Hakikat Aktifitas Belajar Acuan Teori Area dan Fokus yang diteliti 1. Hakikat Belajar

a. Faktor internal faktor dari dalam siswa, yakni kondisi jasmani dan rohani siswa. Misalnya : intelegensi, sikap, bakat, minat dan motivasi. b. Faktor eksternal faktor dari luar siswa, yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. Misalnya gedung sekolah, guru, dan sebagainya c. Faktor pendekatan belajar approach to learning, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. 6 Faktor-faktor tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Faktor internal sangat penting karena merupakan faktor yang ada pada diri siswa. Faktor pendekatan belajar dipahami sebagai cara atau strategi yang digunakan oleh siswa dalam menunjang efektifitas proses pembelajaran.. Metode mengajar yang dipakai guru sangat mempengaruhi metode belajar yang dipakai oleh pelajar. Dengan kata lain metode yang dipakai oleh guru menimbulkan perbedaan yang berarti bagi proses belajar.

2. Hakikat Aktifitas Belajar

Menurut Sriyono aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani maupun rohani. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. 7 Menurut Anton M Mulyono aktivitas artinya “kegiatan atau keaktifan”. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non fisik merupakan suatu aktifitas. 8 Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses belajar mengajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas-tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan 6 Ibid, hal. 132 7 Sriyono, Aktivitas dan Prestasi Belajar, http:ipotes.wordpress.com20080524prestasi-belajar diunduh pada tgl 5 mei 2010, pukul 09.15 8 Anonymous, Aktivitas Belajar, http:id.shvoong.comsocial-sciences1961162-aktifitas-belajar diunduh pada tgl 5 mei 2010, pukul 09.20 bisa bekerjasama dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Dalam kegiatan belajar ini Rousseau memberikan penjelasan yang terdapat dalam Sardiman, bahwa segala pegetahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri, bahwa secara rohani maupun teknis, ini menunjukkan belajar harus aktif sendiri. tanpa ada aktivitas belajar, proses belajar tidak mungkin terjadi. 9 Hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran adalah keaktifan siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa maupun siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi egar dan kondusif, dimana siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Berikut ini dikemukakan contoh aktivitas belajar dalam beberapa situasi antara lain: 10 a. Mendengarkan Dalam kehidupan sering kita bergaul dengan orang lain, dalam pergaulan terjadi komunikasi verbal berupa percakapan-percakapan. Memberikan situasi sendiri bagi orang yang terlihat, tetapi secara tidak langsung memberikan informasi. Situasi ini memberikan kesempatan orang lain untuk belajar. Seseorang mau tidaknya untuk belajar tergantung kebutuhan, motivasi, dan sikap seseorang itu. Dengan adanya kondisi tersebut, memungkinkan seseorang untuk tidak hanya mendengar melainkan mendengar secara aktif dan bertujuan. b. Memandang Setiap stimuli visual memberi kesempatan bagi seseorang untuk belajar, tetapi tidak setiap penglihatan adalah belajar. Apabila kita memandang segala sesuatu dengan set tertentu untuk mencapai tujuan yang mengakibatkan perkembangan diri kita, maka hal yang demikian kita sudah belajar 9 Sardiman A. M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo, h.96 10 Wasty Soemanto, Op.Cit, hal. 107 c. Menulis dan mencatat Setiap aktivitas penginderaan yang bertujuan akan memberikan kesan-kesan yang berguna. Kita dapat membuat catatan dari buku yang telah kita pelajari , tetapi tidak semua aktivitas mencatat adalah belajar menjiplakmencopy. Mencatat yang termasuk belajar apabila dalam mencatat itu orang menyadari kebutuhan dan tujuan serta menggunakan sikap tertentu agar catatan itu nantinya berguna untuk pencapaian tujuan belajar. d. Membaca Belajar memerlukan sikap membaca untuk keperluan belajar harus menggunakan sikap. Membaca dengan sikap misalnya mulai memperhatikan judul, bab, topik utama dengan berorientasi kepada kebutuhan dan tujuan, kemudian memilih topic yang relevan dengan kebutuhan dan tujuan itu. e. Berpikir Berpikir termasuk aktivitas belajar, dengan berpikir maka orang akan menemukan penemuan yang baru, setidaknya menjadi tahu tentang hubungan antar sesuatu. Untuk meningkatkan aktifitas siswa diperlukan suatu strategi atau metode belajar yang dapat melibatkan siswa secara aktif didalam belajar sehingga hasil belajar dapat tercapai secara optimal. Salah satu caranya yaitu dengan menggunakan pembelajaran kooperatif.

3. Hakikat Pembelajaran Kooperatif a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Efektifitas pembelajaran kooperatif metode numbered heads together (NHT) terhadap hasil belajar pendidikan Agama Islam di SMP Islam al-Fajar Kedaung Pamulang

0 10 20

Peningkatan minat dan hasil belajar IPS siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif metode numbered heads together di SMP Nusantara plus Ciputat

1 6 201

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) POKOK BAHASAN BILANGAN PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 45

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI.

0 0 11