuhan dan kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Provinsi Lampung didukung 8 (delapan) indikator sebagaimana tabel 3.5 berikut :
Tabel 3.5 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Peningkatan pertumbuhan dan kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB Provinsi Lampung
No Indikator Capaian 2014
2015 Target
Akhir RPJMD
(2019)
Capaian s/d 2015 terhadap 2019 Target Realisasi %
Realisasi 1 Pertumbuhan
Ekonomi
5,08 6,00-6,35 5,13 85,50 7,00-7,50 73,29
2 Indeks Gini 0,35 0,33 0,33 100 0,32 96,87
3 PDRB atas dasar harga berlaku
231.008.426 245.330.948 253.162.538,30 103,19 318.996.629 79,36 4 PDRB atas dasar
harga konstan
189.809.458,54 201.577.645 199.525.419,80 98,98 262.203.722 76,10 5 PDRB per kapita
(berlaku)
28,78 30,63 31,19 101,83 39,45 79,06 6 Laju
pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan, perikanan
3,39 3,69 3,66 99,18 4,48 26,56
7 Nilai Tukar Petani (NTP)
103,16 103,53 103,17 99,65 104,84 98,41 8 Nilai Tukar
Nelayan (NTN)
111,7 113,72 105,86 93,09 114,29 92,62
Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016
Pertumbuhan ekonomi Lampung tahun 2015 cukup menggembirakan meskipun terjadi perlambatan ekonomi global dan nasional. Ekonomi Lampung tahun 2015 tumbuh 5,13 persen menguat dibanding tahun 2014 sebesar 5,08
(19)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
101
persen dan diatas angka pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh sebesar 4,73% dan secara spasial berada pada posisi ke empat(4) di Sumatera setelah Kepualauan Riau, Sumatera Barat dan Bengkulu.
Grafik 3.1
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi-Provinsi se Sumatera Tahun 2015
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2016
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan serta Informasi dan Komunikasi sebesar 11,67 persen dan 10,84 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Luar Negeri sebesar 17,40 persen, diikuti oleh pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 13,06 persen dan pengeluaran konsumsi lembaga non profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) sebesar 7,05 persen.
Pertumbuhan ekonomi tersebut didorong oleh konsumsi rumah tangga, seiring dengan terjaganya daya beli masyarakat dan terkendalinya inflasi. Investasi juga tumbuh moderat, meskipun ekspor luar negeri Lampung mengalami penurunan dan impor juga mengalami kontraksi. Penurunan ekspor disebabkan oleh perlambatan ekonomi Negara-negara tujuan ekspor.
Perekonomian Lampung tahun 2015 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 253.162.538,30 Juta dan PDRB perkapita mencapai 31,19 juta.
(20)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
102
Ekonomi Lampung triwulan IV tahun 2015 bila dibandingkan triwulan IV tahun 2014 (y-on-y) tumbuh sebesar 5,33 persen menguat bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4, 69 persen.
Ekonomi Lampung triwulan IV tahun 2015 mengalami kontraksi 8,38 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Dari sisi produksi, hal ini disebabkan oleh efek musiman pada lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yang mengalami kontraksi 28,81 persen. Dari sisi pengeluaran disebabkan oleh penurunan ekspor luar negeri dan pengeluaran konsumsi rumah tangga. Laju pertumbuhan sektor Pertanian, Kehutanan, Perikanan tahun 2015 sebesar 3,66 persen meningkat dibandingkan tahun 2014 sebesar 3.39 persen.
Grafik 3.2
Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung, Sumatera dan Nasional
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2016.
Salah satu indikator yang menjadi penanda ketimpangan pendapatan adalah indeks gini. Besarnya Indeks Gini berkisar antara 0 dan 1. Semakin mendekati 0 artinya distribusi pendapatan semakin merata. Sebaliknya, semakin mendekati 1 artinya distribusi pendapatan semakin tidak merata.
Penurunan indeks gini yang berhasil dicapai tahun 2015 mencapai 100%
dari target 0,33 atau memiliki capaian sangat tinggi. Dibandingkan dengan target
akhir RPJMD, capaian ini mencapai 97,87% dari target indeks gini sebesar 0,32.
6,49
6,26
5,73
5,06
4,79 6,19
5,82
5,27
4,66 6,43
6,53
5,97
5,08 5,13
0 1 2 3 4 5 6 7
2011 2012 2013 2014 2015
Nasional Sumatera Lampung
(21)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
103
Apabila dilihat dari sisi disparitas pendapatan penduduk di Provinsi Lampung dilihat dari angka Indeks Gini Rasio, ketimpangan pendapatan semakin rendah dari 0,36 pada tahun 2013 menjadi 0,33 pada tahun 2014. Hal ini menunjukkan bahwa angka kesenjangan pendapatan semakin mengecil (pendapatan masyarakat semakin merata).
Grafik 3.3
Indeks Gini Provinsi Lampung Tahun 2010 – 2014
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, 2016.
Capaian nilai tukar petani (NTP) tahun 2015 sebesar 99,65% dari yang ditargetkan sebesar 103,53 mampu terealisasi sebesar 103,17. Hal ini menunjukkan bahwa capaian kinerja masuk kategori sangat tinggi dan mampu menyumbang sebesar 98,41% pada capaian target RPJMD 2019.
NTP merupakan indikator outcome penting untuk menilai keberhasilan pelaksanaan pembangunan pertanian dan ketahanan pangan di daerah. Dalam rangka mewujudkan target peningkatan produksi 1 juta ton GKG pada tahun 2016, maka pada tahun 2015 telah dilakukan :
a. Gerakan pengembangan pengelolaan tanaman terpadu (GP-PTT) seluas 1.000 Ha
b. Bantuan Alat Pembuat Pupuk Organik (APPO) sebanyak 8 unit.
c. Bantuan alat dan mesin pertanian berupa transplanter 10 unit, pengadaan pompa air 40 unit, pengadaan pompa air 10 unit; kemudian Perluasan lahan sawah 2.100 Ha dan perkuatan kelembagaan petani dan akses pasar.
Selain itu pula untuk mewujudkan swasembada daging, melalui program inseminasi buatan (IB) bagi 30.000 akseptor dan pelarangan pemotongan betina produktif serta peningkatan pelayanan kesehatan hewan dalam rangka
(22)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
104
pencanangan bebas rabies di Pulau Pisang dan Tabuhan. Perkembangan angka
NTP di Provinsi Lampung tahun 2011 – 2015 disajikan pada Grafik 3.4 di bawah.
Grafik 3.4 Capaian Nilai Tukar Petani Provinsi Lampung Tahun 2011-2015
Sumber : BPS Lampung, Maret 2015
Pada grafik di atas terlihat bahwa nilai NTP di Provinsi Lampung cenderung meningkat selama 4 tahun terakhir. Peningkatan nilai NTP tersebut sangat menggembirakan, karena hal itu mencerminkan bahwa kemajuan pembangunan pertanian di Provinsi Lampung berdampak langsung terhadap peningkatan daya beli atau daya tawar petani.
2. Sasaran Terpenuhinya Kebutuhan Pangan Per Kapita Masyarakat Untuk Memenuhi Kecukupan Energi dan Keamanan Pangan
Tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi
ketimpangan pembangunan daerah yang dijabarkan dalam sasaran terpenuhinya kebutuhan pangan per kapita masyarkat untuk memenuhi kecukupan energi dan keamanan pangan didukung oleh indikator Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi sebagaimana tabel 3.6 berikut :
Tabel 3.6 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Terpenuhinya Kebutuhan Pangan Per Kapita Masyarakat Untuk Memenuhi Kecukupan Energi dan Keamanan Pangan No Indikator Capaian
2014
2015 Target
Akhir RPJMD
(2019)
Capaian s/d 2015 terhadap 2019 Target Realisasi %
Realisasi Skor Pola Pangan
Harapan (PPH) Konsums
83,4 84,1 84,1 100 86,2 97,56
Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016 0
20 40 60 80 100 120 140
2011 2012 2013 2014 2015
121,48 125,41 124,53 131,96
103,17
NTP
(23)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
105
Untuk tahun 2015, capaian kinerja skor Pola Pangan Harapan (PPH)
Konsumsi menunjukkan kinerja yang sangat tinggi (100%). Capaian ini juga
menyumbang sebanyak 97,56 % dari target pada akhir RPJMD (2019). Pada
tahun 2015, skor PPH meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yaitu skor PPH pada tahun 2015 sebesar 84,1, sedangkan pada tahun 2014 sebesar 83,4. Peningkatan ini lebih diakibatkan oleh peningkatan konsumsi hewani.
PPH merupakan susunan beragam pangan yang didasarkan atas proporsi keseimbangan energi dari berbagai kelompok pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi baik dalam jumlah, maupun mutu dengan pertimbangan segi daya terima, ketersediaan pangan, ekonomi budaya dan agama. Mutu konsumsi pangan penduduk dapat dilihat dari skor pangan (dietary score) dan dikenalnya sebagai skor PPH. Semakin tinggi skor PPH, konsumsi pangan semakin berimbang dan seimbang. Pangan yang dikonsumsi secara beragam dalam jumlah cukup dan seimbang akan mampu memenuhi kebutuhan zat gizi. Keanekaragaman pangan tersebut mencakup kelompok : padi padian, umbi umbian, pangan hewani, minyak dan lemak, buah/biji berminyak, kacang kacangan, gula, sayur dan buah, dll. Skor PPH di nilai dengan angka 100.
Kegunaan PPH merupakan instrumen sederhana untuk menilai situasi konsumsi pangan penduduk, baik jumlah maupun komposisi pangan menurut jenis pangan yang dinyatakan dalam skor PPH. Skor PPH merupakan indikator mutu gizi dan keragaman konsumsi pangan sehingga dapat digunakan untuk merencanakan kebutuhan konsumsi pangan pada tahun tahun mendatang.
