diperlihatkannya setelah mereka menempuh pengalaman belajar. Hasil belajar diperoleh dari kegiatan penilaian dan yang diharapkan adanya
perubahan tingkah laku
7. Konsep Kesetimbangan Kimia
29
Suatu reaksi setimbang diperlukan kondisi tertentu, antara lain reaksinya bolak-balik, sistemnya tertutup, dan bersifat dinamis.
Kesetimbangan dinamis merupakan proses bolak-balik dengan laju yang sama untuk kedua arah.
a. Azas Le Chatelier dan Pergeseran Kesetimbangan Pada tahun 1884, Henri Louis Le Chatelier berhasil
menyimpulkan pengaruh faktor luar terhadap kesetimbangan dalam suatu azas yang dikenal dengan azas Le Chatelier yang berbunyi: bila
terhadap suatu kesetimbangan dilakukan suatu tindakan aksi, maka sistem itu akan mengadakan reaksi yang cenderung mengurangi aksi
tsb. Secara singkat, azas Le Chatelier dapat disimpulkan sbb: Reaksi = - Aksi
Cara sistem bereaksi adalah dengan melakukan pergeseran ke kiri atau ke kanan.
1 Pengaruh Perubahan Konsentrasi Sesuai dengan azas Le Chatelier Reaksi = - Aksi perubahan
konsentrasi terhadap kesetimbangan adalah sbb: a Jika konsentrasi salah satu pereaksi diperbesar maka reaksi
sistem adalah mengurangi komponen pereaksi tsb, dan kesetimbangan bergeser ke kanan. Jika konsentrasi salah satu
produk diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser kiri. b Jika konsentrasi salah pereaksi diperkecil, maka reaksi sistem
adalah menambah komponen pereaksi tsb, dan kesetimbangan bergeser ke kiri. Sebaliknya jika konsentrasi produk diperkecil
maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.
29
Unggul Sudarmo, Kimia untuk SMA Kelas XI, Surakarta: Phibeta Aneka Gama, 2007, h.105
c Jika semua komponen diperkecil misalnya diencerkan maka kesetimbangan akan bergeser ke koefisien besar.
2 Pengaruh Tekanan a Penambahan tekanan berarti volum diperkecil, Pada
penambahan tekanan reaksi yang terjadi adalah mengurangi tekanan maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah yang
jumlah koefisiennya lebih kecil. b Jika tekanan dikurangi berarti volum diperbesar, Pada
penambahan tekanan reaksi yang terjadi adalah mengurangi tekanan maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah yang
jumlah koefisiennya lebih besar. 3 Pengaruh Suhu
a Jika suhu sistem dinaikkan maka reaksi sistem menurunkan suhu, kesetimbangan akan bergeser ke pihak reaksi yang
menyerap kalorreaksi endoterm. b Jika suhu sistem diturunkan maka reaksi sistem menaikkan
suhu, kesetimbangan akan bergeser ke pihak reaksi yang melepas kalorreaksi eksoterm.
4 Pengaruh Katalis Katalis berfungsi untuk menurunkan energi pengaktifan sehingga
laju reaksi bertambah, baik reaksi maju ataupun reaksi balik. Oleh karena itu penggunaan katalis akan mempercepat tercapainya
kesetimbangan namun tidak mengubah komposisi kesetimbangan. b. Hukum Kesetimbangan dan Tetapan Kesetimbangan
Menurut Gulberg dan Wage, dalam sistem kesetimbangan ada hubungan tertentu dan tetap antara konsentrasi komponen-
komponenya. Hukum kesetimbangan menyatakan bahwa hasil kali konsentrasi setimbang zat-zat diruas kanan dengan hasil kali
konsentrasi setimbang zat-zat diruas kiri, masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya, mempunyai nilai tetap pada suhu tetap.
Ungkapan hukum kesetimbangan tsb dinamakan tetapan
kesetimbangan. Secara umum, reaksi: mA + nB pC+qD
berlaku
[ ] [ ] [ ] [ ]
n m
q p
B A
D C
Kc =
disebut tetapan kesetimbangan Kc. Ada dua tetapan kesetimbangan diantaranya:
1 Tetapan Kesetimbangan Kc untuk Kesetimbangan Homogen Kesetimbangan homogen adalah kesetimbangan yang semua
komponennya satu fase, baik berupa sistem gas atau larutan. contoh:
H
2g
+ I
2g
2HI
g
=
[ ] [ ][ ]
2 2
2
I H
HI Kc
= 2 Tetapan Kesetimbangan Kc untuk Kesetimbangan Heterogen
Kesetimbangan heterogen adalah kesetimbangan yang komponennya terdiri dari dua fase atau lebih. Dalam tetapan
kesetimbangan heterogen ditentukan oleh zat yang berfase gas dan larutan. Contoh:
CaCO
3s
CaO
s
+ CO
2g
[ ]
2
CO Kc
=
c. Kesetimbangan Parsial Gas Kp Pada reaksi kesetimbangan :
mA
g
+ nB
g
Pc
g
jika tekanan total gas A, B, C adalah P, dan tekanan parsial masing- masing adalah P
A,
P
B,
P
C
, maka tekanan total P= PA+PB+ P
C
tekanan parsial suatu gas = total
tekanan gas
total mol
tsb gas
mol ×
tekanan parsial gas AP
A
=
P n
n n
n
C B
A A
× +
+
tekanan parsial gas BP
B
=
P n
n n
n
C B
A B
× +
+
tekanan parsial gas CP
C
=
P n
n n
n
C B
A C
× +
+
d. Hubungan Kp dengan Kc Untuk kesetimbangan : mA
g
+ nB
g
pC
g
+ qD
g
n
RT Kc
Kp
Δ
=
Keterangan : R = tetapan gas 0,082 L atm mol K T = suhu Kelvin
n Δ
= Jumlah koefisien produk dikurang jumlah koefisien pereaksi = p + q – m + n
B. Desain-desain Alternatif Intervensi Tindakan Yang dipilih
Desain-desain alternatif intervensi tindakan pada penelitian dengan judul penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam upaya
meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan desain tindakan dengan menerapkan langkah-langkah NHT, yaitu:
1. Desain Alternatif Intervensi Tindakan Siklus I Desain intevensi tindakan siklus I dilakukan sebanyak dua kali
pertemuan dengan menerapkan langkah-langkah pembelajaran NHT. Pada pertemuan pertama membahas materi tentang kesetimbangan dan
pergeseran kesetimbangan dan pada peretmuan kedua membahas materi hukum kesetimbangan dan cara menetukan tetapan kesetimbangan.
Tabel 2.2 Desain Intervensi Tindakan Siklus I Tahapan
Tindakan Penomoran
numbering - Membagikan kelompok siswa yang terdiri dari
4 orang dalam satu kelompok. Pembagian kelompok didasarkan pada hasil belajar siswa
sebelumnya - Memberikan nomor secara berurutan untuk
setiap anggota kelompok Pengajuan
pertanyaan questioning
- Memberikan pertanyaan dalam bentuk LKS kepada siswa menurut urutan nomor pada
kelompoknya masing-masing. Berpikir bersama
heads together - Meminta siswa untuk menyatukan pendapat
dan memastikan bahwa anggota dalam tiap