kontekstual dan pembelajaran quantum yang diterapkan pada dua kelas yang berbeda. Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan di atas, maka
pembelajaran quantum diharapkan dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik daripada pembelajaran kontekstual.
D. PENGAJUAN HIPOTESIS PENELITIAN
Dalam penelitian ini perlu adanya hipotesis, karena hipotesis sebagai indikasi untuk menarik penelitian yang berbentuk dalil atau generalisasi yang
akan dibuktikan dan akan diteliti serta diuji kebenarannya. Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
1. Hipotesis Nol H : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara hasil belajar siswa dengan pembelajaran quantum dan pembelajaran kontekstual.
2. Hipotesis Alternatif H
1
: Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar dengan pembelajaran quantum dan pembelajaran kontekstual.
Jika dituliskan dalam bentuk hipotesis statistik, maka: 1. H
: μ
1 =
μ
2
2. H
1
: μ
1
≠ μ
2
Keterangan μ
1
: nilai rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran quantum
μ
2
: nilai rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran
kontekstual
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar
kimia siswa yang di ajar dengan menggunakan pembelajaran quantum dan pembelajaran kontekstual.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ciputat pada kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 semester genap, pada bulan April-Mei 2007.
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen eksperimen semu, yaitu penelitian yang tidak dapat memberikan kontrol penuh. Dalam penelitian
ini sampel yang sudah diambil dikelompokkan menjadi dua yaitu kelompok eksperimen 1dan kelompok eksperimen 2. Kelompok eksperimen 1 diberikan
perlakuan menggunakan pembelajaran quantum, sedangkan kelompok eksperimen 2 diberi perlakuan menggunakan pembelajaran kontekstual pada
konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Setelah mempelajari konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan, kedua
kelompok diberikan tes dengan soal yang sama. Hasil tes tersebut kemudian diolah untuk dapat mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar kimia
dari kedua kelompok tersebut, yaitu kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2.