Pola Pangan masyarakat Provinsi Lampung masih di dominasi oleh beras/padi-padian, sementara konsumsi umbi-umbian masih dibawah standar, untuk itu perlu ditingkatka kampanye peningkatan pengolahan makanan yang berbahan pangan dari umbu-umbian. Konsumsi pangan yang berasal dari hewani juga masih kurang, masih bisa ditingkatkan mengingat Provinsi Lampung merupakan penghasil ikan dan daging yang cukup besar. Untuk itu gerakan makan ikan atau daging dan telur perlu ditingkatkan, namun yang lebih penting lagi adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat, karena harga produk hewani cukup mahal. Maka perlu dipertimbangan di kegiatan kawasan rumah pangan lestari (KRPL) di kembangkan ternak ayam atau ternak ikan.
(24)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
106 Tabel 3.7 Perbandingan Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Terpenuhinya Kebutuhan Pangan Per Kapita Masyarakat Untuk Memenuhi Kecukupan Energi dan Keamanan Pangan Tahun 2012 - 2015
Indikator Kinerja
Tahun
2012 2013 2014 2015
Tar get
Reali sasi
% Tar get
Realis asi
% Tar get
Reali sasi
% Targ et
Realisa si
%
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi
89,8 86,5 96,33 91,5 84,3 92,13 93,3 83,4 89,39 84,1 84,1*) 100*)
Keterangan *) Angka sementara
Sumber : Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung, Tahun 2015
Dari tabel 3.7 di atas, dapat dilihat bahwa skor PPH konsumsi dari tahun 2012 sampai dengan 2015 menunjukkan trend menurun. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) konsumsi pangan pada tahun 2012 di targetkan 89,8 dan teralisasi 86,5 atau 96,33%, dan pada tahun 2013 ditargetkan 91,5 dan terealisasi 84,3 atau 92,13%, tahun 2014 ditargetkan 93,3 dan terealisasi 83,4 atau 89,39% dan pada tahun 2015 ditargetkan 84,1 dan terealisasi 84,1 (angka sementara) atau 100%.
Grafik 3.5
Realisasi Skor Pola Pangan Harapan Provinsi Lampung Tahun 2012 - 2015
Sumber : Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung, 2016 81
82 83 84 85 86 87
2012 2013 2014 2015 86,5
84,3
83,4
84,1
Skor PPH
(25)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
107 Permasalahan :
Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mewujudkan diversifikasi dan ketahanan pangan di Provinsi Lampung pada tahun 2015 adalah :
1. Pendapatan masyarakat masih rendah dibandingkan harga kebutuhan
pangan secara umum, sehingga menurunnya daya beli masyarakat disebabkan oleh kenaikan harga pangan daripada masalah ketersediaan sehingga kualitas konsumsi pangan masih rendah, kurang beragam dan masih didominasi pangan sumber karbohidrat, serta masih rendahnya konsumsi protein hewani, umbi-umbian, aneka kacang, serta sayur dan buah;
2. Distribusi pangan yang tidak merata, sarana dan prasaran kurang
memadai serta terjadinya bencana alam.
3. Pembinaan dan pemberdayaan kemandirian pangan pada desa rawan
pangan dan kelompok rawan pangan dihadapkan pada kendala sarana dan infrastruktur serta kemampuan tenaga pendamping dan penyuluh lapangan.
4. Ketidakstabilan harga dan rendahnya efisiensi sistem pemasaran
hasil-hasil pangan merupakan kondisi yang kurang kondusif bagi produsen dan konsumen pangan khususnya pada saat panen raya, pada musim paceklik dan hari-hari besar disebabkan karena lemahnya disiplin dan penegakan peraturan untuk menjamin system pemasaran yang adil dan bertanggungjawab, terbatasnya fasilitas perangkat keras dan lunak untuk mendukung transparansi informasi pangan dan terbatasnya kemampuan teknis petugas dan pelaku pemasaran.
5. Konsumsi beras per kapita masih tinggi, hal ini dikarenakan harga pangan
pokok bersumberdaya pangan lokal sebagai pengganti beras harganya masih relatif lebih tinggi daripada harga beras, selain itu juga adanya anggapan yang salah dimasyarakat yaitu belum makan kalau belum makan nasi serta masih terbatasnya dukungan sosialisasi, promosi dalam penganekaragaman konsumsi pangan melalui berbagai media
6. Keterbatasan dalam memberikan dukungan program bagi dunia usaha
dan asosiasi yang mengembangkan aneka produk olahan pangan lokal.
Solusi
Dalam upaya tindak lanjut pemecahan masalah/hambatan yang dihadapi dalam peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan masyarakat di provinsi Lampung dilakukan beberapa hal, yaitu :
(26)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
108
1. Peningkatan pengetahuan kelompok wanita tentang pentingnya
pemanfaatan pekarangan untuk tambahan gizi keluarga dan untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Dalam pemanfaatan pekarangan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi telah melaksanakan kegiatan optimalisasi pekarangan melalui konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), agar kegiatan ini berjalan secara berkelanjutan maka peranan pendamping sangat penting, maka selalu dilakukan pelatihan dan pembinaan ke pendamping kelompok.
2. Peningkatan peran pelaku usaha dalam perdagangan dan jasa pemasaran
serta pemerintah pusat maupun daerah dalam memfasilitasi prasarana umum distribusi, serta pengaturan agar proses distribusi pangan terselenggara secara teratur, adil dan bertanggung jawab. Begitu juga
peran masyarakat baik bersifat individu skala kecil, usaha
kelompok/koperasi hingga perusahaan besar dalam pengembangan usaha distribusi di bidang jasa, pemasaran, pengangkutan, pengolahan dan penyimpanan perlu terus ditingkatkan.
3. Koordinasi dalam perumusan kebijakan distribusi pangan,
penyempurnaan program dan kegiatan dalam pengembangan system distribusi melalui peningkatan pemantauan dan analisa harga pangan serta pengembangan kelembagaan distribusi pangan masyarakat serta peningkatan akses pangan.
4. Peningkatan koordinasi dalam perumusan kebijakan konsumsi dan
keamanan pangan melalui peningkatan pemantauan dan analisis pola konsumsi pangan serta pengembangan kelembagaan pedesaan dalam diversifikasi konsumsi pangan.
5. Fasilitasi kepada kelompok penerima manfaat untuk pengembangan
bisnis pangan lokal dan makanan tradisional, serta mendorong peran aktif swasta dan dunia usaha dalam pengembangan industri dan bisnis pangan lokal (MP3L).
6. Dukungan pemerintah pusat dan daerah dalam rangka penanganan mutu
dan keamanan pangan baik dari segi aturan maupun sarana pendukung seperti pembangunan sarana dan prasarana untuk laboratorium.
3. Sasaran Meningkatnya Pertumbuhan dan Kontribusi Sektor Industri Pengolahan Terhadap PDRB Provinsi Lampung
Tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi ketimpangan pembangunan daerah yang dijabarkan dalam sasaran meningkatnya pertumbuhan dan kontribusi sektor industri pengolahan
(27)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
109
terhadap PDRB Provinsi Lampung didukung 1 (satu) indikator sebagaimana tabel 3.8 berikut :
Tabel 3.8 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Pertumbuhan dan Kontribusi Sektor Industri Pengolahan Terhadap PDRB Provinsi Lampung
No Indikator Capaian 2014
2015 Target
Akhir RPJMD
(2019)
Capaian s/d 2015 terhadap 2019 Target Realisasi %
Realisasi 1 Laju pertumbuhan
sektor industri pengolahan
4,51 7,48 7,48 100 7,46 100,26
Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016
Pencapaian target kinerja yang menunjukkan capaian sebanyak 100%
diatas menunjukkan capaian kinerja yang sangat tinggi. Capaian laju
pertumbuhan sektor industri pengolahan tahun 2015 ini lebih baik dari tahun 2014 sebesar 4,51. Capaian ini juga menyumbang sebanyak 100,26% dari target kinerja pada akhir RPJMD.
Kegiatan industri pengolahan di Lampung secara umum juga menunjukkan peningkatan produksi. Sepanjang tahun 2010-2015 lapangan usaha industri pengolahan tumbuh 6,63 persen rata-rata per tahunnya. Kegiatan industri di Lampung keseluruhannya merupakan pengolahan komoditi non migas, sedangkan minyak dan gas bumi yang ada baru sebatas kegiatan eksplorasi sumber daya alam. Menurut jenis industri, produksi kertas/barang dari kertas/percetakan tahun 2014 mengalami pertumbuhan tertinggi 12,17 persen. Selain itu produk lain yang juga tumbuh signifikan adalah industri barang galian bukan logam, industri alat angkutan, industri mesin dan perlengkapannya, industri batu bara dan pengilangan minyak, industri logam dasar, serta industri tekstil dan pakaian jadi yang diperkirakan tumbuh di atas 5 persen.
4. Sasaran Meningkatnya Pertumbuhan dan Kontribusi Sektor Perdagangan pada PDRB Provinsi
Tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi ketimpangan pembangunan daerah yang dijabarkan dalam sasaran meningkatnya pertumbuhan dan kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Provinsi Lampung didukung 2 (dua) indikator sebagaimana tabel 3.9 berikut :
(28)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
110 Tabel 3.9 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Pertumbuhan Dan
Kontribusi Sektor Perdagangan pada PDRB Provinsi No Indikator Capaian
2014
2015 Target
Akhir RPJMD (2019)
Capaian s/d 2015 terhadap 2019 Target Realisasi %
Realisasi 1 Laju Pertumbuhan
Sektor Perdagangan
0,71 2 1,98 99,00 5,24 37,79 2 Pertumbuhan Ekspor - 6 17,40 290,00 6,70 259,70 Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016
Pengukuran terhadap capaian kinerja untuk sasaran ini menunjukkan bahwa capaian kinerja untuk indikator laju pertumbuhan sektor perdagangan
sangat tinggi, karena mencapai 99,00% dari target yang dirumuskan. Pencapaian ini juga telah mencapai 37,79 % dari rencana target kinerja pada akhir RPJMD pada tahun 2019 yaitu sebesar 5,24 persen.
