Komponen Pembelajaran Kooperatif Keterampilan-Keterampilan Pembelajaran Kooperatif

khusus yang disebut keterampilan kooperatif.Keterampilan kooperatif ini berfungsi untuk melancarkan hubungan kerja dan tugas.Peranan hubungan kerja dapat dibangun dengan memebangun tugas anggota kelompok selama kegiatan. Keterampilan-keterampilan selamaa kooperatif tersebut antara lain sebbagai berikut : 1. Keterampilan Kooperatif Tingkat Awal a Meggunakan kesepakatan Yang dimaksud dengan menggunakan kesepakatan adalah menyamakan pendapat yang berguna untuk meningkatkan hubungan kerja dalam kelompok. b Menghargai kontribusi Menghargai berarti memperhatikan atau mengenal apa yang dapat dikatakan atau dikerjakan anggota lain. Hal ini berarti harus selalu setuji dengan anggoata lain, dapat saja kritik yang diberikan itu ditujukan terhadap ide dan tidak individu. c Mengambil giliran dan berbagi tugas Pengertian ini mengandung arti bahwa setiap anggota kelompok bersedia menggantikan dan bersedia mengemban tugastanggung jawab tertentu dalam kelompok. d Berada dalam kelompok e Maksud disini adalah setiap anggota tetapdalam kelompok kerja selama kegiatan berlangsung. f Berada dalam tugas Yang dimaksud berada dalam tugas adalah meneruskan tugas yang menjadi tanggung jawabnya, agar kegiatan dapat diselesaikan sesuai waktu yang dibutuhkan. g Mendorong partisipasi Mendorong partisipasi berarti mendorong semua anggota kelompok untuk memberikan kontribusi terhadap tugas kelompok. h Mengundang orang lain Maksudnya adalah meminta orang lain untuk berbicara dan berpartisipasi terhadap tugas. i Menyelesaikan tugas dalam waktunya j Menghormati perbedaan individu Menghormati perbedaan indiviidu berarti bersikap menghormati terhadap budaya, suku, ras, atau pengalaman dari semua siswa atau peserta didik. 2. Keterampilan Kooperatif Tingkat Menengah Keterampilan tingkat menengah meliputi menunjukkan penghargaan dan simpati, mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara dapat diterima, mendengarkan dengan arif, bertanya, membuat ringkasan, menafsirkan, mengorganisir, dan mengurangi ketegangan. 3. Keterampilan Kooperatif Tingkat Mahir Keterampilan tingkat mahir meliputi mengelaborasi, memeriksa dengaan cermat, menanyakan kebenaran, menetapkan tujuan, dan berkompromi. 10

f. Kendala-kendala Utama Pembelajaran Kooperatif

Slavin seperti dikutip Miftahul Huda mengidentifikasi tiga kendala utama terkait dengan pembelajaran kooperatif: 1 Free Rider: Jika tidak diracang dengan baik, pembelajaran kooperatif justru berdampak pada munculnya free rider atau “pengendara bebas”. Yang dimaksud free rider di sini adalah beberapa siswa yang tidak bertanggung jawab secara personal pada tugas kelompoknya; mereka hanya “mengekor” saja apa yang dilakukan oleh teman-teman satu kelompoknya yang lain. Free rider ini sering kali muncul ketika kelompok-kelompok kooperatif ditugaskan untuk menangani satu lembar kerja, satu proyek, atau satu laporan tertentu. Untuk tugas-tugas seperti ini, sering kali ada satu atau beberapa anggota yang mengerjakan hampir semua pekerjaan kelompoknya, sementara sebagian anggota yang lain justru “bebas berkendara”, berkeliaran kemana-mana. 10 Isjoni, op. cit., h. 46-48. 2 Diffusion of Responsibility: Yang dimaksud dengan diffusion of responsibility penyebaran tanggung jawab ini adalah suatu kondisi di mana beberapa anggota yang dianggap tidak mampu cenderung diabaikan oleh anggota- anggota lain yang “lebih mampu”. 3 Learning a Part of Task Specialization: Dalam beberapa metode tertentu, seperti Jigsaw, Group Investigation, dan metode-metode lain yang terkait, setiap kelompok ditugaskan untuk mempelajari atau mengerjakan bagian materi yang berbeda antarsatu sama lain yang dikerjakan oleh kelompok lain. Pembagian semacam ini sering kali membuat siswa hanya fokus pada bagian materi yang menjadi tanggung jawabnya, sementara bagian materi lain hampir tidak digubris sama sekali, padahal semua materi tersebut saling berkaitan satu sama lain. Menurut Slavin, ketiga kendala ini bisa diatasi jika guru mampu: 1 mengenali sedikit banyak karakteristik dan level kemampuan siswa-siswanya, 2 selalu menyediakan waktu khusus untuk mengetahui kemajuan setiap siswanya dengan mengevaluasi mereka secara individual setelah bekerja kelompok, dan 3 mengintegrasikan metode yang satu dengan metode yang lain, misalnya: metode Jigsaw dengan metode Cooperative Review, di mana setiap kelompok yang selesai mempelajari bagian materi tertentu diharuskan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan penting terkait dengan materi tersebut kepada kelompok-kelompok yang lain, sehingga koneksi pengetahuan antarmateri satu dengan materi yang lain tetap terjaga dalam pikiran masing-masing siswa. 11

g. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif

Keunggulan dari model pembelajaran kooperatif adalah: 1 Siswa berkelompok sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. 2 Optimalisasi partisipasi siswa. 11 Miftahul Huda, Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011, Cet. I, h. 68-69.

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA SISWA YANG BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN TIPE TPS

0 3 79

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada konsep rangka dan panca indera manusia: penelitian kuasi eksperimen di Kelas IV MI Al-Washliyah Jakarta

0 5 172

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENGENALAN KONSEP DASAR ELEKTRONIKA (PKDE) ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN (TKJ)

0 2 24

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA KOMPETENSI MENGGUNAKAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 1 MEREK T.A 2015/2016.

0 1 26

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA POKOK BAHASAN EKOSISTEM DI KELAS

0 2 15

PERBEDAAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF ANTARA METODE JIGSAW PERBEDAAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF ANTARA METODE JIGSAW DENGAN METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI (Studi Eksperi

0 2 15

PERBEDAAN HASIL BELAJAR DAN INTERPERSONAL INTELLIGENCE SISWA ANTARA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN TEKNIK MIKROPROSESOR.

0 1 44

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

0 0 8