5 Pandangan konstruktivisme tentang evaluasi, yaitu: a Evaluasi menekankan pada penyusunan makna secara aktif
yang melibatkan keterampilan terintegrasi, dengan menggunakan masalah dalam konsteks nyata.
b Evaluasi yang menggali munculnya berpikir divergen, pemecahan ganda, bukan hanya satu jawaban benar.
c Evaluasi merupakan bagian utuh dari belajar dengan cara memberikan tugas-tugas yang menuntut aktivitas belajar yang
bermakna serta menerapkan apa yang dipelajari dalam konteks nyata. evaluasi menekankan pada keterampilan proses dalam
kelompok.
b. Manfaat Penggunaan Konstruktivisme
Manfaat penggunaan paradigma konstruktivisme dalam pembelajaran di sekolah, antara lain
11
: 1 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan
gagasan secara eksplisit. 2 Memberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang
telah dimiliki siswa agar siswa memperluas pengetahuan mereka. 3 Memberi siswa kesempatan untuk berpikir tentang
pengalamannya. 4 Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba gagasan baru
agar siswa terdorong untuk memperoleh kepercayaan diri dan akhirnya memotivasi siswa untuk menggunakan berbagai strategi
belajar. 5 Mendorong siswa untuk memikirkan perubahan gagasan setelah
menyadari kemajuan mereka serta memberi kesempatan siswa untuk mengidentifikasi perubahan gagasan mereka.
11
Ahmad Baedowi, “Konstruktivisme–6 Keunggulan Penggunaan Pandangan Konstruktivisme dalam Pembelajaran”,
http:pembelajaranguru.wordpress.com20080531 konstruktivisme-6-keunggulan-penggunaan-pandangan-konstruktivisme-dalam-pembelajaran
6 Memberikan lingkungan belajar yang kondusif yang mendukung siswa mengungkapkan gagasan, saling menyimak, dan
menghindari kesan selalu ada satu jawaban yang benar.
c. Pembelajaran Berasaskan Konstruktivisme
Beberapa pendekatan pembelajaran yang berasaskan konstruktivisme antara lain:
1 Pendekatan kontekstual, yaitu suatu proses pendidikan yang membantu siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang
dipelajarinya, mengkaitkan materi-materi tersebut dengan konteks kehidupan sehari-hari konteks pribadi, sosial, dan kultural
sehingga siswa memiliki pengetahuanketerampilan yang fleksibel
12
. 2
Pendidikan kecakapan hidup life-skills education, yaitu pendekatan yang memberikan kesempatan kepada setiap siswa
untuk memperoleh bekal keterampilan atau keahlian yang dapat dijadikan sebagai sumber penghidupannya
13
. 3 Pendekatan CBSA, yaitu pendekatan yang menuntut keterlibatan
mental vang tinggi sehingga terjadi proses-proses mental yang berhubungan dengan aspek-aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik
14
. 4 Pendekatan inkuiri, yaitu pendekatan yang dimaksudkan untuk
membantu pembelajar secara ilmiah, terampir mengumpulkan fakta, menyusun konsep, serta menyusun generalisasi secara
mandiri
15
.
12
Saliman, “Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching and Learning CTL – presentation Script,” http:slideshare.netabeyowpembelajaran-kontekstualcontextual-teaching-
learning-ctl
13
Zfikri, “Pendidikan Kecakapan Hidup”, http:pakguruonline.pendidikan.netlife_skill_
2.html
14
Pakde Sofa, “Pendekatan CBSA dalam Pembelajaran”, http:massofa.wordpress.com
20080627pendekatan-cbsa-dalam-pembelajaran
15
Pakde Sofa, “Pendekatan Inquiri dalam Mengajar”, http:massofa.wordpress.com 20080627pendekatan-inquiri-dalam-mengajar
5 Pendekatan pemecahan masalah, yaitu pendekatan yang menggunakan masalah yang harus dipecahkan melalui praktikum
atau pengamatan
16
. 6 Pendekatan proses, yaitu pendekatan yang mengembangkan
kemampuan siswa dalam keterampilan proses seperti mengamati, berhipotesa, merencanakan, menafsirkan, dan
mengkomunikasikan
17
. 7 Pendekatan kuantum Quantum Teaching and Learning, yaitu
pndekatan yang memadukan antara berbagai sugesti positif dan interaksinya dengan lingnkungan yang dapat mempengaruhi proses
dan hasil belajar
18
. 8
Authentic instruction yaitu pendekatan pengajaran yang memperkenankan siswa untuk mempelajari konteks bermakna
melalui pengembangan keterampilan berpikir dan pemecahan masalah yang penting di dalam konteks kehidupan nyata
19
9 Pendekatan kooperatif, yaitu pendekatan pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil siswa utnuk bekerjasama dalam
rangka memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar
20
. 10
Pendekatan berbasis proyek, yaitu pendekatan yang berpusat pada proses relatif berjangka waktu, berfokus pada masalah, unit
pembelajaran bermakna dengan mengitegrasikan konsep-konsep
16
Checep, “Pendekatan dan Metode Pembelajaran”,http:smacepiring.wordpress.com 20080219pendekatan-dan-metodepembelajaran
17
Checep, Pendekatan…, ,http:smacepiring.wordpress.com 20080219pendekatan- dan-metodepembelajaran
18
Hendry Risjawan, “Mind Mapping dalam Metode Quantum Learning Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar dan Kreatifitas Siswa”,
http:www.mail-archive.compramukayahoo groups. Commsg01857.html
19
Saliman, “Pembelajaran...,” http:slideshare.netabeyowpembelajaran- kontekstualcontextual-teaching-learning-ctl
20
Saliman, “Pembelajaran...,” http:slideshare.netabeyowpembelajaran- kontekstualcontextual-teaching-learning-ctl
dari sejumlah komponen pengetahuan, atau disiplin, atau lapangan studi
21
.
d. Langkah-langkah Pembelajaran Konstruktivisme