3 Adanya strukur yang jelas dan memungkinkan siswa untuk berbagi
dengan pasangan dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan
meningkatkan keterampilan berkomunikasi. 4
Adanya struktur yang jelas dan memungkinkan siswa untuk berbagi dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur.
5 Meningkatkan penerimaan.
6 Meningkatkan hubungan positif.
7 Motivasi intrinstik makin besar.
8 Percaya diri yang tinggi.
9 Perilaku dalam tugas lebih.
10 Sikap yang baik terhadap guru dan sekolah.
11 Siswa bertanggung jawab dengan belajarnya.
12 Siswa mengartikan “apa guru bicarakan” kepada “apa yang
dikatakan siswa” untuk mereka. 13
Siswa mengingat dalam “kolaborasi kognitif.” Mereka mengorganisasi pikirannya untuk dijelaskan ide pada teman-teman
sekelas mereka. Sedangkan kelemahannya adalah:
1 Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi sehingga dapat
menimbulkan sikap minder dan pasif dari siswa yang lemah. 2
Dapat terjadi siswa yang sekedar menyalin pekerjaan siswa yang pandai tanpa memiliki pemahaman yang memedai.
3 Pengelompokkan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk yang
berbeda-beda serta membutuhkan waktu khusus.
12
h. Peranan Guru dalam Pembelajaran Kooperatif
Peran guru dalam pelaksanan pembelajaran kooperatif adalah sebagai fasilitator, mediator, director-motivator, dan evaluator. Sebagai fasilitator
12
Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran,Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009, Cet. I, h. 248-249.
seorang guru harus memiliki sikap-sikap sebagai berikut :1 mampu menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan, 2 membantu
dan mendorong siswa untuk mengungkapkan dan menjelaskan keinginan dan pembicaraannya baik secara individual maupun kelompok, 3 membantu
kegiatan-kegiatan dan menyediakan sumber atau peralatan serta membantu kelancaran belajar mereka, 4 membina siswa agar setiap orang merupakan
sumber yang bermanfaat bagi yang lainnya, dan 5 menjelaskan kegiatan pada kelompok dan mengatur penyebaran dalam bertukar pendapat.
Sebagai mediator, guru berperan sebagai penghubung dalam menjembatani mengaitkan materi pembelajaran yang sedang dibahas melalui
cooperative learning dengan permasalahan yang nyata ditemukan di lapangan.Di samping itu, guru juga berperan dalam menyediakan sarana
pembelajaran, agar suasana belajar tidak monoton dan membosankan.Dengan kreativitasnya, guru dapat mengatasi keterbatasan sarana sehingga tidak
menghambat suasana pembelajaran di kelas. Sebagai director-motivator, guru berperan dalam membimbing serta
mengarahklan jalannya diskusi, membantu kelancaran diskusi tapi tidak memberikan jawaban.Di samping itu, sebagai motivator guru berperan sebagai
pemberi semangat pada siswa untuk aktif berpartisipasi. Sebagai evaluator, guru berperan dalam menilai kegiatan belajar
mengajar yang sedang berlangsung. Penilaian ini tidak hanya pada hasil, tetapi lebih ditekankan pada proses pembelajaran. Penilaian dilakukan baik secara
perorangan maupun secara berkelompok.Alat yang digunakan dalam evaluasi selain berbentuk tes sebagai alat pengumpul data juga berbentuk catatan
observasi guru untuk melihat kegiatan siswa dikelas.
13
i. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Pembelajaran kooperatif model Jigsaw dikembangkan oleh Elliot Aronson dari Universitas Texas USA.
14
Pembelajaran kooperatif jigsaw
13
Isjoni,op. cit., h. 62-64.
14
Made Wena, op. cit., h. 193.