Di Tahun 2015 ini Neraca Perdagangan Provinsi Lampung Menunjukan Surplus sebesar US$ 14.566.254,6 dengan Nilai Ekspor US$ 131.989.309,1dan Nilai Impor US$ 117.423.054,5.
Sedangkan, pertumbuhan ekspor Provinsi Lampung Tahun 2015 mencapai 290% dari yang ditargetkan sebesar 6 persen. Jumlah Ekspor di Provinsi Lampung sampai dengan Desember 2015 sebanyak US$ 131.989.309,1 dengan Volume Ekspor sebanyak 458.475.709,1 Ton.
Perkembangan Ekspor jangka waktu 2 tahun terakhir (2014 – 2015) secara
komulatif mengalami penurunan sebesar US$1.945.758.171,32 atau sebesar 93,65 %.
Grafik 3.6 Jumlah Nilai Ekspor Provinsi Lampung Tahun 2011 – 2015 (Juta$)
Catatan : Angka Sementara
Sumber : Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, 2016.
Berdasarkan Komoditi unggulan sampai dengan akhir tahun 2015 sebesar US $ 131.989.309,1 dengan Volume Ekspor sebanyak 458.475.709,1 Ton. Penyumbang Ekspor terbesar Provinsi Lampung dari Komoditi utama
2011 2012 2013 2014 2015
Nilai Ekspor 3440,440 7277,800 2576,400 2077,750 131,989 3440,440
7277,800
2576,400 2077,750 131,989 -
2000,000 4000,000 6000,000 8000,000
(29)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
111
yaitu Minyak Sawit dengan nilai sebesar US $ 504.939.030 dengan Volume ekspor sebesar 854.987,8 ton.
Komoditi utama Provinsi Lampung dari hasil Tambang yaitu Batubara merupakan penyumbang ekspor terbesar kedua dengan nilai sebesar US $ 311.584.763 dengan volume ekspor sebesar 5.017.585 ton.
Tabel 3.10 Ekspor Berdasarkan Komoditi Utama Provinsi Lampung Tahun 2015
NO KOMODITI VOLUME (TON) NILAI (US $)
% TOTAL
1 Kopi Robusta 258.844,1 462.807.395 15,78
2 Batu Bara 5.017.585 311.584.763 10,62
3 Udang Beku 13.012,5 107.402.224 3,66
4 Minyak sawit/CPO 854.987,8 504.939.030 17,22
5 Minyak RBD Stearin 423.200 265.804.338 9,06
6 Lada Hitam 25.260,1 232.804.800 7,94
7 Nanas Kaleng 124.687,3 137.475.583 4,69
8 Minyak Kelapa 368.350 255.746.511 8,72
9 Pulp 279.684,2 153.621.476 5,24
10 Komoditi Lainnya 1.107.287,5 2.781.267.709
94,83
Jumlah 8.472.898,5 2.932.858.493 100,00
Sumber : Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, 2016
Berdasarkan Negara tujuan, ekspor terbesar provinsi Lampung Tahun 2014 yaitu Negara United States Of America dengan nilai ekpor sebesar US $ 261.462.339,42 merupakan penyumbang ekspor terbesar sebesar 12,58 % dari total ekspor Provinsi Lampung. India merupakan negara tujuan ekspor terbesar kedua dengan nilai ekspor US $ 188.096.424,32 juta atau 9,05% dari total ekspor Lampung tahun 2014. Negara Tujuan Ekspor terbesar Provinsi Lampung lainnya dapat dilihat pada tabel berikut ini;
Tabel 3.11 Ekspor Provinsi Lampung Berdasarkan Negara Tujuan Tahun 2015
NO NEGARA TUJUAN VOLUME (TON) NILAI (US.$) TOTAL % 1 Amerika Serikat 50.820,17 261.462.339,42 8,91
2 India 333.965,5 233.763.498 7,97
3 Jepang 1.301.027,9 207.356.216,6 7,07
4 Cina,RR 309.689,7 244.583.796,7 8,34
5 Spanyol 238.104,3 154.709.340,2 5,28
6 Belanda 400.970,4 162.594.138,4 5,54
7 Malaysia 117.209,7 105.637.930,5 3,60
(30)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
112
9 Taiwan 3.481.867,3 223.819.172,1 7,63
10 Jerman 42.298,3 78.961.476,1 2,69
11 Negara Lainnya 1.871.234 1.022.415.095,38 34,86
Total 8.472.898,5 2.932.858.498,8 100,00
Catatan : Data per September 2015 (Data Sementara) Sumber : Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, 2016 Permasalahan dan Solusi
1) Permasalahan
a). Permintan masyarakat terhadap komoditi kebutuhan bahan pokok, barang penting dan barang strategis lainya pada hari besar nasional cenderung melonjak sehingga menyebabkan kenaikan harga
b). Masih rendahnya daya saing komoditi eksport daerah
2) Solusi
a) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan para distributor untuk menjaga ketersediaan barang pada hari besar nasional sehingga gejolak harga dapat terkendali.
b) Perlu terus dilakukan upaya peningkatan mutu produk ekspor daerah, diversifikasi komoditi ekspor dan perluasan pasar ekspor.
1. Sasaran Meningkatnya Peran Koperasi Dan UMKM Dalam Perekonomian Daerah
Tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi ketimpangan pembangunan daerah yang dijabarkan dalam sasaran meningkatnya peran koperasi dan UMKM dalam perekonomian daerah didukung 2 (dua) indikator sebagaimana tabel 3.12 berikut :
Tabel 3.12 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Peran Koperasi Dan UMKM Dalam Perekonomian Daerah
No Indikator Capaian 2014
2015 Target
Akhir RPJMD (2019)
Capaian s/d 2015 terhadap 2019 Target Realisasi %
Realisasi 1 Jumlah koperasi
aktif
2.903 2.945 2.760 93,72 3.250 84,92
2 Jumlah UMKM 375.425 375.425 382.247 101,82 414.398 92,28 Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016
Capaian kinerja sasaran meningkatnya peran koperasi dan UMKM dalam perekonomian daerah dari 2 (dua) indikator menunjukkan capaian kinerja
(1)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
250
kesejahteraan dan rehabilitasi bagi tuna sosial
Indeks kedalaman kemiskinan
2,095 2,36 87,39 Kependuduk an & Catatan Sipil
225.000.000,00 223.893.475,00 99,51
Indeks keparahan kemiskinan
0,47 0,603 72,34 Pemberdaya an Masyarakat Desa
8.697.901.520,00 7.694.343.798,00 88,46
Jumlah PMKS yang ditangani
8.677 8.595 99,05
20 Meningkat nya kualitas dan
perlindungan terhadap tenaga kerja
Rasio
ketergantungan
52,55 49,57 105,6 7
Ketenaga
kerjaan 8.683.721.250,00 8.076.760.376,00 93,01 Tingkat partisipasi
angkatan kerja
65,75 65,60 100,2 3 Tingkat
pengangguran terbuka
5,29 5,42 92,24
21 Meningkat nya kesejahtera an masyarakat transmigrasi dan berkembang nya kawasan transmigrasi
Penempatan transmigrasi ke luar Lampung
55 55 100
Ketransmi
grasian 1.397.660.900,00 1.163.993.322,00 83,28 Fasilitas yang
dibangun di kawasan KTM sebagai embrio pusat pertumbuhan ekonomi baru
3 3 100
22 Meningkat kan Pemberdaya an dan kesetaraan gender
Jumlah SKPD Provinsi yang
mengimplementasik an anggaran responsif gender
3,6 5,45 151,3
Pemberda yaan Perempu
an & Perlindung
an Anak
7.277.420.000,00 6.737.019.163,00 92,57
Perempuan keluarga miskin pedesaan
450 450 100
23 Meningkat kan perlindungan perempuan dan anak
Jumlah Kab/Kota layak anak se-Provinsi Lampung
1 1 100
Penanganan kasus perempuan dan anak
75 95 126,7
24 Meningkat nya peran pemuda dan prestasi olahraga dalam pembangu nan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat
Peringkat pekan olahraga prestasi nasional
8 8 100
Pemuda dan Olahraga
12.630.975.400,00 10.753.097.430,00 85,13
Kelompok pemuda yang dilatih sebagai kader kewirausahaan
35 20 57,14
25 Meningkat nya kualitas kehidupan beragama
Rasio tempat peribadatan per jumlah penduduk
1:291 1:293 99,31 Sosial 1.066.745.000,00 1.038.607.640,00 97,36
26 Meningkat nya penyelengga raan pemerinta han daerah yang efisien dan efektif
Jumlah rumusan kebijakan (policy paper) pembangunan daerah yang aplikatif
9 9 100
Perencanaan Pembangu
nan
7.600.000.000,00 7.154.717.001,00 94,14
Jumlah Kabupaten dan Kota di Provinsi
(2)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
251
melaluiperumusan kebijakan pembangu nan daerah yang berbasis riset, IPTEK dan Inovasi
