Konsistensi Antar Dokumen Perencanaan

LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG 225 pe eriksaa saling bersamaan waktunya ” yang pada akhirnya memberatkan obyek pemeriksaan 2. Lambatnya tanggapan dan tindak lanjut dari obyek pemeriksaan atas laporan hasil pemeriksaan yang diberikan oleh pemeriksa. 3. Perlu adanya kerja sama dan koordinasi pengawasan serta tindak lanjut antara Inspektorat Provinsi, Inspektorat Kabupaten Kota dan Obyek Pemeriksaan agar obyek pemeriksaan melaksanakan percepatan dalam memberikan tanggapan sehingga waktu yang tentukan 2 Bulan, dengan demikian obyek pemeriksaan akan melaksanakan tanggapan dan tindak lanjutnya akan lebih baik. 4. Perlu diupayakan pemanfaatan waktu yang tersedia secara efektif untuk penyelesaian tugas pemerikasaan dengan memberdayakan Anggota Tim secara optimal

30. Sasaran Meningkatnya Kinerja Pelayanan Publik yang Memuaskan

Masyarakat dan Kualitas Pelayanan yang Merata Tabel 3.79 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kinerja Pelayanan Publik yang Memuaskan Masyarakat dan Kualitas Pelayanan yang Merata No Indikator Capaian 2014 2015 Target Akhir RPJMD 2019 Capaian sd 2015 terhadap 2019 Target Reali sasi Realisasi 1 Konsistensi Antar Dokumen Perencanaan 100 100 100 100 100 100 2. Indeks Kepuasan Masyarakat Skala 1 -10 6,23 6,23 100 7,00 89,00 3. Akreditasi Kelembagaan Badan Diklat B B 100 A 50 Sumber : Data Olahan Biro Organisasi Setdaprov. Lampung, 2016 Capaian sasaran meningkatnya kinerja pelayanan publik yang memuaskan masyarakat dan kualitas pelayanan yang merata ketiga indikator kinerja utamanya menunjukkan kinerja yang sangat tinggi dengan capaian 100 sesuai dengan yang telah direncanakan.

a. Konsistensi Antar Dokumen Perencanaan

Proses perencanaan pembangunan mutlak diperlukan sebagai salah satu upaya menata daerah secara terstruktur dan dapat dipertanggungjawabkan. LKj Provinsi Lampung Tahun 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG 226 Untuk itu perlu adanya konsistensi antar dokumen perencanaan. Dalam mendorong konsistensi tersebut Provinsi Lampung mengambil arahtindakan dengan memantapkan koordinasi perencanaan pembangunan ekonomi, pengembangan SDM, pemerintahan dan aparatur, serta prasarana dan pengembangan wilayah baik pusat, kabupatenkota dan SKPD serta peningkatan kerjasama pembangunan daerah baik horizontal maupun vertikal. Selanjutnya, dalam mendukung konsistensi antar dokumen perencanaan Provinsi Lampung melakukan suatu terobosan atau inovasi dengan mengembangkan teknologi informatika yaitu sistem informasi perencanaan. Sistem informasi perencanaan bertujuan sebagai pendukung perencanaan pembangunan daerah. Sistem Informasi Perencanaan dikembangkan untuk menunjang pelaksanaan perencanaan agar proses perencanaan menjadi lebih terintegrasi, transparan dan akuntabel dimulai dari proses pengusulan sampai dengan ditetapkannya KUA PPAS sehingga terbangun konsistensi antar dokumen perencanaan. Selain sistem informasi perencanaan, Provinsi Lampung juga mengembangkan Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah SIPPD Provinsi Lampung dengan alamat web www.sippd.lampungprov.go.id yang berfungsi untuk mengintegrasikan perencanaan jangka menengah RPJMD, Renstra SKPD dengan perencanaan kegiatan tahunan Musrenbang, RKPD dan penganggaran KUAPPAS. Keberhasilan tercapainya konsistensi antar dokumen perencanaan sebesar 100 sesuai dengan yang ditargetkan ini tidak terlepas dari upaya yang dilakukan oleh Provinsi Lampung yaitu : 1. Koordinasi dan sinkronisasi yang baik antara Pemerintah KabupatenKota dengan Pemerintah Provinsi Lampung; 2. Kesepakatan bersama antara masing-masing pihak, terutama antara pihak eksekutif dengan legislatif, untuk menjaga kesesuaian dokumen perencanaan daerah, mulai dari dokumen RKPD menjadi dokumen DPA; 3. Pemanfaatan aplikasi perencanaan, dalam hal ini SIPPD yang optimal; 4. Sinergi antara aplikasi perencanaan SIPPDdengan aplikasi anggaran SIMDA.

b. Indeks Kepuasan Masyarakat