LKj Provinsi Lampung Tahun 2015
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
112
9 Taiwan
3.481.867,3 223.819.172,1
7,63 10
Jerman 42.298,3
78.961.476,1 2,69
11 Negara Lainnya
1.871.234 1.022.415.095,38
34,86 Total
8.472.898,5 2.932.858.498,8
100,00
Catatan : Data per September 2015 Data Sementara Sumber : Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, 2016
Permasalahan dan Solusi
1 Permasalahan
a. Permintan masyarakat terhadap komoditi kebutuhan bahan pokok, barang penting dan barang strategis lainya pada hari besar nasional cenderung
melonjak sehingga menyebabkan kenaikan harga b. Masih rendahnya daya saing komoditi eksport daerah
2 Solusi
a Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan para distributor untuk menjaga ketersediaan barang pada hari besar nasional sehingga gejolak
harga dapat terkendali.
b
Perlu terus dilakukan upaya peningkatan mutu produk ekspor daerah, diversifikasi komoditi ekspor dan perluasan pasar ekspor.
1. Sasaran Meningkatnya Peran Koperasi Dan UMKM Dalam Perekonomian Daerah
Tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi ketimpangan pembangunan daerah yang dijabarkan dalam sasaran
meningkatnya peran koperasi dan UMKM dalam perekonomian daerah didukung 2 dua indikator sebagaimana tabel 3.12 berikut :
Tabel 3.12 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Peran Koperasi Dan
UMKM Dalam Perekonomian Daerah
No Indikator
Capaian 2014
2015 Target
Akhir RPJMD
2019 Capaian
sd 2015 terhadap
2019 Target
Realisasi Realisasi
1 Jumlah koperasi
aktif
2.903 2.945
2.760 93,72
3.250 84,92
2 Jumlah UMKM
375.425 375.425 382.247 101,82
414.398 92,28
Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016
Capaian kinerja sasaran meningkatnya peran koperasi dan UMKM dalam perekonomian daerah dari 2 dua indikator menunjukkan capaian kinerja
LKj Provinsi Lampung Tahun 2015
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
113
sangat tinggi. Pada indikator jumlah koperasi aktif menunjukkan hasil yang sangat tinggi dengan capaian 93,72 dan menyumbang 84,92 pada capaian
akhir RPJMD. Begitu pula dengan indikator jumlah UMKM memperlihatkan
hasil capaian sangat tinggi diatas 100 yaitu sebesar 101,82 dan telah
menyumbang 92,28 persen pada pencapaian target akhir RPJMD. Jumlah Koperasi per 31 Desember 2015 sebanyak 5.095 Unit Koperasi.
Secara kelembagaan mengalami peningkatan sebanyak 382 unit Koperasi dari jumlah koperasi per Desember 2014 sebanyak 4.713 unit. Jumlah anggota
koperasi sebanyak 902.706 orang anggota. Pertumbuhan Koperasi sebagai pertanda antusias masyarakat masih tinggi untuk mengembangkan usaha
melalui Koperasi. Ini terlihat pula dimana dari 5.095 koperasi tersebut, 2.760 54,17 koperasi merupakan koperasi aktif dan 2.335 45,82 koperasi
adalah koperasi tidak aktif.
Grafik 3.7 Perkembangan Koperasi Provinsi Lampung Tahun 2011 -2015
Sumber : Dinas Koperasi UMKM Provinsi Lampung, 2016
Jumlah UMKM Formal di Provinsi Lampung sampai dengan akhir tahun 2015 sebanyak 382.247 unit. Jumlah tersebut secara umum terdiri dari ;
a. Usaha Mikro
b. Usaha Kecil
c. Usaha Menengah
Jumlah UMKM Formal di Provinsi Lampung pada tahun 2015 berdasarkan data terakhir sejumlah 382.247 UMKM. Jumlah ini mengalami
peningkatan baik jumlah usaha Mikro, Kecil dan menengah sebanyak 6.822 unit dari data tahun 2014 yang berjumlah 375.425 UMKM. Perkembangan
jumlah usah mikro, kecil dan menengah Provinsi Lampung Tahun 2012 - 2015, dapat dilihat dari data tabel 3.13 dan grafik 3.8 berikut;
2011 2012
2013 2014
2015 Aktif
2482,0 2740,0
2885,0 2903,0
2760,0 Tdk Aktif
1310,0 1738,0
1787,0 1810,0
2335,0 JUMLAH
3792,0 4478,0
4672,0 4713,0
5095,0 -
1000,0 2000,0
3000,0 4000,0
5000,0 6000,0
Jlj K
o p
e rasi
LKj Provinsi Lampung Tahun 2015
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
114
Tabel 3.13 Data Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Lampung Tahun 2012-
2015
No. Jumlah UMKM
2012 2013
2014 2015
1. Usaha Mikro
227.044 276.692
276.692 280.103
2. Usaha Kecil
64.856 78.827
78.827 79.964
3. Usaha Menengah
15.840 19.906
19.906 22.180
JUMLAH 307.740
375.425 375.425
382.247 Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung, 2015
Grafik 3.8 Jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Lampung
Tahun 2012 – 2015
Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung, 2015
Permasalahan dan Solusi Permasalahan
a. Masih rendahnya kemampuan dan akses modal usaha baik Koperasi dan UMKM, yang pada akhirnya pada kecilnya volume produksi.
b. Rendahnya partisipasi anggota koperasi dalam kegiatan usaha koperasi merupakan kendala utama dalam pengembangan Koperasi.
c. Realisasi Keuangan di Program Peningkatan Pelayanan BLUD UPTD Perkuatan Permodalan hanya terealisasi 74,90 , tapi fisiknya 100
dikarenakan Status BLUD adalah bertahap sehingga hak pengelolaannya 75 dari anggaran yang diusulkan dan 25 masuk pendapatan daerah.
Solusi
Sejalan dengan Kebijakan Pemerintah Provinsi Lampung dalam rangka e ujudka sasara La pu g sebagai Pro i si Koperasi pada tahu
, maka upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut
antara lain sebagai berikut :
,0 50000,0
100000,0 150000,0
200000,0 250000,0
300000,0
2012 2013
2014 2015
227044,0 276692,0 276692,0 280103,0
64856,0 78827,0
78827,0 79964,0
1584,0 19906,0
19906,0 22180
Usaha Mikro Usaha Kecil
Usaha Menengah
LKj Provinsi Lampung Tahun 2015
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
115
1. Melaksanakan program peningkatan kualitas kelembagan Koperasi revitalisasi kelembagaan Koperasi sebagaimana dicanangkan oleh
Kementerian Koperasi dan UKM. 2. Melaksanakan sosialisasi UU Nomor 25 tahun 1992 tentang
Perkoperasian dan Peraturan Perkoperasian kepada stake holders baik di Provinsi maupun KabKota
3. Untuk mendukung standarisasi peningkatan mutu pengetahuan perkoperasian, perlu dilaksanakan Diklat bagi Pembina Koperasi dan
UMKM yang diselenggarakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM. 4. Peningkatan kemampuan permodalan melalui bantuan permodalan
dengan bunga rendah, bantuan sertifikasi tanah yang dapat dijadikan agunan untuk mendapatkan modal , dan perlunya sosialisasi.
5. Melakukan Penyuluhan Perkoperasian untuk meningkatkan kesadaran anggota dan masyarakat tentang pentingnya berkoperasi
6. Mengupayakan untuk mendapatkan status penuh BLUD
2. Sasaran Peningkatan Kontribusi Penanaman Modal Investasi Terhadap Perekonomian Daerah