Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

2 Sikap terbuka, yaitu bersedia menerima pendapat orang lain serta mau mengubah pandangannya, jika ada bukti bahwa pandangannya tidak benar; 3 Ulet dan tidak cepat putus asa; 4 Kritis terhadap pernyataan ilmiah, yaitu tidak mudah percaya tanpa ada dukungan hasil observasi empiris; dan 5 Dapat bekerjasama dengan orang lain. c. Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau eksperimen, dimana siswa melakukan pengujian hipotesis dengan merancang eksperimen melalui pemasangan instrumen, pengambilan, pengolahan dan interpretasi data, serta mengkomunikasikan hasil eksperimensecara lisan dan tertulis. d. Meningkatkan kesadaran tentang aplikasi sains yang dapat bermanfaat dan juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat. e. Memahami konsep-konsep kimia dan saling keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari- hari dan teknologi. f. Membentuk sikap yang positif terhadap kimia, yaitu merasa tertarik untuk mempelajari kimia lebih lanjut karena merasakan keindahan dalam keteraturan perilaku alam serta kemampuan kimia dalam menjelaskan berbagai peristiwa alam dan penerapannya dalam teknologi.

7. Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Kelarutan dan hasil kali kelarutan yang dibahas pada mata pelajaran kimia di kelas 2 SMA adalah mengenai kelarutan garam dan basa dalam air, khususnya yang tergolong sukar larut. Kelarutan solubility adalah jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut atau larutan pada suhu tertentu. Sedangkan hasil kali kelarutan solubility product constant adalah tetapan kesetimbangan garam atau basa yang sedikit larut. Untuk zat yang tergolong mudah larut, kelarutannya dinyatakan dalah gram per 100 gram air. Sedangkan untuk zat yang tergolong sukar larut, kelarutan dinyatakan dalam mol L -1 atau disebut molaritas. Hubungan antara lelarutan s dan tetapan hasil kali kelarutan Ksp untuk elektrolit AxBy dapat dinyatakan sebagai berikut: A x B y s x A y+ aq + y B x- aq S x S y S Ksp = [A y+ ] x [B x- ] y = x S x y S y = x x . y y . S x+y Jika pada suatu larutan elektrolit ditambahkan ion yang sejenis dengan yang ada dalam larutan tersebut, maka kelarutannya akan semakin kecil, namun tidak merubah tetapan hasil kali kelarutan jika suhu tidak berubah. Berdasarkan asas Le Chatelier tentang pergeseran kesetimbangan, penambahan ion sejenis akan menggeser kesetimbangan ke arah reaktan sehingga reaktan yang larut akan berkurang, namun tidak merubah tetapan hasil kali kelarutan jika tidak terjadi perubahan suhu. Selain penambahan ion sejenis, kelarutan juga dipengaruhi oleh tingkat keasaman larutan pH. Suatu basa umumnya lebih mudah larut dalam larutan yang bersifat asam dan lebih sukar larut dalam larutan yang bersifat basa, begitupun sebaliknya. Sedangkan garam yang berasal dari asam lemah akan lebih mudah larut dalam larutan yang bersifat asam kuat. Harga tetapan hasil kali kelarutan Ksp dapat digunakan untuk mengetahui kapan suatu larutan akan mengendap jika dibandingkan dengan hasil kali konsentrasi ion-ion dalam suatu larutan Qc. Untuk mengetahui apakah keadaan larutan belum jenuh, tepat jenuh, atau terjadi pengendapan, maka dapat digunakan ketentuan sebagai berikut: Jika Qc Ksp maka larutan belum jenuh Jika Qc = Ksp maka larutan tepat jenuh Jika Qc ksp maka larutan akan mengendap

B. Kajian Penelitian Yang Relevan

Dalam melakukan penyusunan dan penelitian ini, penulis merujuk kepada penelitian-penelitian terdahulu yang relevan. Penelitian-penelitian terdahulu yang relevan adalah sebagai berikut: 1 “Mind mapping dalam metode quantum learning pengaruhnya terhadap prestasi belajar dan kreativitas siswa” yang ditulis oleh R. Teti Rostikawati dari FKIP UNPAK. Hasil penelitian ini antara lain 59 : a. Pengaruh metode quantum learning dengan teknik peta pikiran mind mapping terhadap prestasi siswa adalah berhasil meningkatkan prestasi siswa. Hal ini disebabkan mind mapping peta pikian merupakan bentuk catatan yang memadukan fungsi kerja otak secara bersamaan dan saling berkaitan satu sama lain, sehingga terjadi keseimbangan kerja kedua belahan otak. Metode pembelajaran quantum senantiasa berusaha menggabungkan kerja kedua belahan otak yaitu otak kiri yang berhubungan dengan hal yang bersifat logis dan otak kanan yang berhubungan dengan keterampilan kreativitas. b. Pengaruh metode qauantum learning dengan teknik peta pikiran mind mapping terhadap kreativitas siswa adalah berhasil meningkatkan kreativitas siswa. Hal ini disebabkan peta pikiran merupakan produk kreatif yang dihasilkan oleh siswa dalam kegiatan belajar dalam memproses informasi dan memasukannya menjadi memori jangka panjang. Selain itu, mind mapping juga membiasakan siswa untuk melatih aktivitas kreatifnya sehingga diharapkan siswa dapat menciptakan suatu produk kreatif yang dapat bermanfaat bagi diri dan lingkungannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran quantum sangat mengutamakan keseimbangan penggunaan otak kiri dan otak kanan dalam 59 R. Teti Rostikawati, “Mind Mapping Dalam Metode Quantum Learning Pengaruhnya terhadap Prestasi belajar dan Kreatvitas Siswa”, http:www.mail-archive.compramuka yahoogroups.commsg01857.html

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING BERBANTUAN BUKU SAKU PADA HASIL BELAJAR KIMIA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN SISWA SMAN 1 AMBARAWA

0 38 237

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSITED INDIVIDUALIZATION DENGAN TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 5 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 2 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 2 22

PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN DAN BAHAN AJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI KELAS XI SMA.

0 7 21

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERMEDIAKAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR KIMIA SISWA PADA PEMBELAJARAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI KELAS XI SMA.

0 3 35

EFEKTIVITAS PENDEKATAN SAINTIFIK BERMEDIAKAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA PEMBELAJARAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI KELAS XI SMA.

1 6 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN MATEMATIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 3 32

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS PRAKTIKUN TERHADAP HASIL BELAJAR SIWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 17

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

1 2 28