mempresentasikan hasil kerjanya
Fase 6 Memberikan penghargaan
Guru mencari cara- cara untuk menghargai upaya maupun hasil belajar
individu dan kelompok
b. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif
Johnson dan Johnson dalam Saputra berpendapat tidak semua kerja kelompok dapat dianggap pembelaran kooperatif.
15
Kerja kelompok dapat dikatakan pembelajaran kooperatif, jika ada hal-hal sebagai berikut:
1 Saling ketergantungan positif Fokus dari pembelajaran kooperatif adalah pencapaian
keberhasilan kerjasama kelompok. Keberhasilan kelompok ini sangat tergantung pada kerjasama dan setiap usaha anggota kelompok. Setiap
anggota mempunyai peran yang sama besar dan semuanya bekerja demi tercapainya satu tujuan yang sama, artinya setiap anggota
kelompok harus memberikan kontribusi yang sama dalam setiap usaha kelompok dalam mengerjakan tugasnya. Untuk menciptakan kelompok
kerja yang efektif, guru perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya
sendiri agar yang lain dapat mencapai tujuannya. 2 Tanggung jawab perseorangan
Pembelajaran kooperatif dapat jadi kurang menguntungkan, jika anak terlalu malas dan menggantungkan pekerjaan kelompoknya pada
beberapa orang siswa yang dirasa lebih rajin dan memiliki kemampuan untuk mengerjakan tugas itu sendiri, sementara ia hanya mendompleng
nama saja. Kekhawatiran tersebut diatas adalah sesuatu yang wajar karena masyarakat Indonesia memang telah terbiasa bekerja bersama-
15
Yudha M Saputra, Strategi Pembelajaran Kooperatif,Bandung: Bintang Warilartika,2008, h.60
sama dalam mengerjakan sesuatu meskipun individualismenya menjadi semakin memudar. Namun demikian pembelajaran kooperatif
bukannnya tidak mengindahkan tanggung jawab pribadi yang dimiliki oleh siswa.
Aspek ini merupakan akibat langsung dari aspek pembelajaran kooperatif yang pertama yaitu ketergantungan positif. Artinya, siswa
memiliki tanggung jawab pribadi dalam ikatan kerjasama yang memunculkan rasa saling ketergantungan yang bernilai positif karena
masing-masing memiliki peran yang sama. 3 Tatap muka
Tatap muka merupakan salah satu faktor yang penting yang harus ada dalam penerapan pembelajaran kooperatif. Kegiatan ini
memberikan kesempatan yang sangat besar bagi para peserta didik untuk saling bertemu muka dan mendiskusikan hal-hal penting yang
berkaitan dengan kepentingan kelompok mereka dalam mencapai tujuan bersama. Inti dari kegiatan tatap muka adalah kemampuan
untuk mengahargai berbagai perbedaan pendapat yang muncul dari setiap anggota kelompok.
4 Komunikasi antar anggota Keterampilan berkomunikasi merupakan modal yang penting
agar dapat menjalankan interaksi sosial yang baik meskipun keterampilan ini tidak begitu saja dikuasai oleh anak. Tetapi paling
tidak dengan pembelajaran kooperatif anak memiliki pengalaman belajar.
5 Evaluasi kelompok Seperti pembelajaran yang lain, pembelajaran kooperatif juga
memiliki evaluasi yang dilaksanakan secara langsung atau yang lebih dikenal dengan penilaian terus- menerus. Penilaian yang dilakukan
oleh guru tidak hanya penilaian terhadap kerja kelompok tetapi juga penilaian terhadap masing-masing individu.
c. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif