Konstruktivisme dalam Pembelajaran Pembelajaran Konstruktivisme

8 Berkomunikasi dengan siswa. 9 Menunjukkan semangat mengajar. 10 Melakukan pendekatan dan memberikan bantuan. 11 Penyegaran. 8

2. Pembelajaran Konstruktivisme

a. Konstruktivisme dalam Pembelajaran

Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pembelajaran yang menekankan bahwa pengetahuan adalah hasil dari konstruksi kognitif yang diperoleh melalui kegiatan seseorang dengan membuat struktur, kategori, konsep, dan skema yang diperlukan untuk membentuk pengetahuan tersebut. Selain itu, teori konstruktivisme menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai 9 . Menurut Degeng paradigma pembelajaran konstruktivisme mencakup hal-hal sebagai berikut 10 : 1 Pandangan konstruktivisme tentang belajar dan pembelajaran, yaitu: a Pengetahuan adalah non-objective, bersifat temporer, selalu berubah dan tidak menentu. b Belajar adalah penyusunan pengetahuan dari pengalaman konkrit, aktivitas kolaboratif, dan refleksi serta interpretasi. Sedangkan mengajar adalah menata lingkungan agar siswa termotivasi dalam menggali makna. 8 Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, Bandung: Wacana Prima, 2008, h. 231-235 9 Anwar Holil, “Teori Belajar Konstruktivisme”, http:pkab.wordpress.com20080423 teori-belajar-konstruktivisme 10 Dina Gasong, “Model Pembelajaran Konstruktivistik sebagai Alternative Mengatasi Masalah Pembelajaran”, http:puslit.petra.ac.idjournalsinterior c Siswa akan memiliki pemahaman yang berbeda terhadap pengetahuan tergantung pada pengalamannya, dan perspektif yang dipakai dalam menginterpretasikannya. d Pikiran mind berfungsi sebagai alat untuk menginterpretasi peristiwa, objek, atau perspektif yang ada dalam dunia nyata sehingga makna yang dihasilkan bersifat unik dan individualistic. 2 Pandangan konstruktivisme tentang penataan lingkungan belajar, yaitu: a Siswa harus bebas. Kebebasan menjadi unsur yang penting dalam lingkungan belajar. b Kegagalan atau keberhasilan, kemampuan atau ketidakmampuan dilihat sebagai interpretasi yang berbeda yang perlu dihargai. c Kebebasan dipandang sebagai penentu keberhasilan belajar. Siswa adalah subjek yang harus mampu menggunakan kebebasan untuk melakukan pengaturan diri dalam belajar. d Kontrol belajar dipegang oleh siswa. 3 Pandangan konstruktivisme tentang tujuan pembelajaran, yaitu tujuan pembelajaran ditekankan pada belajar bagaimana belajar learn how to learn. 4 Pandangan konstruktivisme tentang strategi pembelajaran, yaitu: a Penyajian isi menekankan pada penggunaan pengetahuan secara bermakna mengikuti urutan dari keseluruhan menjadi bagian-bagian. b Pembelajaran lebih banyak diarahkan untuk menjawab pertanyaan siswa. c Aktivitas belajar lebih banyak didasarkan pada keterampilan berpikir kritis. d Pembelajaran menekankan pada proses. 5 Pandangan konstruktivisme tentang evaluasi, yaitu: a Evaluasi menekankan pada penyusunan makna secara aktif yang melibatkan keterampilan terintegrasi, dengan menggunakan masalah dalam konsteks nyata. b Evaluasi yang menggali munculnya berpikir divergen, pemecahan ganda, bukan hanya satu jawaban benar. c Evaluasi merupakan bagian utuh dari belajar dengan cara memberikan tugas-tugas yang menuntut aktivitas belajar yang bermakna serta menerapkan apa yang dipelajari dalam konteks nyata. evaluasi menekankan pada keterampilan proses dalam kelompok.

b. Manfaat Penggunaan Konstruktivisme

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING BERBANTUAN BUKU SAKU PADA HASIL BELAJAR KIMIA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN SISWA SMAN 1 AMBARAWA

0 38 237

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSITED INDIVIDUALIZATION DENGAN TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 5 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 2 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 2 22

PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN DAN BAHAN AJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI KELAS XI SMA.

0 7 21

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERMEDIAKAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR KIMIA SISWA PADA PEMBELAJARAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI KELAS XI SMA.

0 3 35

EFEKTIVITAS PENDEKATAN SAINTIFIK BERMEDIAKAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA PEMBELAJARAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI KELAS XI SMA.

1 6 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN MATEMATIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 3 32

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS PRAKTIKUN TERHADAP HASIL BELAJAR SIWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 17

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

1 2 28