7 Pembelajaran quantum sangat menekankan kealamiahan dan kewajaran proses pembelajaran sehingga menimbulkan suasana
nyaman, segar, sehat, rileks, santai, dan menyenangkan. 8 Pembelajaran quantum sangat menekankan kebermaknaan dan
kebermutuan proses pembelajaran serta perlunya dihadirkan pengalaman yang dapat dimengerti dan berarti bagi pembelajar
9 Pembelajaran quantum memadukan konteks dan isi pembelajaran. Konteks pembelajaran meliputi suasana yang memberdayakan,
landasan yang kukuh, lingkungan yang menggairahkan atau mendukung, dan rancangan belajar yang dinamis. Sedangkan isi
pembelajaran meliputi penyajian yang prima, pemfasilitasan yang lentur, keterampilan belajar-untuk-belajar, dan keterampilan hidup
10 Pembelajaran quantum memusatkan perhatian pada pembentukan keterampilan akademis, keterampilan hidup, dan prestasi fisikal
atau material. 11 Pembelajaran quantum menempatkan nilai dan keyakinan sebagai
bagian penting proses pembelajaran. 12 Pembelajaran quantum mengutamakan keberagaman dan
kebebasan, bukan keseragaman dan ketertiban. 13 Pembelajaran quantum mengintegrasikan totalitas tubuh dan
pikiran dalam proses pembelajaran.
g. Kerangka Pembelajaran Quantum
Kerangka pembelajaran quantum yang dijadikan acuan dalam menyusun rancangan pembelajaran adalah Tumbuhkan, Alami, Namai,
Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan. Kerangka pembelajaran ini biasa disingkat menjadi TANDUR yaitu sebagai berikut
48
: 1 Tumbuhkan. Hal pertama harus dilakukan dalam pembelajaran
adalah menumbuhkan minat belajar siswa
48
Bobbi DePorter, dkk, Quantum…, h. 91
2 Alami. Agar siswa dapat memiliki pengalaman dalam pelajaran yang sedang dipelajarinya maka siswa hendaknya berpartisipasi
dalam kegiatan pembelajaran. 3 Namai. Memberi nama merupakan cara siswa dalam
mengidentifikasi fakta, konsep, operasi, rumus, ataupun sifat dari pelajaran yang mereka terima.
4 Demonstrasi. Para siswa mengaitkan pengalaman dan nama dengan cara menunjukkan dan melakukannya. Maka berilah kesempatan
siswa untuk memperlihatkan mendemonstrasikan pengetahuan mereka.
5 Ulangi. Pengulangan mampu memperkuat koneksi saraf. Dalam mengulangi fokus materi dapat dilakukan dengan cara mengerjakan
soal-soal latihan, permainan, atau presentasi tugas yang telah mereka kerjakan.
6 Rayakan. Merayakan pengetahuan baru yang diperoleh dari suatu pembelajaran dapat menambah motivasi siswa dalam belajar.
Bentuk perayaan dapat berupa ucapan hamdallah, memberi pujian, bernyanyi, bersorak, atau bertepuk tangan.
h. Rencana Pembelajaran Quantum
Untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, maka dalam pembelajaran quantum dilakukan
perancangan perencanaan konteks yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan situasi pembelajaran. Hal-hal yang diperhatikan
dalam perencanaan pembelajaran quantum adalah sebagai berikut
49
: 1 Merancang suasana yang menggairahkan dengan memperhatikan
hal-hal berikut: a Keyakinan seorang guru akan kemampuan siswanya akan
membuat siswa lebih percaya diri dalam menerima pelajaran dan memecahkan masalah yang dihadapinya.
49
Bobbi DePorter, dkk, Quantum…, h. 17 – 102
b Rasa simpati dan saling pengertian antara guru dan siswanya akan memudahkan guru untuk melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran, pengelolaan kelas, memperpanjang waktu fokus, dan meningkatkan kegembiraan.
c Keriangan dan ketakjuban membuat siswa siap belajar dengan lebih mudah dan bahkan dapat mengubah sikap negatif siswa.
d Pengambilan risiko dalam memecahkan suatu masalah dalam pembelajaran dapat menambah pengalaman siswa.
e Rasa saling memiliki kebersamaan dapat mempercepat proses pengajaran dan meningkatkan rasa tanggung jawab pelajar.
f Keteladanan dari seorang guru dapat membangun hubungan dengan siswa, memperbaiki kredibilitas, dan meningkatkan
pengaruh dalam kelas. 2 Merancang landasan yang kukuh. Hal-hal yang diperhatikan adalah
sebagai berikut: a Tujuan yang sama bagi seluruh siswa adalah mengembangkan
kecakapan, menjadi pelajar yang lebih baik, berinteraksi dalam kelompok, serta mengembangkan keterampilan.
b Prinsip yang sama. Prinsip yang digunakan adalah semuanya berbicara, semuanya bertujuan, pengalaman sebelum
penamaan, mengakui setiap usaha, serta merayakan keberhasilan.
c Keyakinan kuat mengenai belajar dan mengajar. Mulailah mengajar dari sudut pandang bahwa dikelas itu terdapat guru
yang luar biasa dengan siswa-siswa berbakat, maka akan muncul pembelajaran yang penuh dengan keyakinan akan
keberhasilan. d Kesepakatan, kebijakan, prosedur, dan peraturan dalam
pembelajaran dapat memenuhi kebutuhan otak akan struktur positif yang terarah.
e Menjaga komunitas tetap berjalan dan tumbuh dengan memotivasi siswa, menciptakan lingkungan belajar yang
menggembirakan, dan siswa bertanggung jawab atas hasil belajar mereka.
3 Merancang lingkungan yang mendukung. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
a Penggunaan alat peraga atau poster berisikan kalimat-kalimat motivasi.
b Penggunaan alat bantu dalam mewakili suatu gagasan dan membantu proses pembelajaran.
c Pengaturan bangku untuk memudahkan interaksi dalam pembelajaran.
d Penggunakan tumbuhan, aroma, hewan peliharaan atau hal-hal lain yang dapat membuat kegiatan pembelajaran dan
lingkungan belajar menyenangkan. e Penggunaan musik dimaksudkan untuk meningkatkan
semangat, menumbuhkan relaksasi, meningkatkan fokus, memberi inspirasi, dan memberi kegembiraan.
4 Merancang pengajaran yang dinamis. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
a Guru hendaknya menjalin komunikasi dan hubungan yang baik dengan siswa sehingga apa yang dipelajari dapat diserap
dengan baik oleh siswa, lebih cepat diselesaikan, dan hasil belajar lebih melekat.
b Guru hendaknya melibatkan modalitas VAK Visual Auditorial Kinestetik dalam kegiatan pembelajaran.
c Kesuksesan dalam belajar dapat dicapai dengan menyajikan pelajaran secara multisensori melibatkan unsur visual,
auditorial, dan kinestetik, melakukan pengulangan, membuat kelompok untuk pemantapan belajar dan pemecahan masalah.
d Penerapan kecerdasan berganda. Kecerdasan berganda terdiri atas delapan kecerdasan yang disingkat menjadi SLIM N BIL
yaitu Spasial-visual, Linguistik verbal, Interpersonal, Musikal, Naturalis, Badan-kinestetik, Intrapersonal, dan Logis
matematis. Dengan memasukkan kecerdasan berganda dalam perancangan pembelajaran, maka akan merangsang otak siswa,
memberi mereka lebih banyak variasi dan kegembiraan, serta
mengembangkan dan memperkuat kecerdasan mereka.
i. Efektivitas Pembelajaran Quantum