4 Sebagai bimbingan, untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik memahami dirinya,
membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk
penjurusan. 5 Sebagai alat diagnosis, untuk menunjukkan kesulitan belajar yang
dialami peserta didik dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan.
6 Sebagai alat prediksi. Contoh dari penilaian ini adalah tes bakat skolastik atau tes potensi akademik.
c. Pendekatan dan Prinsip dalam Penilaian Hasil Belajar
Adapun pendekatan yang dapat digunakan dalam penilaian hasil belajar ada dua macam, yaitu
55
: 1 Penilaian yang mengacu kepada norma Penilaian Acuan Norma
atau norm-referenced assessment. Pada penilaian ini, penilaian seluruh peserta didik dinilai dengan alat penilaian yang sama. Jadi
hasil seluruh peserta didik dapat digunakan sebagai acuan. 2 Penilaian yang mengacu kepada kriteria Penilaian Acuan Kriteria
atau criterion referenced assessment. Pada penilaian ini, hasil penilaian bergantung pada sejauh mana siswa menguasai kriteria
yang telah ditentukan. Kriteria itu dirumuskan dalam kompetensi dasar dan standar kompetensi.
Sementara itu, prinsip-prinsip yang digunakan dalam penilaian hasil belajar antara lain
56
: 1 Penilaian merupakan bagian tak terpisahkan dari proses
pembelajaran 2 Mencerminkan masalah dunia nyata
55
Sulaiman Zein, “Penilaian …”,
http:smpn2ransel.wordpress.com20080319 penilaian-hasil-belajar
56
Alimudin, “Sistem… ”, http:penilaianhasilbelajar.blogspot.com 200801sistem-
penilaian-hasil-belajar.html
3 Menggunakan berbagai ukuran, metode, teknik dan kriteria sesuai
dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar
4 Bersifat holistic menyeluruh, mencakup semua aspek dari tujuan
pembelajaran
d. Ranah Hasil Belajar
Benjamin S Bloom berpendapat bahwa taksonomi pengelompokkan tujuan pendidikan harus senantiasa mengacu
kepada tiga ranah domain yaitu
57
: 1 Kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan berpikir otak. Enam jenjang proses berpikir mulai dari jenjang
terrendah sampai ke jenjang tertinggi adalah: a Pengetahuan knowledge adalah kemampuan seseorang untuk
mengingat kembali recall atau mengenali kembali tentang nama, ide, istilah, gejala, rumus, dan sebagainya, tanpa
mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya. b Pemahaman comprehension adalah kemampuan seseorang
untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui atau diingat.
c Aplikasi application adalah kemampuan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara,
metode, rumus, teori, dan sebagainya dalam situasi baru dan konkrit.
d Analisis analysis adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian
yang lebih kecil dan mampu mamahami hubungan diantara bagian atau faktor yang satu dengan faktor lainnya.
57
Anas Sudijono, “Pengantar Evaluasi Pendidikan”, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001, h. 49-57
e Sintesis synthesis adalah kemampuan berpikir yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis
sehingga menjelma menjadi suatu pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru.
f Evaluasi evaluation adalah kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai atau ide,
dan mampu memilih pilihan yang terbaik sesuai dengan patokan atau kriteria yang ada.
2 Afektif Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap
dan nilai. Krathwohl membagi ranah afektif dalam lima jenjang, yaitu:
a Menerima receiveing adalah kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan stimulus dari luar yang datang kepada
dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dan lain-lain. b Menanggapi responding adalah kemampuan seseorang untuk
mengikutsertakan dirinya secara ktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya.
c Menilai valuing adalah kemampuan seseorang untung menilai atau menghargai suatu kegiatan atau objek, sehingga dirasakan
akan membawa kerugian atau penyesalan. d Mengorganisasikan organization adalah kemampuan
seseorang untuk mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru yang lebih universal dan membawa
perbaikan. e Karakterisasi dengan suatu nilai kompleks characterization by
a value or value complex adalah keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola
kepribadian dan tingkah lakunya. 3 Psikomotor
Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan atau kemampuan bertindak setelah seseorang
menerima pengalaman belajar tertentu.
6. Ilmu Kimia