Fokus Masalah Solusi Masalah Desain Intervensi Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Nusantara Unggul Sukadiri Tangerang yang berlangsung pada tanggal 1 Februari – 15 Maret 2010.

B. Metode dan Desain Intervensi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan merupakan penelitian refleksi diri self reflection . Ebbut sebagaimana yang dikutip oleh Hopkins mengemukakan penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematik tentang upaya meningkatkan mutu praktik pendidikan oleh sekelompok masyarakat melalui tindakan praktis yang mereka lakukan dan melalui refleksi atas tindakan tersebut. 1 . Penelitian tindakan dilakukan melalui siklus-siklus, tiap siklus dilakukan melalui beberapa tahapan, yakni: perencanaan, tindakanpelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

1. Fokus Masalah

Fokus masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa dan kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran di kelas XI IPA SMA Nusantara Unggul.

2. Solusi Masalah

Rendahnya hasil belajar siswa dan kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran diharapkan dapat teratasi dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

3. Desain Intervensi Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui siklus-siklus, tiap siklus dilakukan melalui beberapa tahapan, yakni: perencanaan, tindakanpelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Siklus akan berhenti 1 Sarwiji Suwandi, Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Strategi Peningkatan Profesinalisme Guru, dalam Jurnal Pendidikan Volume 10 Desember 2004 h. 118 apabila kriteria keberhasilan telah tercapai. Berikut ini disajikan model penelitian tindakan kelas sebagai berikut: Gambar 3.1 Desain Intervensi Tindakan a. Siklus I Siklus I dilaksanakan pada tanggal 1 Februari 2010 yang terdiri dari dua kali pertemuan Tabel 3.1 Tindakan Siklus I Tahapan Kegiatan Perencanaan Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, membatasi materi yang akan dipelajari yaitu pada pertemuan pertama materi yang akan dibahas adalah pengertian kesetimbangan dan dan meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan Refleksi Perencanaan SIKLUS I Pelaksanaan Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan SIKLUS II Pengamatan Refleksi azas Le Chatelier, pada pertemuan kedua materi yang dibahas yaitu tentang hukum kesetimbangan dan cara menentukan tetapan kesetimbangan. Menyiapkan LKS, mendesain alat evaluasi dan membuat lembar observasi untuk mengamati suasana pembelajaran di kelas ketika model pembelajaran kooperatif dilaksanakan. Tindakan Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT sesuai dengan skenario yang direncanakan Observasi Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat Evaluasi Evaluasi dilaksanakan pada akhir siklus tindakan. Evaluasi bertujuan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa Refleksi Refleksi merupakan hasil analisis lembar observasi dan hasil tes. Refleksi bertujuan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I sebagai bahan perbaikan untuk siklus II Sebelum dilaksanakan penelitian terlebih dahulu peneliti melakukan perencanaan seperti mendesain instrumen, membuat RPP dan LKS dan membatasi materi yang akan dipelajari dalam siklus I. Pada pertemuan pertama materi yang akan dipelajari yaitu pengertian kesetimbangan dan dan meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan azas Le Chatelier, pada pertemuan kedua materi yang dibahas yaitu tentang hukum kesetimbangan dan cara menentukan tetapan kesetimbangan. Kemudian peneliti melakukan tindakan dengan menerapkan model pembelajaran NHT yang dilakukan sesuai dengan skenario yang telah dibuat. Pada saat penerapan pembelajaran NHT berlangsung dilakukan pengamatan yang bertujuan untuk mengetahui kondisi siswa pada saat pembelajaran dan dilakukan wawancara siswa pada akhir tindakan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran NHT yang kemudian dilakukan refleksi sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan perbaikan dalam siklus II b. Siklus II Siklus II dilaksanakan pada tanggal 13 Februari yang terdiri dari dua kali pertemuan. Tabel 3.2 Tindakan Siklus II Tahapan Kegiatan Perencanaan Merencanakan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi siklus I. Materi yang dibahas pada siklus II yaitu: cara menghitung Kc pada pertemuan pertama dan derajat disosiasi pada pertemuan kedua. Tindakan Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT sesuai dengan skenario yang direncanakan Observasi Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat Evaluasi Evaluasi dilaksanakan pada akhir siklus tindakan. Evaluasi bertujuan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa Refleksi Refleksi merupakan hasil analisis dari hasil observasi dan hasil tes. Refleksi bertujuan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus II sebagai bahan perbaikan untuk siklus selanjutnya. Pada siklus II perencanaan dilakukan sesuai dengan hasil refleksi siklus I yang kemudian dilakukan perbaikan dalam tahap-tahap tindakan guna memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi selama siklus I berlangsung kemudian dilakukan observasi dan refleksi kembali yang bertujuan untuk mengetahui kekurangan yang terjadi dalam siklus II dan mengambil keputusan untuk melanjutkan tindakan atau tidak. Tindakan akan dihentikan jika indikator keberhasilan telah tercapai. c. Siklus III Siklus III dilaksanakan pada tanggal 27 Februari yang terdiri dari dua kali pertemuan Tabel 3.3 Tindakan Siklus III Tahapan Tindakan Perencanaan Merencanakan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi siklus II. Materi yang dibahas pada siklus III yaitu: cara menghitung Kp pada pertemuan pertama dan menentukan K dari persmaan reaksi lain pada pertemuan kedua. Tindakan Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT sesuai dengan skenario yang direncanakan Observasi Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat Evaluasi Evaluasi dilaksanakan pada akhir siklus tindakan. Evaluasi bertujuan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa Refleksi Refleksi merupakan hasil analisis dari hasil observasi dan hasil tes. Hasil refleksi yang dilaksanakan tersebut akan menentukan apakah siklus pembelajaran akan dihentikan atau dilanjutkan. Pelaksanaan yang dilakukan dalam siklus III pada prinsipnya sama dengan yang dilakukan dalam siklus sebelumnya yaitu dengan melakukan perencanaan yang dilakukan berdasarkan hasil refleksi pada siklus sebelumnya yang kemudian dilakukan tindakan yang sama dengan beberapa perbaikan kemudian dilakukan pengamatan selama pembelajaran berlangsung setelah itu dilakukan refleksi yang bertujuan untuk mengetahui kekurangan yang terjadi.

C. Subjek Partisipan yang Terlibat dalam Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Efektifitas pembelajaran kooperatif metode numbered heads together (NHT) terhadap hasil belajar pendidikan Agama Islam di SMP Islam al-Fajar Kedaung Pamulang

0 10 20

Peningkatan minat dan hasil belajar IPS siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif metode numbered heads together di SMP Nusantara plus Ciputat

1 6 201

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) POKOK BAHASAN BILANGAN PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 45

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI.

0 0 11