terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Rumus untuk mencari tingkat kesukaran suatu soal adalah sebagai berikut:
9
P = B
JS Keterangan:
P = Indeks Kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Adapun tingkat kesukaran soal dapat dibagi dalam tingkat
kelompok yaitu mudah, sedang, dan sukar. Ketentuannya sebagai berikut:
10
Tabel 3.3 Kelompok Tingkat Kesukaran
Nilai p Tingkat Kesukaran
0,00 – 0,30
0,31 – 0,70
0,71 – 1,00
Sukar Sedang
Mudah
Berdasarkan perhitungan uji taraf kesukaran dari 50 soal tersebut, didapatkan 1 soal sukar, 47 soal sedang, dan 2 soal mudah.
d. Daya Beda
Daya beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir dalam membedakan kelompok siswa antara kelompok siswa kurang
pandai. Rumus daya beda sebagai berikut:
11
9
Suharsimi Arikunto 2, op. cit.,h. 223.
10
Suharsimi Arikunto 2, op. cit.,h. 225.
11
Ahmad Sofyan,Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama, op. cit., h. 104.
D = Ba
− Bb 0,5 N
Keterangan: Ba = Jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas
Bb = Jumlah yang menjawab benar pada kelompok bawah N = Jumlah peserta tes
Adapun klasifikasi daya pembeda sebagai berikut:
12
Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda
Klasifikasi Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda
0,00 – 0,20
Jelek 0,21
– 0,40 Cukup
0,41 – 0,70
Baik 0,71
– 1,00 Baik sekali
0,00 negatif Tidak baik diabaikan
Berdasarkan perhitungan daya pembeda dari 50 soal tersebut, terdapat soal berindeks daya pembeda dengan 18 soal jelek, 14 soal
ukup, 12 soal baik dan 6 soal tidak baik.
G. Teknik Pengolahan Data
Setelah data terkumpul maka dilakukan pengolahan terhadap data. Dalam analisis data dilakukan beberapa tahapan yang meliputi:
1. Pengolahan Data Kognitif
a. Uji Prasyarat
12
SuharsimiArikunto 2, op. cit.,h. 232.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam mengolah data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1 Menghitung skor mentah dari setiap jawaban dari hasil tes awal
dan terakhir. 2
Menentukan distribusi frekuensi dari masing-masing data pretest dan posttest masing-masing kelompok eksperimen dan kontrol.
Distribusi frekuensi
merupakan suatu
keadaan yang
menggambarkan bagaimana frekuensi dari gejala atau variabel yang dilambangkan dengan angka itu, telah tersalur, terbagi, atau
terpencar.
13
Untuk menentukan distribusi frekuensi maka ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:
a Mengurutkan dari skor terendah sampai skor tertinggi.
b Menentukan Total Range Range, dengan rumus sebagai
berikut:
14
Keterangan: R = Total Range
H = Nilai tertinggi L = Nilai terendah
c Menentukan panjang interval kelas, dengan rumus sebagai
berikut:
15
p =
rentang banyak kelas
d Membuat tabel distribusi frekuensi.
e Menentukan mean atau rata-rata hitung, dengan rumus
sebagai berikut:
16
13
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008, h. 37.
14
Ibid., h. 144.
15
Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 2005, Edisi. 6, Cet. 1, h. 47.
16
Anas Sudijono, op. cit., h. 85.
R = H – L