Kelangsungan usaha Going concern
PT BORNEO LUMBUNG ENERGI METAL Tbk. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 57 Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
Expressed in US Dollars, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY
OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian Grup, yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan
keuangan konsolidasian
ini juga
disusun berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan “OJK” No. VIII.G.7
mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Kebijakan ini telah diterapkan secara konsisten
terhadap semua tahun yang disajikan, kecuali dinyatakan lain.
Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated
financial statements of the Group, which are in conformity with Indonesian Financial Accounting
Standards. The consolidated financial statements have also been prepared in conformity with
regulation of the Financial Services Authority
“OJK” No. VIII.G.7 for the Guidance on Financial Statement
Presentation. These policies have been consistently applied to all of the years presented, unless
otherwise stated.
a. Kelangsungan usaha a. Going concern
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun atas
dasar kelangsungan
usaha yang
mengasumsikan bahwa
Grup dapat
merealisasikan aset
dan memenuhi
liabilitasnya ketika jatuh tempo melalui kegiatan usaha normal di masa mendatang.
The consolidated financial statements have been prepared on a going concern basis, which
assumes that the Group will be able to realise its assets and discharge its liabilities in the normal
course of business as they come due into the foreseeable future.
Selama periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2014, Grup mengalami rugi
komprehensif sebesar
AS85 juta
dan defisiensi ekuitas sebesar AS393 juta. Pada
tanggal 31 Maret 2014, Grup memiliki kas dan setara kas yang tidak dibatasi penggunaannya
sebesar AS69 juta. During the period ended 31 March 2014, the
Group incurred a comprehensive loss of US85 million and a deficiency in equity of US393
million. As at 31 March 2014, the Group had unrestricted cash and cash equivalents of US69
million.
Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013,
Perusahaan melanggar
semua ketentuan finansial perjanjian pinjamannya
dengan Standard Chartered Bank antara lain ketentuan untuk menjaga nilai kekayaan bersih
berwujud minimumnya sebesar AS800 juta Catatan 17a. Nilai kekayaan bersih berwujud
Grup pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 berada dibawah batas
minimum tersebut terutama sebagai akibat dari rugi operasi AKT dan pencatatan dengan
metode ekuitas porsi rugi dari entitas pengendalian bersama. Sebagai akibat dari
pelanggaran persyaratan tersebut dan tidak ada penerimaan pembatalan persyaratan
tertentu dan restrukturisasi pinjaman, Grup mencatat seluruh pinjaman kepada SCB
sebagai liabilitas jangka pendek dan karenanya liabilitas jangka pendek melebihi aset lancar
sebesar AS570 juta. As at 31 March 2014 and 31 December 2013,
the Company had breached its financial covenants with Standard Chartered Bank,
among others the requirement to maintain its minimum tangible net worth to not less than
US800 million Note 17a. The Group’s tangible net worth position as at 31 March 2014
and 31 December 2013 stood below the covenant minimum level primarily as a result of
the operational loss of AKT, equity accounting of its proportionate share of the losses from jointly
controlled entities and recording impairment losses from its invesment in jointly controlled
entities. As the breach of the borrowing covenants was not rectified nor the restructuring
of the loan agreement completed as at 31 December 2013, the Group recorded all of its
borrowings from SCB as current liabilities, hence current liabilities exceeded current assets by
US570 million.
Setelah tanggal
31 December
2013, Perusahaan melakukan negosiasi ulang atas
beberapa ketentuan dan kondisi perjanjian pinjaman
termasuk efektivitas
beberapa ketentuan sampai dengan Juli 2015 namun
demikian Perusahaan
harus mematuhi
ketentuan selama tahun 2014. Tidak ada pembayaran pokok pinjaman sampai 1 April
2015. Oleh karena itu perusahaan mencatat seluruh hutang SCB pada hutang lancer pada
31 Maret 2014. Subsequent to 31 December 2013, the
Company renegotiated various terms and conditions of the loan agreement with SCB
including the
waiver of
the covenant
requirements until July 2015, such that the Company will not breach those covenants
throughout 2014. There is no principal repayment required until 1 April 2015. The
Company has therefore recorded all of its borrowings from SCB as non current liabilities as
at 31 March 2014.
PT BORNEO LUMBUNG ENERGI METAL Tbk. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 58 Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2014 AND 31 DECEMBER 2013
Expressed in US Dollars, unless otherwise stated