kemampuan untuk menganalisis penyebab masalah dan gaya berfikir positif yang dimiliki tunanetra membuat kehidupan mereka
lebih bermakna. Mereka tidak melihat seluruh hidup akan dipenuhi dengan kegagalan tetapi mereka mampu melihat kehidupan dengan
cara yang berbeda. Mereka menghadapi permasalahan dengan keikhlasan, kesabaran dan tawakal kepada Tuhan yang menjadikan
diri mereka pribadi mulia di mata Allah SWT. 5.
Empati Kemampuan berempati mutlak diperlukan oleh tunanetra guna
menjalin hubungan sosial yang lebih baik dengan lingkungan. Kemampuan tersebut dicirikan sebagai kemampuan untuk
membaca tanda psikologis orang lain dan emosional orang lain. Dengan kata lain kemampuan ini merupakan kemampuan dalam
berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Tunanetra telah mampu melakukan komunikasi serta interaksi dengan lingkungan
sosial. Dengan kemampuan tersebut membuat tunanetra memiliki hubungan yang baik dengan lingkungan serta mendapatkan
pengakuan di masyarakat. 6.
Efikasi Diri Tunanetra mampu menunjukan efikasi diri mereka dengan
kepercayaan mereka terhadap kemampuan diri sendiri untuk memecahkan masalah. Mereka mampu keluar dari masalah dan
tidak terbelenggu dalam kesulitan yang ada. Mereka berhasil
kembali ke masyarakat dengan percaya diri dan dengan kemandirian yang dimiliki.
7. Peningkatan Aspek Positif
Tunanetra memiliki kemampuan untuk meningkatkan aspek positif yang ada di dalam diri mereka. Mereka mengembangkan
kemampuan dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di yayasan khazanah kebajikan. Tidak jarang dari tunanetra yang
telah mengembangkan dirinya dalam segi agama. Banyak tunanetra yang mampu membaca Al-Quran braille dan menghafalkan Al-
Quran serta menjadi Qori dan Qoriah. Bukan hanya itu, beberapa dari tunanetra mampu menjadi pengajar agama untuk tunanetra lain
seperti mengajarkan membaca Al-Quran braille.
b. Faktor yang mempengaruhi resiliensi
1 I am
Faktor I am telah dimiliki oleh tunanetra dimana mereka percaya terhadap kemampuan yang ada di dalam diri mereka. Dengan
kepercayaan terhadap diri sendiri membuat tunanetra mampu bertahan di masyarakat.
2 I Have
Faktor I have yang berasal dari dukungan sekitar dapat mempengaruhi ketahanan tunanetra. Dukungan yang diperoleh
tunanetra dari keluarga, teman dan lingkungan sekitar terbukti dapat meningkatkan ketahanan tunanetra di masyarakat.
3 I Can
Memalui kemampuan interpersoanal yang dimiliki oleh tunanetra menjadikan tunanatera dapat menjalin hubungan baik di dalam
masyarakat dan membuat tunanetra dapat bertahan di masyarakat.
2. Program pembinaan Yayasan Khazanah Kebajikan yang
mempengaruhi resiliensi tuannetra di masyarakat
Dibukanya kegiatan untuk tunanetra oleh yayasan khazanah kebajikan adalah, karena YKK melihat permasalahan tunanetra yang
belum mampu ditangani seluruhnya oleh pemerintah. Kegitan pembinaan yang dilakukan oleh YKK bersifat spiritual keagamaan dengan model
sholat fardu, sholat tahhajud, dan kajian Al-Quran. Meskipun kegiatan pembinaan di YKK bersifat spiritual, tetapi YKK juga melakukan
pembinana yang mengarah pada kesejahteraan tuananetra. YKK memberikan bantuan financial sebesar Rp.30.000- Rp.50.000
kepada tunanetra setiap harinya yang mengikuti kegiatan di yayasan. Program lain yang bersifat kemanusiaan juga dilakukan oleh YKK, seperti
membuatkan jaminan kesehatan untuk tunanetra yaitu BPJS kesehatan secara gratis. YKK juga menyediakan klinik bagi tunanetra yang sakit dan
YKK membebaskan biaya pengobatan bagi mereka. YKK juga menyediakan asrama untuk anak-anak mereka yang ingin bersekolah di
YKK serta peringanan biaya sekolah untuk anak-anak tunanetra yang bersekolah di YKK.
Dalam hal kesempatan kerja, YKK memberikan dan membuka kesempatan kerja seluas-luasnya untuk tunanetra yang memiliki keahlian
dan memenuhi kompetensi untuk bekerja di yayasan. Semua ini dilakukan oleh YKK dengan tujuan mengatasi keputusasaan pada diri tunanetra agar
mereka memiliki ketahanan dalam menjalani kehidupan. Pembinaan yang dilakuakan di YKK memberikan dampak positif
bagi tunanetra, dengan pembinaan tersebut memberikan modal untuk tunanetra bertahan di masyarakat seperti modal psikis, financial, sosial dan
spiritual. Namun, YKK perlu mengembangkan pembinaan yang bersifat pemberdayaan seperti pelatihan keterampilan dan penyaluran kerja untuk
membuat tunanetra lebih berdaya di masyarakat.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan dari hasil penelitian, maka peneliti merasa perlu untuk memberikan kontribusi berupa saran-saran kepada
Yayasan Khazanah Kebajikan dan yang terkait di dalamnya: 1.
Untuk Yayasan Khazanah Kebajikan a.
Hendaknya yayasan khazanah kebajikan mempertahakan dan memperluas kegiatan pembinaan untuk tunanetra, tidak hanya sebatas
kegiatan spiritual tetapi memperluas pada kegiatan pemeberdayaan untuk meningkatkan kualitas hidup tunanetra.
b. Yayasan Khazanah Kebajikan hendaknya bekerja sama dengan
lembaga sosial lain seperti balai pelatihan dalam hal ini
Lembaga