Lampung yang telah melakukan sinkronisasi dan koordinasi Roadmap Sida
27 Penurunan beban pencemaran, pengendalian kerusakan lingkungan, serta perlindungan dan konservasi SDA.
Kelas status mutu sungai utama dan waduk besar
D D 100
Lingkungan
Hidup 6.675.269.000,00 6.572.408.815,00 98,46 Jumlah perusahaan
yang menjadi peserta PROFER
100 70 70
28 Peningkatan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
Menurunnya tingkat pencemaran air
45 45 100
29 Peningkatan manfaat kawasan hutan Provinsi Lampung dari aspek ekonomis dan ekologis.
Luas rehabilitasi hutan dan lahan termasuk mangrove
84.014 86.364 102,80 Kehutanan 3.201.489.800,00 3.068.711.985,00 95,85
30 Terciptanya keadilan, kepastian dan kemanfaatan hukum di masyarakat
Jumlah Raperda dan Pergub yang dihasilkan
10 dan
40 11 dan
66 110 dan 165
Perenca naan Pembangu
nan
500.000.000,00 475.307.985,00 95,06
Penyelesaian Kasus Tanah
6 6 100 Pertanahan 635.000.000,00 619.955.600,00 97,63
31 Meningkat nya kinerja pemerinta han ditandai dengan meningkat nya kepercayaan publik melalui pelayanan prima
Hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
CC CC 100 Otonomi Daerah, Pemerintaha
n Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian & Persandian
Komunikasi &Informasi
318.456.907.381,25
14.473.448.900,00
289.743.855.166,00
13.756.917.953,00 90,98
95,05
Hasil evaluasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)
Tinggi Tinggi 100
32 Meningkat kan kapasitas dan akuntabilitas kinerja pelayanan publik
Opini Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) terhadap
Pengelolaan Keuangan Daerah
WTP WTP 100
33 Realisasi Pembinaan dan Pengawasan Secara
Persentase Hasil Audit APIP yang Terselesaikan
50 50 100 8.435.620.000,00 7.265.329.469,00 86,13
Persentase Penurunan
(3)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
252
Reguler,Berkala, Kasus, Khusus, Tindak Lanjut dan Pengendalian Intern
Pelanggaran Terhadap Standar Atas Pelaksanaan Tugas SKPD Sesuai Aspek Pembinaan dan Pengawasan
34 Meningkat nya kinerja pelayanan publik yang memuaskan masyarakat dan kualitas pelayanan yang merata
Konsistensi antar dokumen
perencanaan
100 100 100
Perenca naan Pembangu
nan
17.079.275.000,00 14.981.248.441,00 87,72
Indeks kepuasan masyarakat (skala 1-10)
6,23 6,23 100
Akreditasi
kelembagaan Badan Diklat
B B 100 294.790.500,00 262.880.400,00 89,18
35 Meningkat nya kualitas kehidupan berdemokrasi dengan proses demokrasi yang menghargai kebebasan, persamaan, keadilan dalam kerangka supremasi hukum.
Indeks demokrasi 71,88 71,62 99,63 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
38.952.461.300,00 28.577.555.264,00 73,37
TOTAL BELANJA LANGSUNG 2.369.166.786.047,81 2.194.951.532.364,86
Sumber : Data olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2015
Analisa Efisiensi
Bagian yang disajikan dalam tabel ini terkait dengan efisiensi anggaran
untuk sasaran yang pencapaian kinerjanya mencapai atau lebih dari 100%.
Terlihat bahwa mayoritas dari 35 sasaran, menunjukkan pencapaian yang sama
atau lebih dari 100%, yaitu sebanyak 20 sasaran, sebagaimana ditunjukkan dalam
tabel di bawah ini. Sebagai contoh, untuk sasaran
Terpe uhi ya kebutuha
pangan per kapita masyarakat untuk memenuhi kecukupan energi dan
ketahanan pangan, telah mencapai kinerja sebanyak 100% namun dengan
realisasi anggaran hanya sebanyak 63,64% dari total anggaran yang dialokasikan.
Capaian serupa juga bisa dilihat dari pencapaian sasaran
Me i gkat ya
kontribusi sektor pariwisata pada perekonomian daerah, dengan pencapaian
kinerja sebanyak 112,77%, namun dengan realisasi anggaran hanya sebanyak
93,67%. Banyaknya sasaran yang berhasil dicapai dengan sumber daya yang
(4)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
253
efisien menunjukkan bahwa efisiensi anggaran telah mencapai tingkat yang
tinggi ataupun sangat tinggi. Kondisi ini sejalan dengan prinsip pengelolaan
anggaran publik dan lebih jauh juga sejalan dengan prinsip pemerintahan yang
baik, yang salah satunya adalah pengelolaan sumber daya anggaran yang efisien
dalam mencapai tujuan dan sasaran pembangunan.
Tabel 3.86
Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja
% Capaian Kinerja
≥ Urusan
% Penyerapan
Anggaran
Tingkat Efisiensi
1 2 3 4 5 6 7
1 Terpenuhinya kebutuhan pangan per kapita masyarakat untuk memenuhi kecukupan energi dan keamanan pangan
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi
100 Ketahanan Pangan
63,64 36,36
2 Meningkat nya pertumbuhan dan kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Provinsi Lampung
Laju pertumbuhan sektor industri pengolahan
100 Industri 91,43 8,57
3 Meningkat nya pertumbuhan dan kontribusi sektor perdagangan pada PDRB Provinsi
Laju pertumbuhan sektor perdagangan
99,00
Perdagangan 96,04 3,96 Laju pertumbuhan
ekspor
290,00
4 Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata pada perekonomian daerah
Jumlah wisatawan nusantara
116,19
Pariwisata 93,67 6,33 Jumlah wisatawan
mancanegara
109,35
5 Tersediannya infrastruktur/ prasarana dan sarana transportasi yang handal, terintegritas dengan system transportasi nasional untuk mendukung pergerakan orang dan barang
Kemantapan jalan provinsi
103,11 Pekerjaan Umum
91,85 8,15 Perhubungan
6 Tersedianya sumberdaya air yang handal dan berkualitas untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga (domestik), pertanian (irigasi), industry dan untuk berbagai keperluan lainnya baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang
Kondisi jaringan irigrasi dan bangunan
pelengkap
100
Pekerjaan Umum
93,87 6,13 Pembangunan
embung dan bangunan
penampungan air lainnya
100
7 Meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar pemukiman (mencakup persampahan, air bersih, air limbah)
Tingkat Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap Air Minum Layak
100
Perumahan 91,01 8,99 Tingkat Kawasan
Permukiman Kumuh 100
Tingkat Rumah Tangga yang
(5)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
254
Memiliki AksesTerhadap
Lingkungan yang Sehat
Tingkat Rumah Layak Huni
99,38
8 Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur energy dan ketenagalistrikan di Provinsi Lampung
Laju pertumbuhan sektor
pertambangan
203,88
Energi&
Sumberdaya 97,99 2,01 Rasio elektrifikasi
rumah tangga
108,50
9 Meningkat nya akses dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat
Angka harapan hidup 100,36
Kesehatan 98,14 1,86 Angka Kematian Bayi
(AKB) per 1000 lahir hidup
184,75
Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup
172,01
Prevalensi Balita Kurang Gizi
117,90
Angka Penemuan Kasus TB (semua tipe yg
dilaporkan)/Case Notification Rate)
100
Angka Kesakitan Positif Malaria (API)
77,14
Prevalensi HIV AIDS per 100 penduduk usia > dari 15 tahun
198,58
Angka Kesakitan DBD 122,98 10 Meningkat nya kesejahtera an
masyarakat transmigrasi dan berkembang nya kawasan transmigrasi
Penempatan transmigrasi ke luar Lampung
100
Ketrans
migrasian 83,23 16,77 Fasilitas yang
dibangun di kawasan KTM sebagai embrio pusat pertumbuhan ekonomi baru
100
11 Meningkat kan Pemberdaya an dan kesetaraan gender
Jumlah SKPD Provinsi yang
mengimplementasik an anggaran responsif gender
151,3
Pemberda yaan Perempu
an & Perlindungan
Anak
92,57 7,43 Perempuan keluarga
miskin pedesaan
100
12 Meningkat kan perlindungan perempuan dan anak
Jumlah Kab/Kota layak anak se-Provinsi Lampung
100
Penanganan kasus perempuan dan anak
126,7
13 Meningkat nya penyelengga raan pemerinta han daerah yang efisien dan efektif melalui perumusan kebijakan pembangu nan daerah yang berbasis riset, IPTEK dan Inovasi
Jumlah rumusan kebijakan (policy paper) pembangunan daerah yang aplikatif
100
Perencanaan
Pembangunan 94,14 5,86 Jumlah Kabupaten
dan Kota di Provinsi Lampung yang telah melakukan sinkronisasi dan
(6)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
255
koordinasi RoadmapSida 14 Peningkatan manfaat kawasan
hutan Provinsi Lampung dari aspek ekonomis dan ekologis.
Luas rehabilitasi hutan dan lahan termasuk mangrove
102,80 Kehutanan 95,85 4,15
15 Terciptanya keadilan, kepastian dan kemanfaatan hukum di masyarakat
Jumlah Raperda dan Pergub yang dihasilkan
110 dan 165
Perencanaan
Pembangunan 96,45 3,55
Penyelesaian Kasus Tanah
100 Pertanahan
16 Meningkat nya kinerja pemerinta han ditandai dengan meningkat nya kepercayaan publik melalui pelayanan prima
Hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
100 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian & Persandian
Komunikasi &Informasi
91,16 8,84 Hasil evaluasi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)
100
17 Meningkat kan kapasitas dan akuntabilitas kinerja pelayanan publik
Opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap
Pengelolaan Keuangan Daerah
100
18 Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN
Persentase Hasil Audit APIP yang Terselesaikan
100 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian & Persandian
86,13 13,87
Persentase Penurunan Pelanggaran Terhadap Standar Atas Pelaksanaan Tugas SKPD Sesuai Aspek Pembinaan dan Pengawasan
100
19 Meningkat nya kinerja pelayanan publik yang memuaskan masyarakat dan kualitas pelayanan yang merata
Konsistensi antar dokumen
perencanaan
100
Perenca naan Pembangunan
87,74 12.26 Indeks kepuasan
masyarakat (skala 1-10)
100
Akreditasi
kelembagaan Badan Diklat
100